menunjukan variasi yang berbeda baik dari respon positif ke negatif atau sebaliknya, dan ada variabel yang responya tetap positif atau tetap negatif
dari jangka pendek sampai jangka panjang. 4. Hasil Analisis Variance Decomposition menunjukan adanya variabel yang
memiliki kontribusi terbesar terhadap variabel itu sendiri baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang seperti TAX, GOV,
SBK, PDB, INV, KURS. Sedangkan variabel lain yang memiliki pengaruh terbesar terhadap variabel itu sendiri baik dalam jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang adalah JUB dipengaruhi terbesar oleh PDB, dan INF yang dipengaruhi terbesar oleh SBK.
5. Hasil analisis interaksi kebijakan fiskal dan moneter terhadap stabilitas ekonomi makro di Indonesia menunjukkan bahwa kebijakan fiskal efektif
dalam peningkatan investasi dan stabilitas kurs melalui penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah, sedangkan kebijakan moneter lebih efektif
dalam peningkatan produk domestik bruto dan stabilitas inflasi pengendalian suku bunga kredit dan jumlah uang beredar, maka kebijakan
moneter lebih efektif dibandingkan dengan kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro di Indonesia.
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpuan, maka saran yang perlu penulis uraikan adalah sebagai berikut :
1. Menghadapi goncangan output dan goncangan inflasi, adanya koordinasi kebijakan fiskal dan moneter lebih bermafaat dibandingkan tanpa
koordinasi. Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal perlu ditingkatkan
Universita Sumatera Utara
melalui penguatan kelembagaan seperti adanya semacam Dewan FiskalMoneter. Adanya bauran kebijakan fiskal dan moneter disertai
pengutan kelembagan tersebut Dewan Koordinasi Fiskal dan Moneter diharapkan dapat meningkatkan stabilitas ekonomi makro di Indonesia.
2. Pengendalian inflasi dilakukan harus diimbangi dengan kerangka kerja Inflating Targeting Farmework
yang disusun oleh Bank Indonesia dan dikoordinasikan oleh departemen keuangan yang berhubungan dengan
pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak, sehingga interaksi kebijakan fiskal dan moneter mampu mencapai target pengendalian inflasi.
Dalam pengendalian inflasi, sebaiknya dilakukan dengan kebijakan penentuan suku bunga kredit yang sesuai dengan kondisi pasar yaitu yang
tidak memberatkan investor dan masyarakat yang akan mempergunakan kredit dari bank untuk investasi dan untuk kegiatan produktif lainnya.
3. Untuk mengendalikan stabilitas ekonomi, sebaiknya koordinasi kebijakan fiskal dan moneter BI dan Depkeu mampu memberikan efek dalam
mendorong permintaan masyarakat dan meningkatkan produksi, dimana kenaikan kapasitas produksi akan meningkatkan output, peningkatan daya
beli masyarakat dan penurunan pengangguran, sehingga dalam jangka panjang mampu mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
4. Adanya interaksi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia yang belum efektif dalam menghadapi goncangan inflasi, koordinasi kebijakan
moneter dan fiskal dalam memerangi tekanan inflasi dari sisi penawaran perlu ditingkatkan. Selain itu diperlukan adanya koordinasi kebijakan
dalam pengendalian produksi khususnya ketersediaan bahan pangan utama seperti beras, gula, kedelai, cabai, bawang, daging dan sebagainya.
Universita Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Buku Abel, 1995. Andrew B. And Ben S. Bernanke. Macroeconomics, Second
Edition, Addison-Wesley Publishing Co. Adiningsih, Sri. 2012. Koordinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter, Tantangan Ke
Depan, Kumpulan Jurnal BI, Kanisius, Jakarta. Arsana, I Gede Putra. 2004. Vector Auto Regressive. Laboratorium Komputasi
Ilmu Ekonomi FEUI, Jakarta. Badan Analisa Fiskal . 2004. Bank Indonesia PPSK Working Paper Series, No.
