Lima Kemampuan yang Harus dimiliki Pemimpin Pendidikan

e memperoleh kesempatan untuk pengembangan diri; f memperoleh penghargaan yang lain atau fasilitas; g dapat diberi teguranperingatan oleh atasannya karena sikap, perbuatan serta perilakunya yang dirasakan dapat mengganggu tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah. h dapat dimutasikan atau diberhentikan dari jabatan kepala sekolah karena hal-hal tertentu. 3 Tugas dan Tanggung Jawab Sebagai seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tugas tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungan terkait, dan kepada bawahan. a Kepada Atasan Seorang kepala sekolah mempunyai atasan, yaitu atasan langsung dan atasan yang lebih tinggi. Karena kedudukannya yang terkait kepada atasansebagai bawahan, maka seorang kepala sekolah wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan, wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi taggung jawabanya,wajib memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan. b Kepada sesama rekan kepala sekolah atau instansi terkait, dalam hal ini tentunya kepala sekolah wajib memelihara kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah yang lain, dan wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh- tokoh masyarakat dan BP3. c Kepada bawahan, kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staf dan siswa, sebab esensi kepemimpinan adalah kepengikutan. 24 24 Wahyosumidjo, op. cit., h. 85-89

e. Kepala Sekolah sebagai Pendidik

Kepala sekolah sebagai seorang pendidik harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu: mental, moral, fisik dan artistik. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap peranannya sebagai pendidik, mencakup dua hal pokok, yaitu sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan, dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksanakan. Dalam hal ini terdapat tiga kelompok sasaran utama, yaitu para guru atau tenaga fungsional yang lain, tenaga administratif staf dan kelompok para siswa atau peserta didik. Ketiga sasaran tersebut berupa manusia yang memiliki unsur kejiwaan dan fisik yang berbeda-beda antara antara manusia yang satu dengan yang lain. Disamping ketiga sasaran utama pelaksanaan peranan kepala sekolah sebagai pendidik, terdapat pula kelompok sasaran lain, yang tidak kalah pentingnya kontribusi mereka terhadap pembinaan kehidupan sekolah, yaitu organisasi orangtua siswa, organisasi siswa, dan organisasi para guru. Keberhasilan ketiga organisasi tersebut dalam mewujudkan fungsinya tentu saja tidak dapat dilepaskan dari peranan kepala sekolah, khususnya peranan kepala sekolah sebagai pendidik. Sikap mental, moral, kondisi fisik yang sehat dan energik, serta apresiasi dan persuasi positif terhadapa berbagai kresi seni. Kepala sekolah sangat berperan dan menjadi sumber motivasi yang kuat tehadap keberhasilan ketiga organisasi tersebut. 25

B. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan 1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan lain-lain. 26 25 Wahjosumidjo, op. cit., h. 122 26 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan Malang: IKIP Malang, 1989, h.135 Menurut Tholib Kasan sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. 27 Menurut E. Mulyasa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. 28 Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan. Pada Undang- Undang No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan: “ Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Nawawi 1987 mengklasifikasikan sarana pendidikan menjadi beberapa macam yaitu dari sudut: a Habis tidaknya dipakai, b Bergerak tidaknya pada saat digunakan, dan c hubungannya dengan proses belajar mengajar 29 a Ditinjau dari habis tidaknya dipakai. Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu: sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. 1. Sarana pendidikan yang habis pakai. Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunaka bisa habis dalam waktu yang relative singkat. Sebagai 27 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Jakarta: Studia Press, 2000, h. 91 28 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, h. 49 29 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 2