Kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

“Sistem penghapusan biasanya yang sudah kan ada tuh barang yang sudah agak tua gitu ya, itu biasanya dijual, dilelang, dilelang kita beli baru, seperti ada ni infokus rusak 2, itu gak bisa dierbaiki yang dijual, nanti kita beli lagi, kaya komputer waktu itu pentium tiga lama tuh itu langsung dilelang, dijual semua, kita beli lagi yang baru, sistem lelang ”. 48 Sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di MTs ini sudah dapat menunjang sistem belajar mengajar, seperti media pembelajaran yang sudah dapat mencukupi kebutuhan siswai dan guru, namun disamping itu memang kelengkapan media pembelajaran ada yang belum dipenuhi, seperti lab komputer khusus untuk siswai MTs khazanah kebajikan itu sendiri, saat ini MTs masih bernaung dengan yayasan dalam menggunakan fasilitas komputer tersebut, mengingat terbatasnya jumlah gedung MTs, sehingga MTs khazanah kebajikan untuk saat ini dalam hal kelengkapan lab komputer masih bernaung dengan yayasan. Akan tetapi melihat secara umum atau keseluruhan, sarana dan prasarana pendidikan yang terdpat di MTs ini sudah baik, dan sudah dapat menunjang proses belajar mengajar di MTs khazanah kebajikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan: “Alhamdulillah sampai saat ini sangat menunjang sekali, walaupun belum maksimal yah, saya katakan belum maksimal, karena idealnya harus lebih dari ini, tapi mungkin berusaha sedikit demi sedikit, untuk kita bergerak kearah yang lebih baik lagi, jadi sampai saat ini cukup,buktinya kita bisa belajar dengan lancar, walaupun kekurangan itu ada, dan itu akan terus kita perbaharui-perbaharui lagi ”. 49 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Lukman Hakim: “Nah untuk sarana dan prasarana di MTs ini saya liat 80 sudah menunjang separuhnya masih tidak layak karena banyak kerusakan dan karena dana 48 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.55 WIB 49 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.50 WIB kita terbatas, ya sekitar itu ya 80 lah...udah layak dan baik ”. 50 Begitu juga yang di ungkapkan oleh bapak Sutikyono bahwa: “Kalo melihat dari jumlah ruang cukup ya, untuk media belajarnya, buku juga udah cukup menampung anak, media belajarnya juga sudah cukup karena disini sudah dipatenin juga, ya udah, saya kira cukup untuk sementara satu lagi, memang itu yang saya selesaikan saat ini, dulu memang sudah ada, karena komputernya sudah ketinggalan, maka kita hilangkan dengan cara nebeng ke MA, kita sudah mengajukan ke tiga tempat bantuan lab, tapi sampai saat ini belum ada jawaban ”. 51 Sarana dan prasarana di MTs Khazanah kebajikan secara keseluruhan sudah dapat menunjang sistem pembelajaran, hal ini di ungkapkan oleh guru Mulok bapak Adisam bahwa: “untuk sistem belajarnya alhamdulillah sudah dapat menunjang karena ini sudah terakreditasi A, dan untuk misalnya dalam ruangan kelas itu sudah ada LCD, kemudian sarana dan prasarana sudah bagus, sudah menunjang sistem belajar mengajar. 52 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Junaidi Irwanto, guru Bahasa arab : “ya kalo dilihat secara ini, kalo dibanding-bandingkan sudah sangat lumayan lah, sudah menunjang, istilahnya hampir semua kebutuhan siswa itu ya saya lihat ada walau belum terkaferin semua, tapi waktu dibutuhkan itu ada. 53 Dari hasil data mengenai kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala sekolah dalam proses evaluasi tentang keadaan atau kelengkapan sarana dan rasarana pendidikan dengan mengecek melalu pembukuan dan laporan-laporan tentang keurusakan barang, yang dilakukan secara rutin, serta memberikan pengawasan dan bimbingan kepada kepala sekolah tentang bagaimana cara memeliharan sarana dan prasarana pendidikan, 50 Waw ancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.30 WIB 51 Wawancara dengan Sutikyono, Wakil Kepala sekolah yang menjabat sebagai Bidang Kurikulum MTs Khazanah Kebajikan., Tanggal 24 Januari 2013. Pukul 14. 00 WIB 52 Wawancara dengan Adisam, Guru Mulok., Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 7:30 WIB 53 Wawancara dengan Junaidi Irwanto, Guru Bahasa Arab, Tanggal 23 Januari 2013, Pukul 13.20 WIB khususnya kepada bagian sarana pendidikan, kurikulum, dan staf-staf TU, dan jika sarana dan prasarana itu sudah tidak dapat di manfaatkan atau di dayagunakan lagi, maka sarana dan prasaran itu di hapus dan dimusnahkan, dan secara keseluruhan sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di MTs ini sudah baik, dan tentunya dapat menunjang proses belajar mengajar di MTs khazanah kebajikan. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada guru, kepala sekolah, dan siswai MTs Khazanah kebajikan Pondok Cabe Ilir tentang Kinerja Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu: 1. Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan kepala sekolah secara keseluruhan dikoordinasikan secara bersama-sama dengan dewan guru, karyawan dan staf pendidikan, yang di lakukan melalui raker rapat kerja yang didalamnya sudah tertuang berbagai macam perencanaan mulai dari menganalisa sampai pada anggaran pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan kepala sekolah yaitu dengan musyawarah yang dilakukan kepala sekolah kepada guru, karyawan, staf-staf pendidikan, dan siswai, dan adanya kerja sama dalam mengecek, mengevaluasi, serta perolehan dana dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, baik itu dari pemerintah, yayasan, dana BOS, donatur maupun proposal. 2. Penyimpanan sarana dan prasarana yang dilakukan kepala sekolah dengan menugaskan kepada semua guru, karyawan, dan siswai untuk menjaga dan menyimpan barang dengan baik, sesuai pada tempatnya masing-masing, adanya staf khusus inventaris sarana dan prsarana pembelajaran. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah secara rutin mengecek melalui pembukuan laporan-laporan tentang kerusakan barang, dan mengevaluasi barang sarana dan prasarana pedidikan, serta membimbing kepada semua guru, karyawan, dan siswai untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada di MTs secara bersama dengan baik. 3. Secara keseluruhan kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan dan pengawasan dilakukan secara bersama-sama, adanya musyawarah dan koordinasi antara kepala sekolah dengan guru-guru, staf pendidikan serta siswai. Namun dalam hal inventaris sarana dan prasarana pendidikan belum dilakukan secara berkesinambungan, dikarenakan belum adanya staf khusus yang bertugas untuk menginventaris sarana dan prasarana yang terdapat di MTs tersebut, sehingga sistem inventaris di sekolah tersebut belum berjalan dengan baik. Selain itu juga belum tersedianya ruangan untuk laboratorium komputer secara mandiri, sampai saat ini penggunaan laboratorium komputer bersama dengan jenjang pendidikan madrasah aliyah khazanah kebajikan.