WP021005. Barro, R.J. and D.B. Gordon. 1983, Rules, Discretion, and Reputation in a
Model of Monetary Policy. Journal of Monetary Economics. 12. Blinder, Alan S. 1982, “Issues in the Coordination of Monetary and Fiscal
Policy”, NBER Working Paper, No. 982. Boediono. 2001. Ekonomi Moneter, edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Corsetti, G. dan Mueller, G. 2008. What Makes Fiscal Policy More Effective?
http:www.economonitor.comblog201301what-makes-fiscal- policymore- effective
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Economsetrics Fourth Edition. McGraw Hill. Singapure.
Enders, Walter, Thomas.2004., “Applied Econometric Time Series”, John Wiley and Sons, Inc.
Friedman, M. And M. Benjamin, 1968. Even the St. Louis Equation Now Believe in Fiscal Policy, Journal Money, Credit and Banking, 9: 25-42.
Granger, C., W., J. 1969. Investigating Relation by Economics Models and Cross Spectoral Methods, Econometrica, Vol. 37, No. 3, p. 424-438.
Herlambang, T., Sugiarto, Bastoro dan Said K. 2001. Ekonomi Makro, Teori Analisis dan Kebijakan, Gramedia, Jakarta.
Mudradjad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta, YKPN
Kydland, F.E. and E.C. Prescott. 1977. Rule Rather Than Discretion : The Inconsistency of Optimal Plans, Journal of Political Economy, Vol. 85.
Universita Sumatera Utara
Mangkoesoebroto, Guritno. 2003. Ekonomi Publik. BPFE, Edisi 3, Yogyakarta. Mankiw, N. Gregory. 2006. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keenam. Erlangga,
Jakarta. Mankiw, N Gregory. 2006. Principles of Economics, Pengantar Ekonomi
Makro. Edisi Ketiga, Alih Bahasa Chriswan Sungkono, Salemba Empat, Jakarta.
Manurung, Jonni, J. Manurung, Adler H., Saragih, Ferdinand D. 2005. Ekonometrika. Cetakan Pertama, Penerbit Elex Media Computindo,
Jakarta. Mohanty, M.S. and Michela Scatigna 2004, Countercyclical Fiscal Policy and
Central Bank, BIS Working Paper. Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2008. Analisis Korelasi,
Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Cetakan Pertama, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Nasution, Anwar. 2003. Membangun Kembali Perkonomian Indonesia Setelah Krisiss 1997-1998, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
.Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1, Cetakan Kesepuluh, Yogyakarta, BPFE UGM.
Nopirin, 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Mikro, BPFE, Yogyakarta. Rahardja Prathama dan Manurung Mandala 2001, Teori Ekonomi Makro,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Seda, Frans. 2009. Era Baru Kebijakan Fiskal, Gramedia, Jakarta.
Simorangkir, P Iskandar . 2005. Indentifikasi Faktor Penentu Inflasi Regional di
Era Otonomi Daerah. Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern. PT. Raja Grafindo, Jakarta
Sadono Sukirno 2002.Teori Makro Ekonomi. Cetakan Keempatbelas. Jakarta :
Rajawali Press. Samuelson, P.A, dan Nordhaus, W, D. 2002. Makro Ekonomi, Edisi
keempatbelas, alih bahasa Haris Munandar dkk, Erlangga, Jakarta. Suhedi, Mochtar, Firman. 2000. SBI, T-Bills dan Pengendalian Inflasi,
BuletinEkonomi, Moneter dan Perbankan, Vol.3 No.6. Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia, Teori dan Temuan
Empiris, Ghalia, Indonesia, Jakarta.
Universita Sumatera Utara
Taylor, J.B, 2000, The Policy Rule Mix: A Macroeconomic Policy Evaluation, in Calvo, G., Obstfeld, M. dan Donbusch, R eds . Robert Mundell
Festschrift, Cambridge:505-517. Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Edisi Kedua,
Cetakan Pertama, Rjawali Press, Jakarta. Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Sentral. Bank Indonesia.
Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia, Cetakan Pertama, PT.
Raja Grafindo, Jakata. Waluyo dan Ilyas. 2006. Pajak Pertambahan Nilai. Cetakan Kedua, Rineka
Cipta, Jakarta. Warjiyo Perry dan Solikin. 2003. Kebijakan Moneter di Indonesia. PPSK, Bank
Indonesia.
