membedakan kata padanannya; 1 berjihadlah melawan dan 2 perangilah.Jika kata
jāhid diterjemahkan dengan berjihadlah melawan,
Kemudian, kata jāhid pada ayat yang kedua diterjemahkan dengan
maka terjemahan ini diyakini telah menggunakan dua strategi penerjemahan yaitu harfiyah dan semantis. Hal ini dapat diketahui
karena penerjemah telah berusaha memadankan bahasa sumber Arab ke dalam bahasa sasaran Indonesia dengan makna kamus dan terikat dengan struktur kalimat, kemudian
penerjemah menambahkan kata dalam kurung; melawan, catatan dalam kurung ini diberikan untuk menghilang keraguan penerjemah, dan agar pembaca juga jangan sampai salah dalam
memahami makna ayat.
perangilah. Jika
kata jihad pada ayat ini diterjemahkan dengan perangilah, maka penerjemah telah melihat
dan menimbang makna konteks ayat dan dapat dipahami pembaca dengan jelas apa yang menjadi tujuan ayat. Maka dalam menerjemahkan ayat jihad ini penerjemah telah
menggunakan dua strategi penerjemahan yaitu semantik dan tafsiriyahkomunikatif.
4.4.2 Fi’il Amar ﻢﻫﺪﻬﺟJāhidhum
Falā tuṭi’i l -kāfirīna wa jāhdhum bihījihādan kabīran Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan
U
berjihadlah
terhadap mereka
U
dengan Al Quran dengan jihad yang besar, QS. al-Furqan, 25:52.
Kata
U
berjihadlah
U
mengandungi makna yang sangat banyak, bisa saja; berjuang, berperang dan berusaha sekuat daya upaya. Jika demikian, pada ayat ini peneliti juga telah
menggunakan strategi penerjemahan harfiyah, karena penerjemah hanya memberikan padanan translitrasi dan terlalu terpaku kepada bahasa sumber sehingga kurang jelas maksud
jihad pada terjemahan ini.
4.4.3 Fi’il Amar
ﺍﻭﺪﻬﺟ
Jāhidū
Universitas Sumatera Utara
Yā ayyuha l-lażīna āmanū ttaqū l-lāha wa btagū ilaihi l-wasīlata wa jāhidū fī sabīlihi la’allkum tuflihūna. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah
jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan
U
berjihadlah
U
pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. al-Maidah, 5:35
Seperti yang disampaikan di atas bahwa kata
U
berjihadlah
U
bisa mengandungi makna yang sangat banyak, bisa saja; berjuang, berperang dan berusaha sekuat daya upaya. Jika
demikian, pada ayat ini penerjemah telah menggunakan strategi penerjemahan harfiyah, karena penerjemah hanya memberikan padanan translitrasi dan terlalu terpaku kepada bahasa
sumber sehingga kurang jelas maksud jihad pada terjemahan ayat ini.
Infirū khifāfan wa ṡiqālan wa jāhidū biamwālikum wa anfusikum fī sabīli l-lāhi żālikum khairun lakum in kunutum ta‘lamūna Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
maupun berat, dan
U
berjihadlah kamu
U
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.QS. at-Taubah, 9:41
Dari konteks ayat ini jelas bahwa kata jāhidū bermakna berperang, karena dalam al-
Qur’an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia 1430 H:285 menggolongkanmemasukkan ayat ini pada sub bab ayat tentang
U
Perang Tabuk
U
“perintah berjihad”. Walau demikian penerjemah tetap saja memakai kata
U
berjihadlah
U
.Jika demikian, pada ayat ini penerjemah telah menggunakan strategi penerjemahan harfiyah, karena
penerjemah hanya memberikan padanan translitrasi dan terlalu terpaku kepada bahasa sumber sehingga kurang jelas maksud jihad pada terjemahan ini.
Wa iżā unzilat sūratun an āminū billāhi wa jāhidū ma’a rasūlihi sta ʹżanaka ulū ṭ
- ṭauli
minhum wa q ālū żarnā nakun ma’a l-qā’idīna Dan apabila diturunkan suatu surat yang
memerintahkan kepada orang munafik itu: Berimanlah kamu kepada Allah dan
U
berjihadlah
U
beserta Rasul-Nya, niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka
Universitas Sumatera Utara
meminta izin kepadamu untuk tidak berjihad dan mereka berkata: Biarkanlah Kami berada bersama orang-orang yang duduk[
1F
2].QS. at-Taubah, 9:86 Ayat ini diturunkan Allah kepada nabi-Nya yang mulia Muhammad SAW. untuk
menceritakan tentang keengganan orang-orang munafik untuk berjihad perang dan tentang balasan Allah bagi meraka yang berjihad, Depag RI. 1430 H:294.
Kendatipun demikian penerjemah tetap saja memakai kata
U
berjihadlah
U
dalam menerjemahkan kata jihad pada ayat ini. Jika demikian, pada ayat ini penerjemah juga telah
menggunakan strategi penerjemahan harfiyah, karena penerjemah hanya memberikan padanan translitrasi dan tetap terpakuterikat kepada bahasa sumber sehingga menmbulkan
kurang jelasnya maksud jihad pada terjemahan ini.
Wa jāhidū fi l-lāhi ḥaqqa jihādihī huwa jtabākum wa mā ja’ala ’alaikum fi d-dīni min ḥarajin millata abīkum ibrāhīma, huwā sammākumu l-muslimīna min qablu wafī hāżā
layakūna r-rasūlu syahīdan ‘alaikum wa takūnū syuhadāʹakum ‘alan -nāsi, faʹaqīmū ṣ-ṣalāta wa ātu z-zakāta wa ‘taṣimūbaillāhi huwa maulākum, fani’ma l -maulā wa ni’ma n-nāṣirīna.
Dan
U
berjihadlah kamu
U
pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia Allah telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan begitu pula dalam Al Quran ini, supaya Rasul
itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia,
[2] Maksudnya: orang-orang yang tidak ikut berperang.
Universitas Sumatera Utara
maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, Maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. QS. al-
ḥajj, 22:78
4.5 Strategi Penerjemahan Kata Jihad Pada Bentuk Isim Masdar