mengingatkan masing-masing anggota keluarga untuk beribadah, mengahargai satu sama lain, dan ikut berpartisipasi dalam merayakan
kegiatan masing-masing agama dalam keluarga. Berkaitan dengan agama anak-anak, Ibu Sri dan suaminya memberikan
kebebasan sepenuhnya kepada anak untuk memilih agama yang sesuai dengan keinginan dan kemantapan hati mereka dalam menjalankannya.
Dalam mengasuh keempat anaknya Ibu Sri lebih memilih untuk memberikan kebebasan kepada anak-anaknya. Sosialisasi agama yang dilakukan oleh Ibu
Sri kepada anak-anaknya dengan memberikan pemahaman tentang agama secara bergantian kepada anak karena hal ini merupakan kewajiban mereka
sebagai orangtua. Namun dalam melakukan sosialisasi kepada agama diakui Ibu Sri dia
membedakan anatara anak perempuan dan laki-laki. Dimana anak perempuan diberikan kebebasan sepenuhnya, namun klepada anak laki-lakinya dia
memberikan kebebasan tetapi dia cendrung mendorong anaknya itu kepada agama Islam. Sosialisasi yang dilakukan Ibu dan suaminya dalam
memberikan pemahan tentang perbedaan agama dan ajaran agama di lakukan dari tahap ketahap sesuai dengan perkembangan pola pikir anak-anaknya.
9. Puguh
Puguh 31 adalah satu dari empat anak Ibu Sri. Puguh merupakan seorang sarjana sastra dari salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Saat ini Puguh
sudah secara sah memilih agama Islam sebagai agama yang di anutnya. Puguh secara mantap menjalani agama Islam sejak dia duduk di bangku SMP.
Menurut Puguh bahwa orangtuanya tidak pernah memaksa dia untuk
Universitas Sumatera Utara
menjalani satu agama tertentu. Semuanya merupakan keputusan Puguh sepenuhnya, artinya orangtuanya memberikan kebebasan kepadanya
mengenai agama mana yang akan dia jalankan kelak. Sehingga orangtuanya sama-sama memberikan pemahaman agama mereka masing-masing tanpa
memaksa Puguh untuk menerapkannya, namun orangtuanya selalu menyampaikan kepada puguh bahwa agama itu sangat lah penting bagi
kehidupanya. Mendapatkan pemahaman ajaran agama yang berbeda sekaligus sewaktu
masih kecil membuat Puguh bingung, namun Puguh selalu memberi respon yang baik tentang hal itu dengan menjalankan secara bersamaan ajaran
tersebut seperti pergi ke gereja bersama Ibu Sri dan ke masjid bersama ayahnya. Menurut Puguh yang paling dominan dalam pengasuhan dan
sosialisasi agama adalah ibunya. Namun semakin berjalannya waktu dan dalam keluarga Puguh sering bertukar pikiran dengan seluruh anggota
keluarganya akhirnya Puguh memilih fokus menjalankan ajaran agama islam. Ketika ia menceritakan kebingungan yang dia hadapi dalam memilih ajaran
agama yang akan dipilihnya dia memperoleh banyak masukan dari orang tuanya dan setelah memutuskan hal tersebut seluruh anggota keluarga
mendukung keputusannya terutama Ibu Sri. Dalam memahami perbedaan agama yang terjadi di keluarganya menurut
Puguh bukan lah hal yang sulit. Dia sangat mudah dan cepat memahami perbedaan karena orangtuanya telah membikan pemahaman hal tersebut sejak
kecil. Selain itu fenomena keluarga beda keyakinan merupakan hal yang biasa dilingkungan mereka. Namun yang sulit adalah ketika dia harus memilih
Universitas Sumatera Utara
ajaran agama mana yang harus dia jalani. Walau demikian ketika memutuskan memilih salah satu dari agama yang ada Puguh merasa tidak ada
yang mempengaruhi baik dari lingkungan keluarga maupun dari luar keluarga. Dia memilih menjalankan ajaran agama Islam sesuai dengan
keinginan hatinya tanpa pengaruh dan paksaan orang lain.
10. Bapak Djodi Saleh dan Ibu Suci