JurnalPenelitian
Abdur Rahman, 2009. Analisis Efektivitas Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia
Abimanyu, Anggito. 2005. Kebijakan Fiskal dan Efektivitas Stimulus Fiskal di Indonesia: Aplikasi Model Makro-MODFI dan CGE-INDORANI. Jurnal
Ekonomi Indonesia No. 1 Juni 2005 .
Adefeso, H.A. dan H.I. Mobolaji, 2010, “The Fiscal-Monetery Policy and Economic Growth in Nigeria”, Pakistan Journal of Social Sciences, 7
2: p. 137-142 Aliman, 2004, Analisis Efektivitas Penerapan Kebijakan Moneter dan Fiskal
Dalam Perekonomian Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol 4 No.1, Januari 2004, Ikatan Sarjana Ekonomi Indoneisa ISEI.
Asmanto, Priadi dan Soebagyo. 2006. Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal Regional Terhadap Stabilitas Harga Dan
Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Jawa Timur Periode 1995- 2004. A.Maihendra. 2008. Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tesis. USU. Medan. Tidak Dipublikasikan
Brodjonegoro, Bambang P.S., Iskandar Simorangkir, B. Yulianita, dan T.A. Falianty 2003. Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Inflasi Regional
dalam Era Otonomi. Working Paper. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI dan Universitas Indonesia.
Universita Sumatera Utara
Chrystal K. Alec dan Thornton Daniel L. 1988. The Macroeconomic Effects of Deficit Spending: A Review. Econpapers. Departement of Business,
Economics, Statistics, and Informatics. Orebro University. Swedia .
Djojosubroto, Dono Iskandar. 2004. Koordinasi Kebijakan Fiskal Dan Moneter Di Indonesia, Dalam Kebijakan Fiskal, Pemikiran, Konsep Dan
Implementasi. Eds. Heru Subiyantoro dan Singgih Riphat. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Eisner, Robert. 1989. Budget Deficit: Rhetoric and Reality. The Journal of Economic Perspectives. Vol. 3 No. 2. American Economic Association
. Fleming, Debra Parker. 1962. Evidence on The Determinant of Taxpayer
Compliance Examination of Effect Witholding Positions, Audit Detection Rates and Penalty Amount on Tax compliance Decisions.
Thesis. Nova South Eastern University. USA.
Giavazzi Francesco 2003, Inflation Targeting and The Fiscal Policy Regime: The Experience in Brazil, Bank Of England Quarterly bulletin.
Goeltom,Miranda S, 2009, Koordinasi Kebijakan Moneter dan Fiskal : Tantangan dan Strategi Pemeliharaan Stabilitas Makro dan
Pertumbuhan Ekonomi Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. Kumpulan Jurnal BI
, Kanisius, Jakarta. Goeltom, Miranda S. dan Danny Hermawan. 2007. Respon Optimal Kebijakan
Moneter terhadap Shock Fiskal, pendekatan New Keynesian Open Macroeconomics, Mimeo, Bank Indonesia, Desember.
Goeltom,Miranda S, 1999, Perubahan Perspektif dalam Mencari Kebijakan Moneter: Kasus Indonesia, Analisis CSIS, Tahun XXVIII1999 No.4
Hagen Von Jurgen and Mundschenk Susanne. 2003. Fiscal and Monetary Policy Coordination in EMU, International journal of finance and economics.
Hermawan, Danny dan Munro, Anella 2008 Indrawati Yulia. 2007. Interaksi Kebijakan Fiskal Dan Moneter Di Indonesia : Pendekatan Vector
Autoregression. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan pendekatan vector autoregression VAR.
Indrawati Yulia. 2007. Interaksi Kebijakan Fiskal Dan Moneter Di Indonesia : Pendekatan Vector Autoregression. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan pendekatan vector autoregression VAR. Khalsum, Umi 2011. Analisis Interaksi Fiskal dan Moneter Terhadap Produk
Domestik Bruto Indonesia. Tesis. USU. Medan. Tidak Dipublikasikan. Madjid, Noor Cholis 2007 Analisis Efektivitas Antara Kebijakan Fiskal dan
Kebijakan Moneter Dengan Pendekatan Model IS-LM Studi Kasus Indonesia 1970 – 2005. Undip. Tidak Dipublikasikan.
