Keluarga Berbeda Keyakinan KAJIAN PUSTAKA

komunikasi interpersonal antara orangtua dan anak di mana orangtua bertanggung jawab dalam mendidik anak. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap sesuatu hal di mana antara orang tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat. Sehingga komunikasi interpersonal menjadi sangat penting karena prosesnya memungkinkan berlangsungnya sebuah dialog. Dialog adalah bentuk komunikasi interpersonal yang menunjukkan terjadinya interaksi.Pada proses sosialisasi keluarga merupakan wadah dalam hubungan interpersonal antara orangtua dan anak yang membawa suatu proses aktivitas transformasi nilai yang terkait dengan perkembangan anak. Hubungan interpersonal muncul dalam bentuk komunikasi keluarga antara orangtua dan anak. Hubungan interpersonal dalam keluarga dikembangkan dalam tahapan hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan komunikasi keluarga.

2.4 Keluarga Berbeda Keyakinan

2.4.1 Keluarga

Keluarga merupakan bentuk kelompok terkecil dalam masyarakat yang sangat penting dalam pembentukan struktur sosial kemasyarakatan. Keluarga memiliki sistem jaringan interaksi yang lebih bersifat hubungan interpersonal, dimana masing-masing anggota dalam keluarga dimungkinkan mempunyai intensitas hubungan satu sama lain. Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi pokok dimana menurut Vembriarto Khairuddin 1997: 48 fungsi tersebut adalah pertama, fungsi biologik yaitu Universitas Sumatera Utara dimana keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak dimana fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Kedua, fungsi afeksi yang tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai yang menjadi faktor penting bagi perkembangan kepribadian anak. Ketiga, Fungsi sosialisasi yang menunjukkan peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya.

2.4.2 Defenisi Keluarga Berbeda Keyakinan Agama

Pada hakikatnya, keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan adopsi yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama searah dengan keturunannya yang merupakan suatu satuan yang khusus Su’adah, 2005: 22. Maka dalam keluarga berbeda agama ini terdapat ikatan pernikahan, kekerabatan, dan adopsi. Menurut Alden Afny Hanindya, 2013 keluarga berbeda keyakinan agamaInterfaith Family merupakan sekelompok orang yang terkait melalui hubungan penikahan, adopsi, ataupun kelahiran yang saling berbagi satu sama lain serta para anggota keluarganya memiliki kepercayaan atau menganut agama yang berbeda. Keluarga berbeda keyakinan agama memiliki setidaknya dua keyakinan dalam keluargatersebut, misalnya dalam keluarga tersebut ayah beragama Islam sedangkan ibu beragama kristen. Selain pada pebedaan agama yang dianut dalam Universitas Sumatera Utara keluarga tersebut, hal yang membedakan keluarga ini dengan keluarga pada umumnya adalah ikatan pernikahan berbeda keyakinan agama yang disebut juga interfaith marriage, mixed marriage, mixed faith marriage, atau interreligious marriage Robinson, 2005. Menurut Mandra Artadi dalam Eoh 1996, pernikahan beda agama adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita, yang masing-masing berbeda agamanya dan mempertahankan perbedaannya itu sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa Nine Is Pratiwi : 5. Menurut Guru Besar Hukum Perdata Universitas Indonesia Prof. Wahyono Darmabrata Rosyida Widyaningrum, 2011 menjabarkan terdapat empat cara yang populer ditempuh pasangan beda agama agar pernikahannya dapat dilangsungkan yaitu sebagai berikut: a. Meminta penetapan pengadilan. b. Perkawinan dilakukan menurut masing-masing agama. Perkawinan menurut masing-masing agama merupakan interpretasi lain dari pasal 2 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Pagi menikah sesuai agama laki-laki, siangnya menikah sesuai dengan agama perempuan. c. Penundukan sementara pada salah satu hukum agama, Penundukan diri terhadap salah satu hukum agama mempelai lebih sering digunakan. d. Menikah di luar negeri. Solusi terakhir adalah menikah di luar negeri. Banyak artis yang lari ke luar negeri seperti Singapura dan Australia untuk melakukan perkawinan beda agama. Jika melakukan perkawinan di luar negeri, berarti tunduk pada hukum di luar negeri. Pasangan tersebut Universitas Sumatera Utara mendapat akte dari negara itu, kemudian akte di bawa pulang untuk dicatatkan saja. Artinya tidak memperoleh akte lagi dari negara. Keluarga berbeda keyakinan merupakan keluarga yang dibangun dengan pernikahan antar agama oleh pasangan suami dan istri. Dimana pernikahan antar agama yaitu suatu ikatan perkawinan yang dilakukan oleh pasangan yang memeluk agama dan kepercayaannya berbeda satu dengan yang lainnya. Maksudnya adalah perkawinan pasangan yang berbeda agama dan masing-masing tetap mempertahankan agama yang dianutnya.

2.5 Konsep Keluarga Bahagia Menurut Pandangan Sosiologi