B. Saran

Kepala sekolah merupakan salah satu elemen terpenting dalam keberhasilan pendidikan yang di selenggarakan dalam lembaga formal. Berkaitan dengan hal itu penelitian menyarankan: 1 Kepala sekolah hendaknya dapat terus menerus meningkatkan kerja sama dengan guru-guru, karyawan, staf pendidikan, khususnya bekerja sama dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, guna melancarkan proses belajar mengajar di sekolah. 2 Kepala sekolah, guru-guru,karyawan dan staf pendidikan, hendaknya mengoptimalkan komponen dalam standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, agar tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik 3 Kepala sekolah hendaknya dapat mengoptimalkan kelengkapan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, seperti ruangan komputer dan juga sistem inventaris barang secara berkesinambungan, demi meningkatkan kualitas pendidikan disekolah yang lebih baik. 4 Partisipasi orang tua, komite, masyarakat sangat diharapkan oleh pihak sekolah, karena untuk mencapai kebehasilan peserta didik, perlu adanya kerja sama dan dorongan dari orang tua dan lingkungan sekolah, yaitu dengan membimbing dan mengembangkan proses belajar mengajar. 5 Pemerintah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan hendaknya memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sekolah, baik itu dari segi sarana dan prasarana pendidikan, maupun peningkatan kesejahteraan bagi guru, karena hal tersebut sangat penting, guna dalam melancarkan proses belajar mengajar di sekolah. 83 DAFTAR PUSTAKA 1. Abdul Rahman Shaleh dan Yunita Faela Nisa, Psikologi Dan Industri Jakarta: UIN Jakarta Dengan UIN Jakarta Press, 2006 2. Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1996 3. Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, Cet. Ke-2 4. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. Ke-2. 5. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, Jakarta: November 2007 6. Dokumentasi Profil MTs Khazanah Kebajikan 7. Donal J. Bowersox, Manajemen Logistik, Jakarta: Bina Aksara, 1989 8. Edward Sallis, Total Quality Management In Education, Manajemen Mutu Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2008 9. E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003 10. E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 11. E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Cet Ke-6 12. Frista Atmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jombang: Lintas Media 13. http:kuliahme.blogspot.com200905bab-i-pendahuluan-1 14. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Jakarta: Bumi Aksara: 2003. 15. Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. Ke-4