Universita Sumatera Utara
Ndari Surjaningsih. 2010. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Output dan Inflasi. Kumpulan Jurnal Bank Indonesia. Jakarta.
Priyadi Asmanto dan Subagyo. 2007. Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal Regional Terhadap Stabilitas Harga Dan
Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Jawa Timur. Tesis. Unair. Surabaya. Tidak Dipublikasikan.
Santoso, Teguh. 2009. Dampak Kebijakan Ffiskal dan Moneter dalam Perekonomian Indonesia. Tesis. Undip. Tidak Dipublikasikan.
Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. 2003. Indikator- indikator Pasar Saham dan Pasar Uang Yang Saling Berkaitan Ditijau
Dari Pasae Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen
. Vol. 3 No. 3. Sugiyanto, F.X. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kurs rupiah
terhadap dollar Amerika di Indonesia tahun 1986-1997: Sistesis pendekatan moneter dan pendekatan portofolio. Disertasi, Program
Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Triyono Yuni Prihadi Utomo,2004, Studi Komparasi Efektivitas Pengaruh Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam Perekonomian Indonesia, Jurnal
Ekobis, vol 5, No. 1a, April 2004
Universita Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 TABULASI DATA PERKUARTAL
N Tahun
Kuartal
Pajak Pengeluaran
Pemerintah Suku
Bunga Kredit
Nominal Suku
Bunga Kredit
Riil Nomina
l-Inflasi Jumlah
Uang Beredar
M1 Produk
Domestik Bruto
Investasi Asing
Langsung Investasi
Asing Langsung
juta US xKURS
Nilai Tukar
Inflasi Milyar
Rp Milyar
Rp Milyar
Rp Milyar
Rp Juta US
Milyar Rp
USRp
TAX GOV
SBK SBK
JUB PDB
INV INV
KURS INF
1
2000 Q1
24654 26549
16.46 15.52
124663 342852
1894 14375460
7590 0.94
2
Q2 28546
28842 16.21
14.31 133832
340865 1265
11049775 8735
1.90
3
Q3 30952
60721 16.62
14.89 135430
355290 1125
9877500 8780
1.73
4
Q4 37763
112931 16.59
12.17 162186
350763 874
8386030 9595
4.42
5
2001 Q1
37881 60208
16.86 14.77
148375 356115
425 4420000
10400 2.09
6
Q2 39329
76456 17.04
13.78 160142
360533 345
3946800 11440
3.26
7
Q3 46729
122125 17.22
14.67 164237
367515 462
4469850 9675
2.55
8
Q4 44291
57182 17.90
13.89 177731
356240 845
8788000 10400
4.01
9
2002 Q1
45610 66123
18.03 14.56
166173 368650
298 2877190
9655 3.47
10
Q2 59171
102610 18.11
17.19 174017
375721 458
3998340 8730
0.92
11
Q3 52239
60429 18.11
16.47 181791
387920 469
4228035 9015
1.64
12
Q4 46667
67366 17.82
14.23 191939
372926 648
5793120 8940
3.59
13
2003 Q1
74868 134036
17.85 17.08
181239 386744
1286 11455688
8908 0.77
14
Q2 55666
66522 17.43
16.98 194878
394621 848
7025680 8285
0.45
15
Q3 52247
85329 16.53
15.30 207587
405608 456
3825384 8389
1.23
16
Q4 61786
92196 15.68
13.18 223799
390199 651
5510715 8465
2.50
17
2004 Q1
69644 57725
15.12 14.21
209153 402597
348 2988276
8587 0.91
18
Q2 67397
107292 14.64
12.31 226147
411936 409
3850735 9415
2.33
19
Q3 76264
136377 14.33
13.83 234676
423852 348
3191160 9170
0.50
20
Q4 98583
184265 14.05
11.56 245946
418132 791
7348390 9290
2.49
21
2005 Q1
