Kinerja kepala sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

mahal lebih baik kita beli baru, bangkainya di jual, terutama masih bisa menghasilkan dan uangnya masih bisa kita putar lagi uangnya ”. 23 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Junaidi Irwanto, guru Bahasa Arab: “Ya.....harus diperbaiki, ya kalo yang masih bisa di perbaiki ya kita perbaiki, tapi yang tidak bisa di perbaiki ya terpaksa kita harus bikin anggaran, itu direncanakan ditahun yang akan datang, media kita berapa, mikroskop yang ada rusak gitukan, sperti itukan susah untuk diperbaikin, kecuali disini, kalo perbaikan masalah kondisi bangunan itukan kebutuhan, secara yang harus, tapi itu memang yang harus dilengkapi, kecuali yang apa itu media-media kita anggaran pertahun .” 24 Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan tentunya di lakukan setiap sebulan sekali, tentunya kepala sekolah menugaskan kepada bagian sarana prasarana untuk mengecek dan menservis jika terdapat sarana dan prasarana yang rusak. Namun pemeliharaan sarana dan prasarana disini dilakukan setiap hari, tentunya semua elemen yang trdapat di MTs merawat dan memelihara sarana prasarana yang ada di MTs. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Suhardin Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajkan bahwa: “Biasanya setiap bulan saya memerintahkan untuk itu, pertama memang untuk setiap masing-masing bagian sudah ada tanggung jawabnya sendiri, ya bagian perpustakaan sudah mempertanggung jawabkan, sesekali saya mengecek, dan menanyakan untuk perbaikan sebaik mungkin, tapi secara rutin tetap tidak, tapi secara isundetal kalo saya sudah lihat, kalo untuk melihat dan mengontrol untuk mengganti atau menservis untuk tindakan-tindakan yang pas seperti itu, tatapi secara keseluruhan akhir tahun selalu di cek secara general, karena ada kaitannya dengan penambahan sarana dan prasarana baru, sehingga ada pengecekan kembali mana yang layak, mana yang perlu diganti, mana yang tidak, yang baru yang jelas untuk penambahan siswa ya mebler, papan dan sebagainya dan juga 23 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.00 WIB 24 Wawancara dengan Junaidi Irwanto, Guru Bahasa Arab, Tanggal 23 Januari 2013, Pukul 13.15 WIB kembang, kembang harus tambah lagi mungkin sering rusak dan sebagainya, tambah LCD kurang tambah dengan kemampuan- kemampuan yang kita lihat kaya aksesoris-aksesoris yang ada kita tambah, perbaikan kamar mandi, tambah ini tambah itu dan sebagainya, penambahan pintu dan sebagainya, kemudian lain- lain dan banyak sekali, termasuk aksesoris-aksesoris dikelas, termasuk kipas angin rusak dan sebagainya, horden dan sebagainya, sperti itu, jadi banyak sekali ”. 25 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Lukman Hakim yang menjabat sebagai kepala TU: “Untuk pemeliharaan tergantung kebutuhan sarana itu sendiri, contohnya kalo kursi rusak kita langsung jangka pendek, kalo untuk jangka panjang kita dananya, kalo masih ada kita salurkan .” 26 Kepala sekolah juga mengadakan pelatihan dalam menggunakan sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pelatihan komputer, yang di dalamnya terdapat program-program khusus, membat power point dan juga cara penggunaan LCD dengan baik dan benar. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Wahyudin, guru IPS dan juga menjabat sebagai bagian kesiswaan: ” pelatihan seperti kalo untuk ya waktu itu si ada pelatihan, pelatihan program power point, gitu, kalo untuk pelatihan perbaikan sarana itu kayanya belum ada, kalo pelatihan yang itu belum, paling guru bertanya kepada petugasnya ”. 27 Begitu juga yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan: “Sarana prasarana terkait dengan sarana dan prasarana dibidang komputer yang jelas itu ada pelatihannya khususnya misalnya terkait dengan program khusus, tapi itu pelatihannya gak lama- lama amat, biasanya di tunjuk dan sebagainya, dan tau faham ya dilaksanakan, kalo untuk guru-guru biasanya kita melaksanakan TIK, satu semester kemarin jalan, setiap hari kamis, bahkan termasuk pembuatan power point, menyalakan dan menggunakannya, jadi satu paket bagaimana membuat power 25 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.05 WIB 26 Wawancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.00 WIB 27 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.45 WIB point pembelajaran, termasuk mungkin bagaimana menggunakan LCD ”. 