Fi’il Amar Fi’il Amar ﻢﻫﺪﻬﺟJāhidhum

Fi’il amar adalah suatu perbuatan yang dengannya meminta untuk melaksana suatu pekerjaan pada masa akan datang. Dalam al-Qur’an banyak terdapat fi’il amar, baik itu dalam bentuk mufrad tunggal maupun jamak. Dalam bentuk mufradnya Allah langsung menyuruh nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam sedangkan yang lainnya dutujukan kepada Nabi dan seluruh kaum Muhajirin dan An ṣar. Kata perintah jihad ini didapati sebanyak tujuh kali dan hampir semua kata perintahnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: Janganlah kamu berangkat pergi berperang dalam panas terik ini. katakanlah: Api neraka Jahannam itu lebih sangat panasnya jika mereka mengetahui,QS. at-Taubah, 9:81. berjihadlah, dan hanya ada satu kata jihad yang diterjemahkan dengan kata perintah perangilah

3.4.1 Fi’il Amar

ﺪﻬﺟ Jāhidi     Yā ayyuha n-nabiyyu jāhidi l-kuffāra wa l-munāfiqīna wa gluẓ ʻalaihim wa ma’wāh um jahannam wa bi’sa l-ma ṣīra Hai Nabi, U berjihadlah melawan U orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah Jahannam, dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya,QS. at-Taubah, 9:73.     Yā ayyuha n-nabiyyu jāhidi l-kuffāra wa l-munāfiqīna wa gluẓ ʻalaihim wa ma’wāh um jahannam wa bi’sa l-ma ṣīra Hai Nabi, U perangilah U orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka, tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali,QS. at-Ta ḥrim, 66:9. Sebagaimana yang kita maklum, bahwa dalam bahasa Arab ada bebera bentuk kata kerjafi’il yaitu m āḍi, muḍāri’ dan amar. Fi’il māḍi adalah kata kerja untuk masa lalu, mudhari’ untuk masa sekarang dan akan datang, dan amar adalah fi’il yang digunakan sebagai kata perintah. Kata ﺪﻫﺎﺟjāhididengan harkat baris fatah huruf jin dan kasrahbawah huruf ha dan dal, maka ini adalah fi’il amarkata perintah. Pada dasarnya huruf akhir pada kata jihad berbaris sukun tanda mati namun karena bertemu dua huruf yang mati yaitu huruf dal pada kata jāhid tersebut dan adanya alif-lam ﻝﺍ sehingga sulitlah dibaca jika itu diubah, Universitas Sumatera Utara maka untuk memudahkan membacanya diberilah baris harkat kasrah untuk huruf dal tersebut. Maka kata ini bisa diterjemahkan .Untuk lebih jelaskan peneliti akan jelaskan bentuk-bentuk dan terjemahan kata perintah pada ayat jihad dibawah ini: berjihadlahberperanglah

3.4.2 Fi’il Amar ﻢﻫﺪﻬﺟJāhidhum

   Falā tuṭi’i l -kāfirīna wa jāhdhum bihījihādan kabīran Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang besar, QS. al-Furqan, 25:52. Pada kalimat ini juga Allah menggunakan fi’il amar sebagai perintah kepada nabi untuk melawan orang kafir dengan hujjah al-Qur’an sebagai kalam Allah, dan kata jihad pada ayat ini tidak berbeda dengan ayat jihad sebelumnya. Ayat jihad pada poin 3.4.1 objeknya adalah orang kafir dan munafik, maka pada ayat ini perintah jihadnya hanya ditujukan kepada orang kafir. Kalimat jāhidhum terdiri dari dua kata yaitu jāhid dan hum, jāhid artinya U berjihadlah engkau U dan hum artinya U mereka U jika diartikan ke bahasa Indonesia maka kira-kira pendekatan pemahamannya adalah U berjihadlah terhadap merekaberjuanglah. U Ternyata Departemen Agama Republik Indonesia juga menerjeahkan kata ini sama dengan seperti apa yang peneliti uraikan di atas. Kalimat jenis ini hanya terdapat satu kali dalam al-Qur’an yaitu pada surat al-Furqan ayat 52.

3.4.3 Fi’il Amar ﺍﻭﺪﻬﺟjāhidū