84220 129715
13.78 10.61
244003 426612
858 8133840
9480 3.17
22
Q2 88858
160197 13.65
12.60 261814
436121 3747
36394611 9713
1.05
23
Q3 110808
253172 14.47
12.45 267762
448598 1757
18098857 10301
2.02
24
Q4 94268
99218 15.66
5.69 271140
439484 1975
19414250 9830
9.97
25
2006 Q1
113446 168543
15.90 13.93
270425 448485
1335 12115125
9075 1.97
26
Q2 148599
297369 15.94
15.07 303803
457637 1089
10127700 9300
0.87
27
Q3 137112
102854 15.66
14.50 323885
474904 1055
9742925 9235
1.16
28
Q4 136082
244061 15.10
12.69 347013
466101 1435
12943700 9020
2.41
29
2007 Q1
161293 375027
14.53 12.63
331736 475642
1037 9455366
9118 1.90
30
Q2 121370
151480 13.99
13.82 371768
488421 1033
9352782 9054
0.17
31
Q3 139782
202407 13.45
11.18 400074
506933 2191
20019167 9137
2.27
32
Q4 132881
214680 13.01
10.94 450055
493331 2667
25120473 9419
2.07
33
2008 Q1
137112 102854
12.59 9.22
409768 505219
2360 21752120
9217 3.37
34
Q2 136082
244061 12.51
8.07 453047
519205 1633
15064425 9225
4.44
35
Q3 147196
228901 13.32
10.47 479738
538641 3388
31772664 9378
2.85
36
Q4 161293
375027 14.40
13.87 456787
519392 1937
21210150 10950
0.53
37
2009 Q1
121370 151480
14.05 13.69
448034 528057
1904 22038800
11575 0.36
38
Q2 139782
202407 13.78
13.94 482621
540678 1447
14795575 10225
-0.16
39
Q3 132881
214680 13.20
11.14 490502
561637 986
9545466 9681
2.06
40
Q4 197305
349086 12.96
12.47 515824
548479 540
5076000 9400
0.49 41
2010 Q1
145854 215556
12.72 11.72
494461 559683
2982 27180930
9115 1.00
42 Q2
168898 246847
12.70 11.29
545405 574713
3350 30428050
9083 1.41
43 Q3
192686 274859
12.41 9.64
549941 594251
2955 26370420
8924 2.77
44 Q4
215878 304897
12.28 10.70
605411 585812
4483 40306653
8991 1.58
45 2011
Q1 218562
315616 12.18
11.48 580601
595785 5311
46253499 8709
0.70 46
Q2 208952
314864 12.13
11.77 636206
612200 5034
43277298 8597
0.36 47
Q3 213588
324986 12.06
10.19 656096
632828 3469
30606987 8823
1.87 48
Q4 232854
339159 12.04
11.25 722991
623864 5428
49221104 9068
0.79 49
2012 Q1
225158 362489
11.62 10.74
714258 633243
4518 41475240
9180 0.88
Universita Sumatera Utara
TABULASI DATA PERKUARTAL
N Tahun
Kuartal
Pajak Pengeluaran
Pemerintah Suku
Bunga Kredit
Riil Nomina
l-Inflasi Jumlah
Uang Beredar
M1 Produk
Domestik Bruto
Investasi Asing
Langsung Juta US
x KURS Nilai
Tukar Inflasi
Milyar Rp Milyar Rp
Milyar Rp Milyar Rp
Milyar Rp USRp
TAX GOV
SBK JUB
PDB INV
KURS INF
1 2000
Q1 24654
26549 15.52
124663 342852
14375460 7590
0.94 2
Q2 28546
28842 14.31
133832 340865
11049775 8735
1.90 3
Q3 30952
60721 14.89
135430 355290
9877500 8780
1.73 4
Q4 37763
112931 12.17
162186 350763
8386030 9595
4.42 5
2001 Q1
37881 60208
14.77 148375
356115 4420000
10400 2.09
6 Q2
39329 76456
13.78 160142
360533 3946800
11440 3.26
7 Q3
46729 122125
14.67 164237
367515 4469850
9675 2.55
8 Q4
44291 57182
13.89 177731
356240 8788000
10400 4.01
9 2002
Q1 45610
66123 14.56
166173 368650
2877190 9655
3.47 10
Q2 59171
102610 17.19
174017 375721
3998340 8730
0.92 11
Q3 52239
60429 16.47
181791 387920
4228035 9015
1.64 12
