Pada tabel 4.11 di atas diketahui bahwa sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Augmented Dickey-Fuller statistik yang di bawah nilai kritis Mc Kinnon
pada derajat kepercayaan 1 persen, dimana nilai Augmented Dickey-Fuller JUB maupun PDB lebih kecil dari nilai kritis Mc Kinnon, hasil tersebut menunjukan
bahwa JUB dan PDB stasioner pada derajat 2
nd
difference. Jika seluruh variabel sudah stasioner maka langkah selanjutnya sudah bisa dianalisis.
4.3.2. Hasil Uji Kointegrasi
Untuk mengetahui ada berapa persamaan kointegrasi maka dilakukan uji kointegrasi. Hasil uji kointegrasi ditampilkan sebagai berikut :
Tabel 4.12. Uji Kointegrasi Johansen
Date: 050313 Time: 10:24 Sample adjusted: 2000Q3 2012Q1
Included observations: 47 after adjustments Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: LOGTAX LOGGOV SBK LOGJUB LOGPDB LOGINV LOGKURS INF Lags interval in first differences: 1 to 1
Unrestricted Cointegration Rank Test Trace Hypothesized
Trace 0.05
No. of CEs Eigenvalue
Statistic Critical Value
Prob. None
0.816353 239.4517
159.5297 0.0000
At most 1 0.702747
159.7988 125.6154
0.0001 At most 2
0.568201 102.7798
95.75366 0.0150
At most 3 0.474153
63.30935 69.81889
0.1481 At most 4
0.256478 33.10033
47.85613 0.5513
At most 5 0.230014
19.17154 29.79707
0.4806 At most 6
0.134892 6.886552
15.49471 0.5909
At most 7 0.001620
0.076184 3.841466
0.7825 Trace test indicates 3 cointegrating eqns at the 0.05 level
denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level MacKinnon-Haug-Michelis 1999 p-values
Sumber : Lampiran-4
Dari uji ini diketahui bahwa ada 3 persamaan terkointegrasi seperti keterangan dibagian bawah tabel pada 5 persen level yang berarti asumsi adanya
hubungan jangka panjang antar variabel terbukti. Berdasarkan hasil uji kointegrasi diketahui bahwa ternyata ada persamaan yang memiliki kointegrasi dalam jangka
Universita Sumatera Utara
panjang sehingga hasil kausalitas yang menyatakan hubungan jangka pendek dapat digantikan dengan asumsi yang menyatakan hubungan jangka menengah
dan jangka panjang terbukti. Jadi semua variabel dinyatakan memiliki kontribusi dalam jangka panjang sehingga analisa Vector Autoregression dapat digunakan
untuk pengujian selanjutnya.
4.3.3. Hasil Uji Stabilitas Lag Struktur VAR
Stabilitas sistem VAR akan dilihat dari inverse roots karakteristik AR polinomialnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai modulus di tabel AR-nomialnya,
jika seluruh nilai AR-rootsnya di bawah 1, maka sistem VAR-nya stabil. Uji stabilitas VAR dilakukan dengan menghitung akar-akar dari fungsi polinomial
atau dikenal dengan roots of characteristic polinomial. Jika semua akar dari fungsi polinomial tersebut berada di dalam unit circel atau jika nilai absolutnya
1 maka model VAR tersebut dianggap stabil sehingga IRF dan FEVD yang dihasilkan akan dianggap valid. Berikut hasil pengujian Roots of Characteristic
Polinomial :
Tabel 4.13. Tabel Stabilitas Lag Struktur
Roots of Characteristic Polynomial Endogenous variables: LOGTAX LOGGOV SBK
LOGJUB LOGPDB LOGINV LOGKURS INF Exogenous variables: C
Lag specification: 1 1 Date: 050313 Time: 10:27
Root Modulus
0.999160 0.999160
0.733483 - 0.287342i 0.787758
0.733483 + 0.287342i 0.787758
0.580027 - 0.059772i 0.583098
0.580027 + 0.059772i 0.583098
-0.177041 - 0.210761i 0.275252
-0.177041 + 0.210761i 0.275252
-0.080096 0.080096
No root lies outside the unit circle. VAR satisfies the stability condition.
Universita Sumatera Utara
Sumber : Lampiran-6
-1.5 -1.0
-0.5 0.0
0.5 1.0
1.5
-1.5 -1.0
-0.5 0.0
0.5 1.0
1.5
Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial
Sumber : Lampiran-6
Gambar 4.9. Stabilitas Lag Struktur
Pada Tabel 4.13 menunjukan nilai roots modulus dibawah 1 kemudian pada Gambar 4.9 menunjukkan titik roots berada dalam garis lingkaran. Dimana
spesifikasi model yang terbentuk dengan menggunakan Roots of Characteristic Polynomial
dan Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial diperoleh hasil stabil, hal ini dapat ditunjukkan bahwa hampir semua unit roots berada dalam
lingkaran gambar Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial. Stabilitas lag sudah terpenuhi maka analisa VAR bisa dilanjutkan.
4.3.4. Hasil Penetapan Tingkat Lag Optimal