Peranan Kepala Sekolah sebagai Manajer

hendaklah ia harus mengadakan hubungan yang baik, terutama dengan dirinya sendiri, dalam hal ini tentunya seorang pemimpin pendidikan harus mahir dan cakap dalam berbagai hal, yaitu menanamkan dan memupuk sifat harga menghargai, percayai, hormat menghormati, indah mengindahkan, maaf dan memafkan serta saling bantu membantu kepada anggota kelompok, serta mampu menempatkan dirinya pada posisi yang sesungguhnya. 21 c Keterampilan menguasai kelompok Menurut Edward Sallis, Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam memandu guru dan para administrator untuk bekerja sama dalam satu kelompok tim. 22 Seorang pemimpin harus mampu menolong guru dalam mengembangkan sikap dan kariernya, hal ini merupakan langkah pertama menuju group self-discipline. Pemimpin harus rajin mengadakan pertemuan dengan stafnya untuk merumuskan tujuan yang diharapkan sesuai dengan kemampuan anggota, untuk itu pemimpin harus mahir dan cakap dalam hal mengenal dan mengetahui kekuatan, kelemahan, dankekurangan stafnya. d Keterampilan mengelola administrasi personalia Kepala sekolah harus berusaha mempertinggi mutu pekerjaan guru. Ia juga harus mencoba menempatkan guru dalam posisi yang tepat sehingga mereka merasa senang dan potensi yang ada pada diri mereka dapat dimanfaatkan dengan baik. e Keterampilan memberikan penilaian 21 Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006, h. 25-28 22 Edward Sallis, Total Quality Managegement In Education Manajemen Mutu Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2008 h.175 Kepala sekolah harus mampu mengevaluasi dan dapat memperbaiki situasi belajar mengajar disekolah, dengan membantu guru-guru dalam menilai pekerjaannya, sehingga guru-guru akan mengetahui kekauatan atau kelebihannya disamping kekurangannya. Sehingga mereka dapat memperbaiki kinerjanya dalam belajar mengajar disekolah. Evaluasi itu juga penting bagi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan supaya mutu pekerjaan dapat diperbaiki dan dipertinggi. Seorang pemimpin melakukannya dengan cara self evaluation, atau dapat juga meminta bantuan dari pihak guru. Ia juga akan dinilai oleh atasannya, orang tua murid, dan masyarakat. 23

d. Kepala Sekolah sebagai Pejabat Formal

Kepala sekolah pada hakikatnya adalah pejabat formal, sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Pemimpin formal dapat diuraikan melalui berbagai pendekatan yaitu; 1 Pengangkatan, dalam rangka pengangkatan seorang kepala sekolah harus didasarkan atas prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku. Prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku dirancang dan ditentukan oleh suatu unit yang bertanggung jawab dalam bidang sumber daya manusia. 2 Pembinaan, dalam rangka membina ankepada kepala sekolah selaku pejabat formal yaitu; a diberikan gaji serta penghasilan dan pendapatan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b memperoleh kedudukan dalam jenjang kepangkatan tertentu; c memperoleh hak kenaikan gaji atau kenaikan pangkat; d memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi; 23 Soekarto Indrafachrudi, op. cit., h. 25-28 e memperoleh kesempatan untuk pengembangan diri; f memperoleh penghargaan yang lain atau fasilitas; g dapat diberi teguranperingatan oleh atasannya karena sikap, perbuatan serta perilakunya yang dirasakan dapat mengganggu tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah. h dapat dimutasikan atau diberhentikan dari jabatan kepala sekolah karena hal-hal tertentu. 3 Tugas dan Tanggung Jawab Sebagai seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tugas tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungan terkait, dan kepada bawahan. a Kepada Atasan Seorang kepala sekolah mempunyai atasan, yaitu atasan langsung dan atasan yang lebih tinggi. Karena kedudukannya yang terkait kepada atasansebagai bawahan, maka seorang kepala sekolah wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan, wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi taggung jawabanya,wajib memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan. b Kepada sesama rekan kepala sekolah atau instansi terkait, dalam hal ini tentunya kepala sekolah wajib memelihara kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah yang lain, dan wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh- tokoh masyarakat dan BP3. c Kepada bawahan, kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staf dan siswa, sebab esensi kepemimpinan adalah kepengikutan. 24 24 Wahyosumidjo, op. cit., h. 85-89