Q4 46667
67366 14.23
191939 372926
5793120 8940
3.59 13
2003 Q1
74868 134036
17.08 181239
386744 11455688
8908 0.77
14 Q2
55666 66522
16.98 194878
394621 7025680
8285 0.45
15 Q3
52247 85329
15.30 207587
405608 3825384
8389 1.23
16 Q4
61786 92196
13.18 223799
390199 5510715
8465 2.50
17 2004
Q1 69644
57725 14.21
209153 402597
2988276 8587
0.91 18
Q2 67397
107292 12.31
226147 411936
3850735 9415
2.33 19
Q3 76264
136377 13.83
234676 423852
3191160 9170
0.50 20
Q4 98583
184265 11.56
245946 418132
7348390 9290
2.49 21
2005 Q1
84220 129715
10.61 244003
426612 8133840
9480 3.17
22 Q2
88858 160197
12.60 261814
436121 36394611
9713 1.05
23 Q3
110808 253172
12.45 267762
448598 18098857
10301 2.02
24 Q4
94268 99218
5.69 271140
439484 19414250
9830 9.97
25 2006
Q1 113446
168543 13.93
270425 448485
12115125 9075
1.97 26
Q2 148599
297369 15.07
303803 457637
10127700 9300
0.87 27
Q3 137112
102854 14.50
323885 474904
9742925 9235
1.16 28
Q4 136082
244061 12.69
347013 466101
12943700 9020
2.41 29
2007 Q1
161293 375027
12.63 331736
475642 9455366
9118 1.90
30 Q2
121370 151480
13.82 371768
488421 9352782
9054 0.17
31 Q3
139782 202407
11.18 400074
506933 20019167
9137 2.27
32 Q4
132881 214680
10.94 450055
493331 25120473
9419 2.07
33 2008
Q1 137112
102854 9.22
409768 505219
21752120 9217
3.37 34
Q2 136082
244061 8.07
453047 519205
15064425 9225
4.44 35
Q3 147196
228901 10.47
479738 538641
31772664 9378
2.85 36
Q4 161293
375027 13.87
456787 519392
21210150 10950
0.53 37
2009 Q1
121370 151480
13.69 448034
528057 22038800
11575 0.36
38 Q2
139782 202407
13.94 482621
540678 14795575
10225 -0.16
39 Q3
132881 214680
11.14 490502
561637 9545466
9681 2.06
40 Q4
197305 349086
12.47 515824
548479 5076000
9400 0.49
41 2010
Q1 145854
215556 11.72
494461 559683
27180930 9115
1.00 42
Q2 168898
246847 11.29
545405 574713
30428050 9083
1.41 43
Q3 192686
274859 9.64
549941 594251
26370420 8924
2.77 44
Q4 215878
304897 10.70
605411 585812
40306653 8991
1.58 45
2011 Q1
218562 315616
11.48 580601
595785 46253499
8709 0.70
46 Q2
208952 314864
11.77 636206
612200 43277298
8597 0.36
47 Q3
213588 324986
10.19 656096
632828 30606987
8823 1.87
48 Q4
232854 339159
11.25 722991
623864 49221104
9068 0.79
49 2012
Q1 225158
362489 10.74
714258 633243
41475240 9180
0.88
Sumber : Bank Indonesia, BPS, Depkeu data diolah, 2013
Universita Sumatera Utara
TABULASI DATA PERTAHUN
N Tahun
Pajak Pengeluaran
Pemerintah Suku
Bunga Kredit
Riil Nomina
l-Inflasi Jumlah
Uang Beredar
M1 Produk
Domestik Bruto
Investasi Asing
Langsung juta
USxkurs Nilai
Tukar Inflasi
Milyar Rp
Milyar Rp Milyar
Rp Milyar
Rp Milyar Rp
Rp US
TAX GOV
SBK JUB
PDB INV
Kurs INF
1 2000
121915 229043
12.17 162186
1389770 43688765
9595 9.35
2 2001
168230 315971
13.89 177731
1440403 21624650
10400 12.55
3 2002
203687 296528
14.23 191939
1505217 16896685
8940 10.03
4 2003
244567 378083
13.18 223799
1577172 27817467
8464 5.06
5 2004
311888 485659
11.56 245946
1656517 17378561
9290 6.40
6 2005
378154 642302
5.69 271140
1750815 82041558
9830 17.11
7 2006
535239 812827
12.69 347013
1847127 44929450
9020 6.60
8 2007
555326 943594
10.94 450055
1964327 63947788
9419 6.59
9 2008
581683 950843
13.87 456787
2082457 89799359
10950 11.06
10 2009
591338 917653
12.47 515824
2178851 51455841
9400 2.78
11 2010
723316 1042159
10.70 605411
2314459 124286053
8991 6.96
12 2011
873956 1294625
11.25 722991
2464677 169358888
9068 3.79
13 2012
1021800 1551500
10.50 841722
2618139 188597614
9670 4.30
Sumber : Bank Indonesia, BPS Depkeu. data diolah, 2013
Universita Sumatera Utara
TABULASI DATA LOGARITMA
N
Tahun Kuartal
logTAX logGOV
SBK logJUB
logPDB logINV
logKURS INF
1
2000 Q1
4.392 4.424
15.52 5.096
5.535 7.158
3.880 0.94
2
Q2 4.456
4.460 14.31
5.127 5.533
7.043 3.941
1.90
3
Q3 4.491
4.783 14.89
5.132 5.551
6.995 3.943
1.73
4
Q4 4.577
5.053 12.17
5.210 5.545
6.924 3.982
4.42
5
2001 Q1
4.578 4.780
14.77 5.171
5.552 6.645
4.017 2.09
6
Q2 4.595
4.883 13.78
5.205 5.557
6.596 4.058
3.26
7
Q3 4.670
5.087 14.67
5.215 5.565
6.650 3.986
2.55
8
Q4 4.646
4.757 13.89
5.250 5.552
6.944 4.017
4.01
9
2002 Q1
4.659 4.820
14.56 5.221
5.567 6.459
3.985 3.47
10
Q2 4.772
5.011 17.19
5.241 5.575
6.602 3.941
0.92
11
Q3 4.718
4.781 16.47
5.260 5.589
6.626 3.955
1.64
12
Q4 4.669
4.828 14.23
5.283 5.572
6.763 3.951
3.59
13
2003 Q1
4.874 5.127
17.08 5.258
5.587 7.059
3.950 0.77
14
Q2 4.746
4.823 16.98
5.290 5.596
6.847 3.918
0.45
15
Q3 4.718
4.931 15.30
5.317 5.608
6.583 3.924
1.23
16
Q4 4.791
4.965 13.18
5.350 5.591
6.741 3.928
2.50
17
2004 Q1
4.843 4.761
14.21 5.320
5.605 6.475
3.934 0.91
18
Q2 4.829
5.031 12.31
5.354 5.615
6.586 3.974
2.33
19
Q3 4.882
5.135 13.83
5.370 5.627
6.504 3.962
0.50
20
Q4 4.994
5.265 11.56
5.391 5.621
6.866 3.968
2.49
21
2005 Q1
4.925 5.113
10.61 5.387
5.630 6.910
3.977 3.17
22
Q2 4.949
5.205 12.60
5.418 5.640
7.561 3.987
1.05
23
Q3 5.045
5.403 12.45
5.428 5.652
7.258 4.013
2.02
24
Q4 4.974
4.997 5.69
5.433 5.643
7.288 3.993
9.97
25
2006 Q1
5.055 5.227
13.93 5.432
5.652 7.083
3.958 1.97
26
Q2 5.172
5.473 15.07
5.483 5.661
7.006 3.968
0.87
27
Q3 5.137
5.012 14.5
5.510 5.677
6.989 3.965
1.16
28
Q4 5.134
5.387 12.69
5.540 5.668
7.112 3.955
2.41
29
2007 Q1
5.208 5.574
12.63 5.521
5.677 6.976
3.960 1.90
30
Q2 5.084
5.180 13.82
5.570 5.689
6.971 3.957
0.17
31
Q3 5.145
5.306 11.18
5.602 5.705
7.301 3.961
2.27
32
Q4 5.123
5.332 10.94
5.653 5.693
7.400 3.974
2.07
33
2008 Q1
5.137 5.012
9.22 5.613
5.703 7.338
3.965 3.37
34
Q2 5.134
5.387 8.07
5.656 5.715
7.178 3.965
4.44
35
Q3 5.168
5.360 10.47
5.681 5.731
7.502 3.972
2.85
36
Q4 5.208
5.574 13.87
5.660 5.715
7.327 4.039
0.53
37
2009 Q1
5.084 5.180
13.69 5.651
5.723 7.343
4.064 0.36
38
Q2 5.145
5.306 13.94
5.684 5.733
7.170 4.010
-0.16
39
Q3 5.123
5.332 11.14
5.691 5.749
6.980 3.986
2.06
40
Q4 5.295
5.543 12.47
5.713 5.739
6.706 3.973
0.49
41
2010 Q1
5.164 5.334
11.72 5.694
5.748 7.434
3.960 1
42
Q2 5.228
5.392 11.29
5.737 5.759
7.483 3.958
1.41
43
Q3 5.285
5.439 9.64
5.740 5.774
7.421 3.951
2.77
44
Q4 5.334
5.484 10.7
5.782 5.768
7.605 3.954
1.58
45
2011 Q1
5.340 5.499