28 Hal senada juga diungkapkan oleh guru Bahasa Arab, bapak Junaidi Irwanto: “Ya mengadakan, ya pelatihan bagaimana cara dalam menggunakannya, seprti infokus, melatih guru dalam menggunakannya ada pelatihan pelatihan khusus keluar belum, palingan kaya gitu aja .” 29 Kepala sekolah menegur jika ada yang menelantarkan sarana dan prasarana pembelajaran, biasanya kepala sekolah menegur dengan perkataan sopan dan santun, dan dengan tutur kata yang baik, agar sarana prasarana yang rusak dapat dirawat kembali. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Sugeng, guru Bahasa Indonesia bahwa: “Jelas, itu tugas kepala sekolah menegur, dengan senyum, dengan apa, itu pasti, ini air rusak, kenapa kamu, tapi menegurnya dengan etika, sopan santun, tidak menegur seperti sama tukang sapu jalan, tapi dengan etika, moral, budi pekerti, dengan sindiran dan bagaimana ”. 30 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Lukman Hakim yaitu: “Wah itu pasti, kepala sekolah langsung menegur ketika ada staf TU maupun guru-guru yang menelantarkan sarana dan prasarana dengan mengingatkan jangan sampai sarana dan prasarana kita sudah disimpan baik-baik hilang dengan sekejap ”. 31 Begitu juga yang diungkapkan oleh Kepala S ekolah MTs khazanah kebajikan: “Ya jelas, ditegur, di panggil, dikasih tau, untuk bagaimana di rawat kembali .” 32 Hal senada juga diungkapkan oleh Rayhan, siswa kelas VIII sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Osis MTs khazanah kebajikan: 28 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.10 WIB 29 Wawancara dengan Junaidi Irwanto, Guru Bahasa Arab, Tanggal 23 Januari 2013, Pukul 13.10 WIB 30 Wawancara dengan Sugeng, Guru Bahasa Indonesia, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 11.25 WIB 31 Wawancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.05 WIB 32 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.15 WIB “Iya ditegur, kaya misalnya kemarin ada apa gitu rusak langsung ditegur sama pak suhardin, cepat ”. 33 Hal senada juga diungkapkan oleh Adinda Anastasya, siswa kelas VIII sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Osis: “Ya misalnya bangku, bangku rusak ni, trus anaknya itu ketawan ngerusak bangku itu, ya langsung di panggil anak itu di kasih peringatan ”. 34 Dari hasil data mengenai kinerja kepala sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala sekolah dalam mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di MTs khazanah kebajikan ini di sesuaikan dengan manfaat yang ada, dan perawatan sarana dan prasarana yang ada di MTs ini ada penanggung jawabnya masing-masing, namun secara keseluruhan ada bagian sarana dan prasarana yang kemudian mengadakan, dan memelihara sarana prasarana, akan tetapi kepala sekolah mensiasati, agar semua orang untuk berperan dalam menjaga sarana dan prasarana yang ada, khususnya guru, karyawan, staf pendidikan dan siswai dalam menjaga sarana prasarana yang ada di MTs khazanah kebajikan, dan alternatif yang dilakukan kepala sekolah jika terdapat sarana dan prasarana yang rusak yaitu dengan di perbaiki, dengan adanya pengawasan yang ditunjuk oleh kepala sekolah yaitu dari bagian sarana dan prasarana itu sendiri, untuk mengecek, menservis tentang kerusakan-kerusakan barang, dan mengadakan pelatihan untuk penggunaan media pembelajaran, seperti LCD, pembuatan power poit, dan sebagainya, dan kepala sekolah menegur jika ada yang menelantarkan sarana dan prasrana pembelajaran, dengan nasehat dan tutur kata yang sopan, guna untuk menjaga dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Mtskhazanah kebajikan. 33 Wawancara dengan Rayhan, Siswa Kelas II MTs sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Osis MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 24 2013, Pukul 10.00 WIB 34 Wawancara dengan Adinda Anastasya, Siswa Kelas II MTs sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Osis MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 24 2013, Pukul 10.05 WIB

