stabilitas respon dari seluruh variabel terbentuk pada periode 10 kuartal atau jangka menengah dan jangka panjang. Stabilitas respon yang stabil disebabkan
adanya perilaku pergerakan dari KURS yang direspon oleh variabel lain hampir sama dengan pergerakan pada periode jangka pendek.
Tabel 4.31. Ringkasan Hasil Impulse Response Function KURS
No Variabel
Jangka Pendek Jangka Menengah
Jangka Panjang
1 TAX
- -
+
2 GOV
+ +
-
3 SBK
+ +
+
4 JUB
+ -
+
5 PDB
- -
+
6 INV
- +
-
7 KURS
+ +
-
8 INF
+ -
-
Sumber : Tabel 4.30
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kenaikan kurs direspon positif dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang hanya oleh suku bunga
kredit. Sedangkan respon negatif dalam jangka pendek, menegah dan panjang tidak ada karena respon variabel-variabel lain berubah dari positif ke negatif dan
sebaliknya baik dalam jangka pendek menengah dan panjang.
4.5.8. Response Function of INF
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4.32 diperoleh hasil bahwa dalam jangka pendek kuartal 1 satu standar deviasi dari INF sebesar
0.321 di atas rata-rata, direspon positif oleh KURS 0,106 dan INV 0,090. Direspon negatif oleh TAX -0.276, GOV -0,219, SBK -1,555, JUB -0,088
dan PDB -0,022. Dalam jangka menengah kuartal 20, satu standar deviasi dari
Universita Sumatera Utara
INF sebesar -0.0008 dibawah rata-rata direspon positif oleh GOV 0.009, KURS 0,004 dan INV 0.002. Direspon negatif oleh PDB -0,022, TAX -0.013, JUB
0,013 dan SBK 0,007. Dalam jangka panjang kuartal 60 satu standar deviasi dari INF sebesar 0.002 diatas rata-rata direspon positif oleh GOV 0.008, KURS
0,004 dan INV 0.002. Direspon negatif oleh PDB -0,019, TAX -0.013, JUB 0,013 dan SBK -0,008.
Tabel 4.32. Impulse Response Function INF
Response of INF: Period LOGTAX LOGGOV
SBK LOGJUB LOGPDB LOGINV LOGKURS
INF 1
-0.275918 -0.218662 -1.555427 -0.087808 -0.021971 0.090351 0.106115 0.321288
2 0.106612 0.017865 -0.014099 -0.137410 -0.045608 0.110043 0.151357 -0.136705
3 0.052652 0.047420 -0.020784 0.009808 -0.175367 0.008224 0.011605 -0.175964
4 -0.002233 -0.013874 -0.001248 0.005736 -0.088377 -0.100539 -0.058667 -0.168219
20 -0.013667 0.009086 -0.007311 -0.012753 -0.021749 0.001958 0.004450 -0.000777
21 -0.013728 0.008137 -0.007228 -0.012360 -0.021416 0.000339 0.003208 -0.000633
22 -0.013658 0.007582 -0.007324 -0.012219 -0.021010 -0.000432 0.002619 -6.18005
23 -0.013514 0.007356 -0.007513 -0.012254 -0.020620 -0.000558 0.002525 0.000686
60 -0.012627 0.008108 -0.007935 -0.012633 -0.019516 0.001807 0.004255 0.002429
Sumber : Lampiran-7
Berdasarkan hasil respon satu standar deviasi dari INF disimpulkan adanya perubahan pengaruh dari setiap standar deviasi masing-masing variabel
yang semula positif menjadi negatif dan sebaliknya, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hasil tersebut menunjukan adanya respon
yang berbeda dari variabel makro ekonomi, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Universita Sumatera Utara
Sumber : Lampiran-7
Gambar 4.17. Respon Variabel INF Terhadap Variabel Lain Berdasarkan Gambar 4.17 di atas diketahui bahwa perubahan terhadap satu
strandar deviasi inflasi dapat direspon oleh variabel lain, baik variabel fiskal, moneter maupun variabel makro ekonomi lainnya. Berdasarkan gambar di atas
stabilitas respon dari seluruh variabel terbentuk pada periode 20 kuartal atau jangka menengah dan jangka panjang. Stabilitas respon yang stabil disebabkan
adanya perilaku pergerakan dari INF yang direspon oleh variabel lain hampir sama dengan pergerakan pada periode jangka pendek.
Tabel 4.33. Ringkasan Hasil Impulse Response Function INF
No Variabel
Jangka Pendek Jangka Menengah
Jangka Panjang
1 TAX
- -
-
2 GOV
- +
+
3 SBK
- -
-
4 JUB
- -
-
5 PDB
- -
-
6 INV
+ +
+
7 KURS
+ +
+
8 INF
+ +
+
Sumber : Tabel 4.32
Universita Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kenaikan dari inflasi direspon positif dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang oleh investasi,
kurs dan inflasi itu sendiri. Sedangkan respon negatif pada jangka pendek, menegah dan panjang oleh penerimaan pajak, suku bunga kredit, jumlah uang
beredar dan produk domestik bruto.
4.6. Analisis Forecast Error Variance Decomposition FEVD