Keadaan Siswasiswi Profil Madrasah Tsanawiyah Khazanah Kebajikan 1.

Dalam proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti, pertanyaan tersebut ditujukan kepada pihak kepala sekolah, dan perwakilan beberapa orang guru serta beberapa siswa yang diberikan secara terpisah dan berbeda. Adapun hasil keseluruhan dari wawancara dilampirkan dalam lampiran skripsi ini.

1. Kinerja kepala sekolah dalam perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk kinerja kepala sekolah dalam perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, diajukan 4 pertanyaan yang terdiri dari: a Bagaimana proses penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan? b Bagaimana kepala sekolah melakukan analisa kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan? c Apa saja sarana dan prasarana yang telah disusun dan direncanakan? d Apakah dalam perencanaan kebutuhan perlengkapan sekolah dilakukan setiap tahun atau periodik tertentu? Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada pertanyaan diatas, bahwa kinerja kepala sekolah dalam proses perencanaankebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di MTs khazanah kebajikan ini secara umum di rencanakan di awal tahun, yang tentunya di adakan di raker, dan dalam raker tersebut disusun anggaran kebutuhan pertahun khususnya untuk sarana dan prasarana pendidikan, dan umumnya untuk anggaran- anggaran yang lain, seperti kurikulum, kesiswaan dan lain sebagainya. Dan kekurangannya sambil berjalan dan dipenuhi sesuai dengan kondisi keuangan yang ada, baik yang terdeteksi maupun yang mendesak, contonya seperti menambah beberapa AC, ataupun kelengkapan media penunjang untuk proses belajar mengajar di MTs Khazanah kebajikan. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Suhardin selaku Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan: “Pertama memang untuk saspras secara umum, kita merencanakan di awal tahun, dalam raker itu kita sudah tanamkan semuanya, diraker sudah ada semuanya, apapun yang dibutukan oleh MTs, baik kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana dan lain-lain, dirumuskan, nah kekurangannya sambil berjalan dan dipenuhi sesuai dengan kondisi keuangan yang ada, biasanya mungkin bisa tidak terdeteksi atau mungkin bagaimana ada kebutuhan mendesak, termasuk kemarin ya kita menambah beberapa yang tadi ACnya beberapa, ditambah satu lagi, karena kebutuhan, dan yang lain-lain juga, jadi sarana sudah di tentukan di awal tahun, kekurangannya tinggal ditambah didalam perjalanan kegiatan itu sendiri, masuk dianggaran karena kita sudah mempunyai anggaran 1 tahun, dan satu tahun itu kemudian secara garis besarnya masing- masing, kurikulum berapa, kesiswaan berapa, sarana prasarana berapa, nah kemudian tinggal di jabarkan yang terserap berapa, yang tidak terserap berapa, atau katakanlah ada yang dimatikan, yang program lain yang mendesak itu tergantung kondisi, setelah di perjalanan di evaluasi, oh ini lebih baik dari yang ini, kita ganti dengan yang ini, dan sebagainya ”. 3 Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Wahyudin, guru IPS sekaligus menjabat sebagai bagian Kesiswaan bahwa: “Kalo penyusunan sarana dan prasana itu, tetap kita berpedoman pada kebutuha yang dibutuhkan, misalnya untuk tahun ini kebutuhan kita apa, gitu, ya kalo memang kebutuhannya kan kita bisa cek ya, misalkan infokus rusak, atau kipas angin, itukan sarana tuh, nah kemudian yang lain juga ditanyakan keguru-guru misalnya mempersilahkan kepada guru-guru yang ingin membeli buku diluar nanti diganti oleh sekolah, tapi sarana dan prasarana tetap biasanya setiap awal tahun kita sudah dibuat anggaran, apa yang mau di butuhkan, gitu, misalkan berapa kursi yang rusak harus diganti gitu kan, misalkan yang lain-lain juga gitu, sudah ada anggarannya sudah di susun di awal ”. 4 Dalam analisa kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, kepala sekolah tentunya melihat dari skala prioritas yang dibutuhkan oleh MTs, tentunya kepala sekolah meminta kepada semua guru, dan semua pemangku kepentingan-kepentingan inventarisasi, mengenai usulan-usulan sarana dan prasarana pendidikan dan kemudian di masukan keraker, dan 3 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 11.20 WIB 4 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.30 WIB