4. Kinerja kepala sekolah dalam penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk Kinerja kepala sekolah dalam penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan, diajukan 4 pertanyaan yang terdiri dari: a Bagaimana sistem inventarisasi barang yang terdapat di MTs Khazanah kebajikan? b Bagaimanakah sistem penyimpanan barang yang dilakukan? cApakah tersedia ruangan khusus untuk menyimpan barang pembelajaran? Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada pertanyaan diatas, bahwa kinerja kepala sekolah dalam menginventarisasi barang yang terdapat di MTs khazanah kebajikan yaitu setiap ada barang baru yang masuk tentunya di inventaris atau di catat dalam buku khusus inventaris sarana dan prasarana, yang di tugaskan kepada bagian TU, namun kepala sekolah juga mengakui, dalam sistem inventaris barang ada MTs khazanah kebajikan memiliki kelemahan, yaitu pengecekan barang yang tidak dilakukan secara terus menurus, sehingga memungkinkan terdapat barang yang tidak terinventaris, dikarenakan staf khusus inventaris barang belum ada di MTs ini, sehingga barang yang kelaur masuk belum terinventaris dengan baik. Seperti yang di ungkapkann oleh Kepala Sekolah MTs Khazanah kebajikan bahwa: “Yang jelas setiap di beli di inventaris, ada inventarisnya, oleh masing-masing bagian biasanya di bendahara di inventaris kemudian setelah itu dimasukan dibuku pengadaan, kalo umpamanya lengkap mungkin saya belum tau, saya juga belum cek, yang jelas ada bagiannya disinilah mungkin kelemahan saya, ketika barang itu sudah masuk, biasanya kan di inventaris dibendahara, dan kemudian biasanya masuk di inventaris, dari berbagai macam barang yang sudah diberi, baik yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai, ada bagian yang memang menginventaris yang habis pakai dalam artian dari berbentuk barang ada di bagian TU, cuma mungkin ini adalah kelemahan kami kekurangan kami adalah tidak ya mengecek terus menerus, karena tidak ada staf khusus, kita punya kepala sarana dan prasarana disini wakil kepala, tapi dia lebih banyak bagaimana mengadakan-mengadakan, kemudian perawatannya itu bagian-bagian masing-masing, seperti yang saya katakan di awal tadi, yang ini yang koordinasi antara yang satu dengan yang lain sangat lemah makanya masuk dibendahara semuanya, nah ini yang saya lagi perbaiki sekarang, TU, kan TU ini nulis dan sebagainya, cuma ketika meningkatnya kebutuhan anak, yang tidak tertangani dengan baik, harusnya tiap barang masuk ada inventarisnya di inventarisasi, mungkin ada aja yang terlewatkan gitu, kemudian harus di cari di buku bendahara yang sangat luas, itu salah satu kelemahan yang tahun ini harus di perbaiki, jadi wakil bidang sarana prasarana harus ada staf khusus, staf khususnya sudah ada dibidang pendidikan, jadi disamping mencari, dipperbaiki, cuma yang belum ini yang mencatatkan khusus, catat secara umum ada, catat secara khusus dalam artian bahwa ada pembukuan khusus untuk sarana dan prasarana ini belum, harusnya di TU sudah ada, tapi karena di TU sudah banyak sekali, kadang-kadang lewat itu yang menjadi kelemahannya, kalo kita tambah staf ya lagi-lagi kita berada pada keuangan juga ketika kita menambah Adm, hanya untuk mencatat-catat itu, tapi kalo kita serahkan ke TU, TU yang begitu banyak kegiatannya, itu salah satu kelemahannya yang mungkin saya rasakan. 35 Begitu juga yang diungkapkan oleh bapak Lukman Hakim, Ketua TU bahwa: “Untuk inventarisasi kita biasanya dimasukan kebuku gede atau buku khusus inventaris sejauh mana barang-barang yang sudah masuk kita catat, barang yang keluar kita catat juga, mana yang masih bagus, mana yang baik yang rusak, berapa jumlah yang baik yang rusak, jadi terdapat dibuku besar ”. 