1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi prototipe yang
diharapkan, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah sistem pendidikan berhubungan dengan kurikulum pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar UU No. 20 tahun 2003 dalam Fadlillah, 2014: 15. Indonesia
pada tahun 20132014 telah menetapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan bagian dari stategi meningkatkan capaian
pendidikan. Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap attitude, keterampilan skill dan
pengetahuan knowledge. Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati Majid,
2014: 27. Sehingga, kurikulum penting untuk diterapkan sebagai tujuan pembelajaran yang baik.
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema Majid, 2014: 107. Salah satu mata pelajaran yang
terintegrasi dalam Kurikulum 2013 kelas III adalah Matematika dan Bahasa Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada
Sekolah Dasar SD. Pengenalan konsep Matematika harus diajarkan sejak dini kepada peserta didik terutama di Sekolah Dasar terutama konsep berhitung seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Maka dari itu, Matematika
merupakan mata pelajaran yang harus dipahami peserta didik terutama di kelas bawah kelas 1, 2 dan 3.
Mata pelajaran Matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar terutama pada kelas III bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
berhitung, menumbuhkan kemampuan peserta didik yang dapat diahligunakan dan membentuk sikap logis, kritis, cermat serta disiplin Hudojo, 2003: 123. Salah
satu materi pada mata pelajaran Matematika adalah perkalian dan pembagian bilangan bulat. Dalam Kurikulum 2013, materi perkalian dan pembagian terdapat
pada Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 3 Perubahan Musim, Pembelajaran 1, 3 dan 5. Perkalian merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang
sedangkan pembagian adalah pengurangan berulang Fajar, 2009: 10. Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli Purnomo, 2014: 32.
Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya. Operasi perhitungan tentang perkalian dan
pembagian bilangan bulat termasuk dalam aritmatika dasar, sehingga peserta didik terutama pada kelas bawah Sekolah Dasar harus memahami konsep perkalian dan
pembagian bilangan bulat karena sebagai dasar memahami materi Matematika yang lain, seperti pecahan, bangun ruang dan lain-lain. Materi Bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan membaca tentang “perubahan musim”. Supaya dapat menarik minat peserta didik untuk membaca, peneliti mengembangkan media
gambar yang mendukung materi tentang perubahan musim .
Pada bulan September 2016, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada 4 guru kelas III di empat Sekolah Dasar yang berbeda yaitu SD
N Tegalrejo 2, SD Kanisius Kotabaru, SD Sarikarya dan SD Kintelan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, empat guru menyatakan bahwa materi
perkalian dan pembagian masih sulit dipahami oleh peserta didik. Salah satu guru kelas III B di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa kelas III berjumlah 25
peserta didik, beberapa peserta didik mampu memahami konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat, namun masih ada yang belum memahami konsep
perkalian dan pembagian. Sekitar 6 peserta didik mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, namun 19 peserta didik masih mendapat
nilai di bawah KKM. KKM pada mata pelajaran Matematika di kelas III ini adalah 65. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil nilai peserta didik pada soal
latihan mengenai materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Guru kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo 2 mengatakan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran Matematika jarang menggunakan media terutama
materi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Penggunaan media pembelajaran mempunyai manfaat untuk menunjang pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga
minat belajar peserta didik dapat tumbuh karena terciptanya rasa senang terhadap pelajaran tersebut. Slameto 2010: 180 menyatakan bahwa minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Salah satu cara untuk menumbuhkan minat peserta didik adalah dengan media pembelajaran. Sukiman 2012: 29 menjelaskan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Pada bulan September 2016, peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 25 peserta didik kelas III di SD Negeri Tegalrejo 2. Peneliti mendapatkan
data: 1 80 peserta didik mengalami kesulitan perkalian bilangan bulat, 2 68 peserta didik mengalami kesulitan pembagian bilangan bulat, dan wawancara
dengan wali kelas IIIB di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa belum pernah menggunakan media gambar dalam pembelajaran.
Gambar yang peneliti kembangkan berbentuk komik. Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca Sudjana dan Rivai, 2009: 64. Dalam
komik terdapat gambar dan juga dialog singkat yang akan menuntun pembaca mengikuti alur cerita. Komik juga dikaitkan dengan pelajaran Matematika materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat. Sehingga, pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti sebagai calon guru SD terdorong untuk mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran Matematika untuk
membantu peserta didik memahami perkalian dan pembagian bilangan bulat dan untuk menginspirasi guru tentang pentingnya memiliki kreatifitas dalam
penyusunan RPP. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan
Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Prototipe rancangan pembelajaran ini, dikembangkan berdasarkan pada Kurikulum 2013 dengan
mengkolaborasikan dua mata pelajaran sebagai materi yaitu pelajaran Matematika dan
Bahasa Indonesia.
Peneliti mengembangkan
prototipe rancangan
pembelajaran komik sebagai media karena komik termasuk dalam hasil karya seni rupa dan pelajaran seni telah diafirmasi menjadi bagian dari mata pelajaran yang
diajarkan pada peserta didik dalam Kurikulum 2013. Peneliti memilih komik sebagai media pembelajaran karena komik mempunyai keunggulan salah satunya
adalah karakter belajar visual yang baik melalui kombinasi teks cerita singkat dan gambar. Sehingga peserta didik akan tertarik belajar dengan memahami gambar.
B. Rumusan Masalah