Kinerja kepala sekolah dalam penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan

itu ada, seperti IPA ada ruangannya, labnya, kalo infokus ada lemari ini ada khusus ”. 40 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Kepala S ekolah: “Kalo barang pembelajaran khususnya kaitannya dengan pembelajaran ada lemarinya, itu ada di kurikulum dan juga kesiswaan, jadi ada, kalo itu untuk lab, alat-alat lab ada di meja-meja labnya, atau di lemari-lemari labnya, disimpan ”. 41 Dari hasil data mengenai kinerja kepala sekolah dalam penyimpanan sarana dan prasarana ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala sekolah dalam sistem inventaris sarana dan prasarana pendidikan dengan menginfentaris semua barang-barang yang baru masuk, yang di tugaskan kepada bagian TU, namun hal ini tidak dilakukan secara rutin atau terus menerus, karena belum tersedianya staf khusus bagian inventaris sarana dan prasarana pendidikan di MTs khazanah kebajikan ini, dan kepala sekolah sendiri menugaskan kepada seluruh bagian masing- masing untuk menyimpan sarana dan prasrana pendidikan dengan baik, hal ini di tunjukan untuk siapa saja yang sudah selesai menggunakan sarana dan prasarana pendidikan, baik itu guru, karyawan, staf-staf pendidikan maupun siswa, tentunya di MTs kazanah kebajikan memiliki tempat khusus dalam penyimpanan barang pembelajaran, seperti lemari-lemari khusus, gudang, maupun loker-loker tempat penyimpanan media pembelajaran, sehingg semua barang pembelajaran tersimpan dengan rapi.

5. Kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan, diajukan 4 pertanyaan yang terdiri dari: 40 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.50 WIB 41 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.35 WIB a Bagaimanakah proses evaluasi tentang keadaan perlengkapan barang? b Bagaimanakah cara kepala sekolah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan? c Bagaimanakah sistem penghapusan sarana dan prasarana yang dilakukan? d Apakah sarana dan prasarana di MTs sudah dapat menunjang sistem belajar mengajar disekolah? Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada pertanyaan diatas, bahwa kinerja kepala sekolah dalam proses evaluasi tentang keadaan atau perlengkapan barang yaitu dengan mengecek rutin barang- barang kerusakan,mengecek melalui buku, disamping kepala sekolah meminta laporan-laporan tentang kerusakan-kerusakan yang ada, dan jika barang itu urgen dan harus diganti, maka harus diganti. Seperti yang di ungkapkan oleh Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan bahwa: “Evaluasinya biasanya saya mengecek rutin barang-barang kerusakan, dan sebagainya, dengan buku, disamping saya meminta laporan-laporan tentang kerusakan-kerusakan yang ada yang kalo itu ungen dan harus diganti, maka harus diganti, kalo itu masih bisa di tunda, ya kita tunda dulu, kemudian ada uang dan sebagainya, ya kita kerjakan seperti itu, itu bagian dari pengawasan, baik itu dari saya langsung mengecek, maupun bagian-bagian lain yang melaporkan ”. 42 Hal serupa juga dikatakan oleh bapak Lukman Hakim: “untuk proses evaluasi biasanya kepala sekolah langsung turun langsung ke bagian-bagian yang telah ditunjuk dan bertanggung jawab tentang cara apa yang sedang dilakukan dalam mengevaluasi ”. 43 Begitu juga yang di kemukakan oleh bapak Sutikyono selaku Wakil Kepala Sekolah yaitu: “Dengan mengecek ya, mengecek barang-barang, kemudian apa namanya mengawasi barang yang ada ”. 44 42 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.40 WIB 43 Waw ancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.20 WIB 44 Wawancara dengan Sutikyono, Wakil Kepala sekolah yang menjabat sebagai Bidang Kurikulum MTs Khazanah Kebajikan., Tanggal 24 Januari 2013. Pukul 14. 00 WIB Dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan kepala sekolah mengikut sertakan bagian sarana prasarana, bagian kurikulum, dan staf-staf TU, tentunya kepala sekolah memberikan nasehat mengenai cara pemeliharaan barang sarana dan prasarana pendidikan, serta membimbing dalam pembuatan laporan atau catatan khusus mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Seperti yang di kemukakan oleh kepala TU yaitu bapak Lukman Hakim: “jadi kepala sekolah langsung memberi arahan ataupun nasehat kepada khususnyaa TU ataupun staf pendidik yang ditunjuk untuk memelihara barang tersebut agar jangan sampai barang-barang tersebut terjadi kerusakan ataupun hilang dengan percuma dan dijaga dengan baik dengan catatan khusus ”. 45 Begitu juga yang di ungkapkan oleh bapak Wahyudin, guru IPS sekaligus menjabat sebagai bagian K esiswaan: “yang pertama, langkah pertama adalah memanggil bagian sarana dan prasarana, kemudian dijelaskan cara perawatannya dan juga cara penggunaannya juga dijelasin ”. 46 Sistem penghapusan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dengan melihat segi pendayagunaan atau segi kemanfaatan barang itu sendiri, jika barang itu rusak, dan sudah tidak bisa di perbaiki lagi maka akan di musnahkan atau di hapus. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala S ekolah MTs Khazanah kebajikan: “Kalo penghapusan sarana dan prasarana, itu kalo tidak dipakai lagi dan sudah tidak bisa di daya gunakan lagi mau tidak mau dihapus, biasanya jadi bangkai, bangkainya juga sudah tidak bisa di jual, ya mau di apain lagi ”. 47 Begitu juga yang dikatakan oleh guru IPS sekaligus bidang Kesiswaan bahwa: 45 Waw ancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.25 WIB 46 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.50 WIB 47 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.45 WIB “Sistem penghapusan biasanya yang sudah kan ada tuh barang yang sudah agak tua gitu ya, itu biasanya dijual, dilelang, dilelang kita beli baru, seperti ada ni infokus rusak 2, itu gak bisa dierbaiki yang dijual, nanti kita beli lagi, kaya komputer waktu itu pentium tiga lama tuh itu langsung dilelang, dijual semua, kita beli lagi yang baru, sistem lelang ”. 48 Sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di MTs ini sudah dapat menunjang sistem belajar mengajar, seperti media pembelajaran yang sudah dapat mencukupi kebutuhan siswai dan guru, namun disamping itu memang kelengkapan media pembelajaran ada yang belum dipenuhi, seperti lab komputer khusus untuk siswai MTs khazanah kebajikan itu sendiri, saat ini MTs masih bernaung dengan yayasan dalam menggunakan fasilitas komputer tersebut, mengingat terbatasnya jumlah gedung MTs, sehingga MTs khazanah kebajikan untuk saat ini dalam hal kelengkapan lab komputer masih bernaung dengan yayasan. Akan tetapi melihat secara umum atau keseluruhan, sarana dan prasarana pendidikan yang terdpat di MTs ini sudah baik, dan sudah dapat menunjang proses belajar mengajar di MTs khazanah kebajikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan: “Alhamdulillah sampai saat ini sangat menunjang sekali, walaupun belum maksimal yah, saya katakan belum maksimal, karena idealnya harus lebih dari ini, tapi mungkin berusaha sedikit demi sedikit, untuk kita bergerak kearah yang lebih baik lagi, jadi sampai saat ini cukup,buktinya kita bisa belajar dengan lancar, walaupun kekurangan itu ada, dan itu akan terus kita perbaharui-perbaharui lagi ”. 49 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Lukman Hakim: “Nah untuk sarana dan prasarana di MTs ini saya liat 80 sudah menunjang separuhnya masih tidak layak karena banyak kerusakan dan karena dana 48 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.55 WIB 49 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.50 WIB