Sejarah Pengawasan Peraturan Daerah Sebelum Undang-Undang Nomor 32
didukung dengan pengawasan dari pemerintah, perda dilarang bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi tetapi tidak ada lembaga yang mengujinya.
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Daerah Pada masa berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara Republik
Indonesia 1945 terbentuklah undang-undang ini. Pada undang-undang ini pelaksanaan pengawasan suatu perda tidak dijelaskan secara eksplisit, yang
disebutkan didalamnya adalah Keputusan DPRD dan Dewan Pemerintah Daerah apabila bertentangan dengan kepentingan umum, undang-undang,
peraturan pemerintah atau peraturan daerah yang lebih tinggi tingkatannya, dibatalkan oleh Mendagri atau penguasa lain yang ditunjuk dan bagi lain-lain
daerah Dewan Pemerintah Daerah setingkat lebih atas, ketentuan ini tertera pada pasal 64.
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Daerah Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Negara Kesatuan Republik
Indonesia kembali pada dasar Hukum Undang-Undang Dasar 1945. Lalu dibentuklah undang-undang ini, dipicu lemahnya posisi kepala daerah dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah
. Sama halnya dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, dalam undang-undang ini pengawasan perda tidak dijelaskan secara eksplisit, pada pasal 80 disebutkan:
Keputusan-keputusan Pemerintah Daerah jikalau bertentangan dengan kepentingan umum, undang-undang, Peraturan Pemerintah atau Perda
yang lebih tinggi tingkatannya, dipertangguhkan atau dibatalkan oleh Mendagri bagi Daerah tingkat I dan oleh Kepala Daerah setingkat lebih
atas bagi lain-lain daerah.
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Daerah Pada undang-undang ini disebutkan dengan jelas bahwa pengawasan
represif perda atau Keputusan Kepala Daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan perundang-undangan atau perda tingkat atasnya
ditangguhkan keberlakuannya atau dibatalkan oleh pejabat yang berwenang Kepala Daerah. Apabila Gubernur Kepala Daerah tidak menangguhkan atau
membatalkan perda atau Keputusan Kepala Daerah, maka penangguhannya dan atau pembatalannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.
f. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
Pengaturan mengenai pembentukan dan pengawasan peraturan daerah menjelang perubahan Undang-Undang Dasar 1945 dan setelah perubahan
Undang-Undang Dasar 1945 menghasilkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pengawasan preventif terhadap perda
tidak lagi dimasukkan pada undang-undang ini, akibatnya perda tidak perlu
pengesahan oleh pemerintah pusat. Dan pengawasan represif dicantumkan pada pasal 113 dan pasal 114.
Pada pasal tersebut dijelaskan bahwa perda disampaikan kepada pemerintah, apabila perda tersebut bertentangan dengan kepentingan umum
dan peraturan yang lebih tinggi ataupun peraturan perundangan yang lain maka pemerintah membatalkan perda tersebut.