Fi’il Ma ḍi ﺪﻫﺎﺟ jāhada

3.2.1 Fi’il Ma ḍi ﺪﻫﺎﺟ jāhada

      Aja’altum siqāyata l-ḥajji wa ‘imāratal l-masjidi l-harāmi kaman āmana billāhi wa l-yaumi l- akhiri wa jāhada fīsabīlillahi lā yastawūna inda l-lāhi. wa l-lāhu lā yahdī l-qawma ẓ - ẓalimīna. Apakah orang-orang yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta U bejihad U di jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.QS. at-Taubah, 9:19    wa man kāna jāhada fainnamā yujāhidu linafsihī, inna l-lāha laganiyyun ‘ani l-‘ālamīna Dan barangsiapa yang U berjihad U , Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam, QS. al-Ankabut, 29:6. Kata jāhada adalah fi’il maḍi ṡulāṡi mazid fīhi timbangan dari kata fā’ala. Pada timbangan tersebut mengandungi arti al-musyarakah saling. Ṡulāṡi mazid fīh adalah kata asal yang sudah bertambah hurufnya.Adapun tandanya adalah pada ma ḍinya terdiri dari empat huruf dan satu merupakan huruf tambahan, yaitu alifyang berada diantara huruf ﺝjindan ﻩha . Kemudian pada ayat ini penerjemah telah menerjemahkan kata jihad ini dengan U berjihad, U demikianlah penerjemahmenjadikannya sebagai padanan untuk kata tersebut ke dalam bahasa sasaran, sebagaimana yang tercantum dalam terjemahan ayat tersebut. Ahmad al-Hasyimi 2009:14 memberikan defenisi mengenai fi’il ma ḍi dalam kitab al- qawā’idu l-asāsiyatu lillugati l-‘arabiyati beliau mengatakan: ﻡﻠﻛﺗﻟﺎﻧﺎﻣﺯﻠﺑﻘﯩﺫﻟﺎﻧﺎﻣﺯﻟﺎﯩﻔﻌﻗﻭﺛﺩﺣﯩﻠﻌﻟﺩﺎﻣﯩﺿﺎﻣﻟﻼﻌﻔﻟﺍ Al-fi’lu l- māḍi mā dalla ‘ala ḥadasin waqa’a fi z-zamāni l-lażī qabla zamānu t- takallumi Fi’il ma ḍi adalah satu kata yang menunjukkan adanya kejadian atau perbuatan yang telah lalu yang bukan pada masa perbincangan itu sedang berlangsung. Universitas Sumatera Utara Secara ringkas maksudnya adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan atau menceritakan masa yang lalu.

3.2.2 Fi’il Ma ḍi ﻙﺍﺪﻬﺟ Jāhadāka