bisa saja terjadi. Begitu pula dengan peluang pernikahan berbeda keyakinan pada golongan tersebut juga semakin besar.
2.3 Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia Gilin dan Gilin dalam Soerjono Soekanto, 2006: 55. Interaksi sosial tidak
terjadi jika tidak ada hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak memberikan pengaruh syaraf terhadap hubungan itu.Keberlangsungan suatu
interaksi sosial dipengaruhi oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor imitasi mendorong seseorang dalam mematuhi dan memahami
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung ketika seseorang memberikan suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian
diterima oleh pihak lain, sehingga pemberian sugesti ini sebaiknya dilakukan oleh seseorang yang memiliki bagian terbesar dalam suatu kelompok yang
berasangkutan. Identifikasi merupakan keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan yang lain, sehingga kepribadian seseorang dapat
terbentuk dalam proses ini. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Pada proses ini perasaan
memegang peranan penting dalam memahami pihak lain dan bekerja sana dengannya. Sehingga proses simpati akan berkembang di dalam suatu keadaan
dimana faktor dapat saling mengerti.
Universitas Sumatera Utara
Interaksi sosial akan terjadi jika adanya kontak sosial dan komunikasi Soerjono Soekanto, 2006 : 58. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk yaitu: 1.
Antara orang-perorangan dimana kontak sosial yang terjadi pada lingkungan keluarga yaitu pada proses sosialisasi.
2. Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya dimana kontak sosial ini terjadi misalnya seseorang sedang merasakan bahwa tindakan yang dilakukannya telah berlawanan dengan
norma-norma masyarakat. 3.
Antara suatu kelompok manusia denga kelompok manusia lainnya, dimana kontak sosial ini terjadi pada dua kelompok masyarakat yang saling
bekerjasama dalam suatu kompetisi untuk memperoleh suatu kemenangan ataupun kekuasaan.
Komunikasi merupakan ketika seseorang memberikan suatu tafsiran pada perilaku orang lain baik itu dalam berbentuk percakapan maupun sikap dan
perasaan-perasaan yang ingin di sampaikan oleh seseorang. Sehingga dengan adanya komunikasi maka sikap dan perasaan seseorang atau kelompok dapat
diketahui dan dipahami oleh pihak lain. Dengan demikian, komunikasi dapat memungkinkan seseorang atau kelompok melakukan kerjasama dengan kelompok
pihak lain, tetapi komuniksi juga tidak selalu menghasilkan kerjasama namun dapat menghasilkan pertikaian jika terjadi kesalah pahaman.
Suatu proses belajar ataupun sosialisasi terjadi melalui interaksi yang terjadi antara anggota keluarga yaitu dengan memberikan contoh kepada anak
Universitas Sumatera Utara
oleh orang tua atau nilai-nilai dimana orang yang menerima nilai-nilai tersebut adalah anak. Hubungan yang terjadi di dalam keluarga biasanya dilakukan melalui
suatu kontak sosial dan komunikasi. Karena interaksi dapat diperoleh melalui kontak sosial dan komunikasi. Sehingga interaksi dan komunikasi yang terjadi di
dalam keluarga akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain dan saling memberikan anggapan-anggapan yang berbeda satu sama lainnya. Melalui
interaksi maka akan terbentuk gambaran-gambaran tertentu sebagai hasil dari komunikasi yang terjadi antara anak dan orangtua.
Keberhasilan sebuah proses sosialisasi tidak terlepas dari bagaimana interaksi yang terjadi antara anak dan orangtua dalam keluarga, dimana interaksi
ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung yang berfungsi mengawasi setiap kegiatan dan memberikan arahan-arahan kepada anak hingga menjadi
remaja. Dengan terjalinnya interaksi yang baik antara orangtua dan anak maka
proses sosialisasi akan berjalan dengan baik. Dalam hal ini maka terjadi
komunikasi interpersonal yang di lakukan antara anak dan orangtua ketika sosialisasi terjadi.
Di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hubungan antar pribadi memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan masyarakat, terutama
ketika hubungan antar pribadi itu mampu memberikan dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan, pemahaman informasi, dukungan,
dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri orang serta membantu orang untuk memahami harapan-harapan orang lain Burhan
Bungin,2006: 260. Dalam proses sosialisasi dalam keluarga hubungan antara anggota dalam keluarga merupakan suatu hubungan yang terjalin melalui
Universitas Sumatera Utara
komunikasi interpersonal antara orangtua dan anak di mana orangtua bertanggung jawab dalam mendidik anak.
Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap sesuatu hal di mana antara orang
tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat. Sehingga komunikasi interpersonal menjadi sangat penting karena prosesnya
memungkinkan berlangsungnya sebuah dialog. Dialog adalah bentuk komunikasi interpersonal yang menunjukkan terjadinya interaksi.Pada proses sosialisasi
keluarga merupakan wadah dalam hubungan interpersonal antara orangtua dan anak yang membawa suatu proses aktivitas transformasi nilai yang terkait dengan
perkembangan anak. Hubungan interpersonal muncul dalam bentuk komunikasi keluarga antara orangtua dan anak. Hubungan interpersonal dalam keluarga
dikembangkan dalam tahapan hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan komunikasi keluarga.
2.4 Keluarga Berbeda Keyakinan