36 Dalam penyimpanan barang yang terdapat di MTs ini, kepala sekolah menugaskan pada bagian masing-masing, untuk penyimpanan barang, setiap habis pakai, harus di simpan kembali pada tempatnya, seperti penggunaan LCD, kepala sekolah menugaskan agar setiap guru yang menggunakan LCD, agar di simpan kembali di lemari khusus LCD, dan begitu juga dengan barang-barang pembelajaran yang lain, agar di 35 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.20 WIB 36 Wawancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.10 WIB simpan di tempatnya masing-masing, sehingga meminimalisis kerusakan ataupun kehilangan barang pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala S ekolah MTs Khazanah kebajikan: “dikelompokan berdasarkan tugas masing-masing, seperti saya, bagian kurikulum, saya menyimpan barang-barang media pembelajaran, seperti laptop, infokus, kabel-kabel, itu ada di saya, kalo inventaris berupa alat tulis atau ATK, seperti komputer itu kepala TU ”. 37 Begitu juga yang diungkapkan oleh bapak Junaidi irwanto, guru Bahasa Arab bahwa: “Penyimpanan barang yang dilakukan, ya.... disimpan dan dijaga dengan baik tapi tidak semata-mata, semata-mata disimpan, juga harus digunakan juga, jangan barang-barang itu disimpan terus, tapi digunakan, karena banyak disekolah-sekolah begitu, banyak barang-barang yang disimpan tapi tidak di gunakan, nah guru yang menggunakan barang ini mereka juga diberikan tanggung jawab dalam peminjaman, ada buku peminjamannya, dalam pengembalian ada buku pengembaliannya gitu kan ”. 38 Dan dalam penyimpanan barang pembelajaran di MTs ini tentunya tersedia ruangan-ruangan khusus, seperti loker, atau lemari khusus untuk menyimpan LCD, ataupun barang-barang pembelajaran lainnya, seperti Lab IPA, ataupun barang-barang bekas yang memiliki ruangan khusus seperti gudang penyimpanan barang-barang bekas. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Lukman Hakim: “Selain gudang tersebut kita ada khusus menyimpanan barang seperti infokus, LCD, ada diruang guru ataupun kursi itu ada diruangan tersebut ”. 39 Begitu pula yang diungkapkan oleh bapak Wahyudin: “ya.....kalo memang ruang khusus 37 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.30 WIB 38 Wawancara dengan Junaidi Irwanto, Guru Bahasa Arab, Tanggal 23 Januari 2013, Pukul 13.15 WIB 39 Waw ancara dengan Lukman Hakim, Kepala TU MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 21 Januari 2013. Pukul 10.15 WIB itu ada, seperti IPA ada ruangannya, labnya, kalo infokus ada lemari ini ada khusus ”. 40 Hal senada juga di ungkapkan oleh bapak Kepala S ekolah: “Kalo barang pembelajaran khususnya kaitannya dengan pembelajaran ada lemarinya, itu ada di kurikulum dan juga kesiswaan, jadi ada, kalo itu untuk lab, alat-alat lab ada di meja-meja labnya, atau di lemari-lemari labnya, disimpan ”. 41 Dari hasil data mengenai kinerja kepala sekolah dalam penyimpanan sarana dan prasarana ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala sekolah dalam sistem inventaris sarana dan prasarana pendidikan dengan menginfentaris semua barang-barang yang baru masuk, yang di tugaskan kepada bagian TU, namun hal ini tidak dilakukan secara rutin atau terus menerus, karena belum tersedianya staf khusus bagian inventaris sarana dan prasarana pendidikan di MTs khazanah kebajikan ini, dan kepala sekolah sendiri menugaskan kepada seluruh bagian masing- masing untuk menyimpan sarana dan prasrana pendidikan dengan baik, hal ini di tunjukan untuk siapa saja yang sudah selesai menggunakan sarana dan prasarana pendidikan, baik itu guru, karyawan, staf-staf pendidikan maupun siswa, tentunya di MTs kazanah kebajikan memiliki tempat khusus dalam penyimpanan barang pembelajaran, seperti lemari-lemari khusus, gudang, maupun loker-loker tempat penyimpanan media pembelajaran, sehingg semua barang pembelajaran tersimpan dengan rapi.

5. Kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk kinerja kepala sekolah dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan, diajukan 4 pertanyaan yang terdiri dari: 40 Wawancara dengan Wahyudin, Guru IPS sekaligus menjabat sebagai Bidang Kesiswaan, Tanggal 22 Januari 2013. Pukul 13.50 WIB 41 Wawancara dengan Suardin, Kepala Sekolah MTs Khazanah Kebajikan, Tanggal 23 Januari 2013. Pukul 12.35 WIB