11.48 5.764
5.775 7.665
3.940 0.7
46
Q2 5.320
5.498 11.77
5.804 5.787
7.636 3.934
0.36
47
Q3 5.330
5.512 10.19
5.817 5.801
7.486 3.946
1.87
48
Q4 5.367
5.530 11.25
5.859 5.795
7.692 3.958
0.79
49
2012 Q1
5.352 5.559
10.74 5.854
5.802 7.618
3.963 0.88
Universita Sumatera Utara
Sumber Bank Indonesia, BPS, Depkeu data diolah, 2013
LAMPIRAN 2 PERKEMBANGAN VARIABEL
40,000 80,000
120,000 160,000
200,000 240,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
TAX
4.2 4.4
4.6 4.8
5.0 5.2
5.4
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGTAX
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000 300,000
350,000 400,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
GOV
Universita Sumatera Utara
4.4 4.6
4.8 5.0
5.2 5.4
5.6
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGGOV
4 6
8 10
12 14
16 18
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
SBK
100,000 200,000
300,000 400,000
500,000 600,000
700,000 800,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
JUB
Universita Sumatera Utara
5.0 5.1
5.2 5.3
5.4 5.5
5.6 5.7
5.8 5.9
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGJUB
320,000 360,000
400,000 440,000
480,000 520,000
560,000 600,000
640,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
PDB
5.50 5.55
5.60 5.65
5.70 5.75
5.80 5.85
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGPDB
Universita Sumatera Utara
10,000,000 20,000,000
30,000,000 40,000,000
50,000,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
INV
6.4 6.6
6.8 7.0
7.2 7.4
7.6 7.8
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGINV
7,000 8,000
9,000 10,000
11,000 12,000
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
KURS
Universita Sumatera Utara
3.84 3.88
3.92 3.96
4.00 4.04
4.08
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
LOGKURS
-2 2
4 6
8 10
12
00 01
02 03
04 05
06 07
08 09
10 11
INF
Universita Sumatera Utara
LAMPIRAN 3 UJI STASIONERITAS
1. Pajak Pajak Pada level
Null Hypothesis: LOGTAX has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 2 Automatic based on SIC, MAXLAG=10 t-Statistic
Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic
-1.986333 0.2916
Test critical values: 1 level
-3.581152 5 level
-2.926622 10 level
-2.601424 MacKinnon 1996 one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: DLOGTAX
Method: Least Squares Date: 050313 Time: 10:49
Sample adjusted: 2000Q4 2012Q1 Included observations: 46 after adjustments
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. LOGTAX-1
-0.069534 0.035006
-1.986333 0.0535
DLOGTAX-1 -0.675000
0.132853 -5.080792
0.0000 DLOGTAX-2
-0.451903 0.132838
-3.401923 0.0015
C 0.388461
0.175209 2.217126
0.0321 R-squared
0.425628 Mean dependent var 0.018717
Adjusted R-squared 0.384602 S.D. dependent var
0.073952 S.E. of regression
0.058013 Akaike info criterion -2.773350
Sum squared resid 0.141352 Schwarz criterion
-2.614338 Log likelihood
67.78705 Hannan-Quinn criter. -2.713783
F-statistic 10.37447 Durbin-Watson stat
2.053700 ProbF-statistic
0.000031
Universita Sumatera Utara