ajaran agama mana yang harus dia jalani. Walau demikian ketika memutuskan memilih salah satu dari agama yang ada Puguh merasa tidak ada
yang mempengaruhi baik dari lingkungan keluarga maupun dari luar keluarga. Dia memilih menjalankan ajaran agama Islam sesuai dengan
keinginan hatinya tanpa pengaruh dan paksaan orang lain.
10. Bapak Djodi Saleh dan Ibu Suci
Bapak Djodi 62 adalah seorang Khatolik yang bekerja sebagai wiraswasta. Dan Ibu Suci 58 adalah seorang Islam yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Keduanya menikah pada tahun 1976 secra Islam, kemudian setelah menikah mereka menjalankan agama masing-masing seperti semula.
Mereka telah dikaruniai tiga orang anak yang sudah menikah dan ketiga- tiganya memilih agama Khatolik sebagai agama mereka.
Alasan Bapak Djodi dan Ibu Suci memutuskan membangun sebuah keluarga yang berbeda keyakinan agama adalah karena perasaan saling
mencintai satu sama lain dan menurut mereka membangun sebuah keluarga dengan latar belakang agama yang sama bukan menjadi tolak ukur yang
mutlak untuk hidup rukun dan bahagia, mereka berkeyakinan bahwa mereka juga bisa membangun keluarga yang bahagia dan harmonis walaupun latar
belakang agama dalam keluarga tersebut adalah dua agama yang berbeda. Sebelum menikah mereka tidak menghadapi konflik yang besar dalam
keluarga, kedua orangtua masing-masing memberikan kebebasan dalam memutuskan hal ini, karena menurut kedua orangtua masing-masing
merekalah yang menjalani hidup mereka dan orangtua mereka hanya akan mendukung keputusan mereka dan mengarahkan mereka agar dapat
Universitas Sumatera Utara
menjalani kehidupan keluarga mereka agar menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia. Namun dari luar lingkungan keluarga masalah yang yang di
hadapi adalah pandangan miring dari beberapa masyarakat di lingkungan mereka. Tetapi hal ini bukanlah masalah yang besar karena mereka juga
mendapat dukungan dari banyak masyarakat di lingkungan mereka. Berkaitan dengan agama yang dianut oleh anak-anak mereka, bahwa
Bapak Djodi dan Ibu Suci memberikan kebebasan sepenuhnya kepada anak- anaknya. Dengan demikian penerapan ajaran agama di dalam keluarga ini
dilakukan secara bersama-sama oleh Bapak Djodi dan Ibu Suci, mulai dari aturan agama, nilai agama, cara beribadah, dan lainnya. Sehingga baik dalam
sosialisasi dan pengasuhan dilakukan bersama-sama tanpa ada yang mendominasi. Dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh Bapak Djodi dan
Ibu Suci, mereka mengaku tidak membedakan bagaimana cara mengasuh anak-anak mereka, karena menurut mereka baik anak laki-laki mau pun anak
perempuan mereka merupakan tipe anak yang penurut dan patuh pada perkataan orangtua mereka.
Bapak Djodi dan Ibu Suci menjelaskan hal tersebut secara perlahan karena semakin anak bertambah dewasa semakin anak bertambah ingin tahu dan
akan terus menerus bertanya. Hal ini dirasakan oleh Bapak Djodi dan Ibu Suci ketika mengasuh anak-anak mereka hingga akhirnya anak-anaknya
paham tentang perbedaan tersebut dan juga paham tentang ajaran agama yang memang sesuai dengan keyakinan di hatinya saat duduk di bangku SMP.
11. Bapak Irpan Setiawan dan Ibu Theresia Sumiyati