Variance Decomposition of JUB

Tabel 4.39. Rekomendasi Kebijakan Untuk SBK Periode SBK itu sendiri Terbesar 1 Terbesar 2 Jangka Pendek Periode 1 94,15 SBK 94,15 TAX 3,48 Jangka Menegah Periode 20 53,90 SBK 53,90 INF 13,44 Jangka Panjang Periode 60 48,32 SBK 48,32 INF 11,91 Sumber : Tabel 4.38 Berdasarkan tabel 4.39 diketahui bahwa dalam jangka pendek kebijakan untuk mengendalikan suku bunga kredit selain suku bunga kredit itu sendiri juga dengan peningkatan terhadap penerimaan pajak. Dalam jangka menengah dan jangka panjang juga selain dari suku bunga kredit itu sendiri pengendalian suku bunga kredit juga melalui pengendalian inflasi. Hal tersebut dikarenakan kebijakan terhadap suku bunga kredit sangat tergantung dari stabilitas inflasi, ketika terjadi kenaikan inflasi maka BI mengambil kebijakan dengan menurunkan suku bunga kredit agar investasi naik, jumlah uang beredar turun dan inflasi kembali stabil.

4.6.4. Variance Decomposition of JUB

Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4.40 diperoleh hasil bahwa JUB dalam jangka pendek periode 1, perkiraan error variance sebesar 99,85 yang dijelaskan oleh JUB itu sendiri. Variabel terbesar yang mempengaruhi JUB sebagai variabel kebijakan selain JUB itu sendiri adalah GOV sebesar 0,09 kemudian TAX sebesar 0,06 sedangkan variabel lain yaitu PDB, INV, KURS dan INF tidak mempengaruhi JUB dalam jangka pendek. Universita Sumatera Utara Tabel 4.40. Varian Decomposition JUB Variance Decomposition of LOGJUB: Period LOGTAX LOGGOV SBK LOGJUB LOGPDB LOGINV LOGKURS INF 1 0.057703 0.088852 0.004592 99.84885 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 2 1.807880 1.403465 8.714737 50.33379 37.02991 0.508660 0.056829 0.144732 3 4.046327 2.114102 11.93225 43.02616 38.03536 0.363284 0.046194 0.436314 4 6.090192 2.593789 12.27227 38.07462 39.93815 0.279744 0.165196 0.586043 20 15.42227 6.527008 8.841895 22.84887 43.47132 0.378136 1.721921 0.788574 21 15.57431 6.580253 8.772137 22.65103 43.52109 0.377730 1.739500 0.783938 22 15.71190 6.629070 8.708865 22.47146 43.56524 0.377623 1.755928 0.779917 23 15.83706 6.673975 8.651139 22.30764 43.60487 0.377722 1.771258 0.776329 24 15.95150 6.715372 8.598207 22.15754 43.64087 0.377941 1.785523 0.773047 60 17.52781 7.285203 7.866250 20.08936 44.14653 0.380385 1.980461 0.724001 Sumber : Lampiran-8 Dalam jangka menengah kuartal 20 perkiraan error variance sebesar 22,85 yang dijelaskan oleh JUB itu sendiri. Variable lain yang paling besar mempengaruhi JUB sebagai variabel kebijakan selain JUB itu sendiri adalah PDB sebesar 43,47, kemudian TAX sebesar 15,42 variabel yang paling kecil mempengaruhi JUB dalam jangka menengah adalah INF sebesar 0,79. Dalam jangka panjang kuartal 60 perkiraan error variance sebesar 20,09 dijelaskan oleh JUB itu sendiri. Variable lain yang paling besar mempengaruhi JUB selain JUB itu adalah PDB sebesar 44,15, TAX sebesar 17,53 sedangkan yang paling kecil mempengaruhi JUB adalah INV sebesar 0,38. Universita Sumatera Utara Tabel 4.41. Rekomendasi Kebijakan Untuk JUB Periode JUB itu sendiri Terbesar 1 Terbesar 2 Jangka Pendek Periode 1 99,85 JUB 99,85 GOV 0,09 Jangka Menengah Periode 20 22,85 PDB 43,47 TAX 15,42 Jangka Panjang Periode 60 20,09 PDB 44,15 TAX 17,53 Sumber : Tabel 4.40 Berdasarkan tabel 4.41 diketahui bahwa kebijakan untuk mengendalikan jumlah uang beredar dalam jangka pendek adalah jumlah uang beredar itu sendiri kemudian disusul oleh pengeluaran pemerintah. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, rekomendasi untuk pengendalian jumlah uang beredar berasal dari produk domestik bruto dan penerimaan pajak. Produk domestik bruto yang tinggi akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat serta naiknya daya beli masyarakat. Penerimaan pajak yang tinggi dan pengeluaran pemerintah yang meningkat akan mendorong naiknya jumlah uang beredar dan sebaliknya.

4.6.5. Variance Decomposition of PDB