Pengawasan Preventif Rancangan Peraturan Daerah KabupatenKota

2. Hasil evaluasi disampaikan oleh Gubernur kepada BupatiWalikota paling lama 15 lima belas hari terhitung sejak diterimanya rancangan perda kabupatenkota dan rancangan peraturan BupatiWalikota tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3. Apabila Gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan perda tentang APBD dan rancangan peraturan BupatiWalikota tentang penjabaran APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi, bupatiwalikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi perda dan peraturan BupatiWalikota. 4. Apabila Gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan perda tentang APBD dan rancangan peraturan BupatiWalikota tentang penjabaran APBD tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi, bupatiwalikota bersama DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 tujuh hari sejak diterimanya hasil evaluasi. Kemudian pasal 187 ayat 1-4 menyatakan: 1. Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 181 ayat 3 tidak mengambil keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD, kepala daerah melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan yang disusun dalam rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD. 2. Rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupatenkota. 3. Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD beserta lampirannya disampaikan paling lambat 15 lima belas hari terhitung sejak DPRD tidak rnengambil keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap rancangan perda tentang APBD. 4. Apabila dalam batas waktu 30 tiga puluh hari Menteri Dalam Negeri atau gubernur tidak mengesahkan rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2, kepala daerah menetapkan rancangan peraturan kepala daerah dimaksud menjadi peraturan kepala daerah. Dari pelaksanaan pengawasan preventif rancangan peraturan daerah propinsi dan rancangan peraturan daerah kabupatenkota di atas juga berlaku pasal 188 yang menyatakan proses penetapan raperda tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran perubahan APBD menjadi perda dan peraturan kepala daerah berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, Pasal 186, dan pasal. 187. Kemudian pasal 189 menjelaskan juga proses penetapan raperda tentang Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Tata Ruang daerah menjadi perda, berlaku pasal 185 dan pasal 186, dengan ketentuan untuk pajak dan retribusi daerah dikoordinasikan dengan Menteri Keuangan, dan untuk tata ruang daerah dikoordinasikan dengan menteri yang membidangi urusan tata ruang.

2. Pengawasan Represif

Pengawasan represif dilakukan setelah keputusan atau peraturan perundang-undangan diberlakukan atau berkenaan dengan keputusan-keputusan organ lebih rendah yang telah mempunyai kekuatan hukum. 51 Pengawasan represif adalah pembatalan atau penangguhan terhadap pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan atau peraturan daerah tingkat atasnya. 52 Pengawasan represif ini berwujud: a Mempertangguhkan berlakunya suatu 51 Ridwan. Dimensi Hukum Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Cet- 1, Yogyakarta: FH UII, Jurnal H ukum “Ius Quia Tustum” Nomor 18, Vol.8, 2001 h. 79 52 Misdayanti dan Kartasapoetra, Fungsi Pemerintah Daerah Dalam Pembuatan Peraturan Daerah , Cet-2, Jakarta: Bumi Aksara, 1993 h. 29 peraturan daerah danatau keputusan kepala daerah, b Membatalkan suatu peraturan daerah danatau keputusan kepala daerah. 53 Pembatalan dilakukan jika peraturan daerah dan keputusan kepala daerah tertentu bertentangan dengan kepentingan umum atau bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. 54 Dengan demikian, menurut Irawan Soejito pengawasan represif dapat dijalankan terhadap: a. Semua peraturan daerah, baik yang tidakbelum disahkan maupun peraturan daerah yang tidak memerlukan pengesahan. b. Semua keputusan kepala daerah, termasuk keputusan kepala daerah yang berisi: 1. Keputusan pemberian pengesahan 2. Keputusan penolakan pengesahan 3. Keputusan pembatalan 4. Keputusan yang telah disahkan 5. Keputusan untuk melakukan suatu tindak hukum 6. Dan lain-lain. 55

a. Pengawasan Represif Peraturan Daerah Propinsi, KabupatenKota: