Fi’il Mu ḍāri’ ﺪﻬﺠﻳYujāhidu Fi’il Mu ḍāri’ ﻥﻭﺪﻬﺠﻳYujāhidūna Fi’il Mu ḍāri’ ﺍﻭﺪﻬﺠﻳYujāhidū

   Wa l- lażīna jāhadū fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa inna l-lāha lama’a l-muḥsinīna. Dan orang-orang yang U berjihad U untuk mencari keridhaan Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik, QS. al-Ankabut, 29:69. Kata jāhadū pada ayat ini menurut Muhammad Thalib 2012:503 dapat bermakna “sungguh-sungguh dalam memperjuangkan agama Allah demi mencari ridha Allah”. Walaubagaimana ternyata penerjemah lebih memilih menggunakan strategi penerjemahan harfiyah dengan memberikan padanan berupa makna kamus ataupun translitrasi.       Innama l-mu ʹminūna l-lażīna āmanū billāhi wa rasūlihī ṡumma lam yartābū wa jāhadu biamwālihim wa anfusihim fī sabīli l-lāhi ulāika humu ṣ - ṣādiqūna. Sesungguhnya orang- orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka U berjihad U dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar, QS. al-Hujurat, 49:15. U Berjihad U , itulah juga terjemahan yang diberikan penerjemah dalam menerjemahkan kata jāhadū pada ayat di atas.Penerjemah telah memberikan atau memilihkan padanan kata secara langsung dari makna kamus ataupun translitrasi. Penerjemahannya dilakukan secara kontruksi gramatikal bahasa sumber dan disesuaikan kepada padanannya dalam bahasa sasaran dan kata-katanya diterjemahkan diluar konteks. Maka melalui terjemahan ini dapat dibuktikan bahwa penerjemah telah menggunakan strategi penerjemahan skala dua yaitu harfiyah.Dalam kamus al-Munawwir Arab-Indonesia disebutkan jika kata jāhadabersambung dengan kata fī sabilillah maka akan bermakna: berjuang, berjihad dan berperang dijalan Allah.

4.3 Strategi Penerjemahan Pada Bentuk Fi’il Mu ḍāri’

4.3.1 Fi’il Mu ḍāri’ ﺪﻬﺠﻳYujāhidu

Universitas Sumatera Utara    Wa man jāhada fainnamā yujāhidu linafsihī, inna l-lāha laganiyyun ‘ani l-‘alamīna. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya U jihadnya U itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam, QS. al-Ankabut, 29:6. Dalam ayat ini penerjemah telah menggunakan strategi penerjemahan harfiyah karena kata U yujāhidu U hanya dipadankan dengan padanan translitrasi saja yaitu jihad.

4.3.2 Fi’il Mu ḍāri’ ﻥﻭﺪﻬﺠﻳYujāhidūna

        Yāayyuha l-lażīna āmanū man yartadda minkum ʹan dīnihi fasawfa ya’tī l-lāhu biqawmin yuhibbuhum wa yuhibbūbahū ażillatin ‘ala l-mu’minīna a‘izzatin ‘ala l-kāfirīna yujāhidūna fī sabīli l-lāhi wa lā yakhāfūna lawmata lāimin, żālikafaḍlu l -lāhi yu’tīhi man yasyā wa l-lāhu wāsi‘un ‘alīm Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang U berjihad U dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui,QS. al-Maidah, 5:54.

4.3.3 Fi’il Mu ḍāri’ ﺍﻭﺪﻬﺠﻳYujāhidū

   Universitas Sumatera Utara   Lā yastaʹżinuka l-lażīna yuʹminūna billāhi wa l-yaumi l-ākhiri an yujāhidū biamwālihim wa anfusihim, wa l- lāhu ‘alīmun bi l-muttaqīna. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut U berjihad U dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa,at-Taubah, 9:41. Kata pada ayat ini ternyata telah diterjemahkan oleh penerjemah dengan menggunakan stategi penerjemahan harfiyah, karena kelihatan dengan jelas penerjemah menampilkan translitrasi yaitu U berjihad U tanpa menimbang makna konteks ayat yang terkandung dalam ayat tersebut. Secara makna kamus seperti dalam kamus al-Munawwir Arab-Indonesia disebutkan; jika kata jāhadabersambung dengan kata fī sabilillah maka akan bermakna: berjuang, berjihad, berperang dijalan Allah.        Fari ḥa l-mukhallafūna bimaq’idihim khilāfa rasūli l-lāhi wa karihū an yujāhidū biamwalihim wa anfusihim fī sabīli l-lāhi wa qālū lā tanfirū fi l-ḥarri. Qul nāru jahannama asyaddu ḥarran, law kānū yafqahūna. Orang-orang yang ditinggalkan tidak ikut perang itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka U berjihad U dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: Janganlah kamu berangkat pergi berperang dalam panas terik ini. Katakanlah: Api neraka Jahannam itu lebih sangat panasnya jika mereka mengetahui. QS. at-Taubah, 9:81 Bila membaca dan menyimak terjemahan ayat seluruhnya, maka kita akan mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat yang menceritakan tentang perang dan orang-orang yang malas mengikutinya. Walau demikian penerjemah tidak memilihkan kata U berperang U pada padanan kata yujāhidū, akan tetapi penerjemah lebih memillih menerjemahkan kata yujāhidūdengan U berjihad U , maka nyatalah bahwa penerjemah telah memakai strategi penerjemahan harfiyah dalam ayat ini, dapat dibuktikan dengan terjemahan yang hanya menampilkan translitrasi saja sebagai padanan untukkata tersebut.

4.3.4 Fi’il Mu ḍāri’ ﻥﻭﺪﻬﺠﺗTujāhidūna