dan Bahasa Indonesia tentang membaca serta seni rupa terkait dengan media pembelajaran.
a. Matematika
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sudah dikenalkan pada anak sejak dini terlebih pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Matematika dasar
yang diajarkan pada anak usia dini adalah mengenal angka. Ini adalah tahapan yang paling utama bagi anak untuk perkembangan pembelajaran Matematika
selanjutnya. Pelajaran Matematika ini, akan mengembangkan kemampuan mengolah angka atau berhitung pada anak.
Haryono 2014: 6 mengemukakan bahwa Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti eksakta yang digunakan sebagai
pengetahuan dalam proses belajar proses belajar. Definisi Matematika menurut Johnson dan Rising dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 28 adalah bahasa
simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat. Matematika dikatakan akurat karena
perhitungannya yang bersifat matematis dan pasti. Berbeda dengan Johnson, Reys dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 29 beranggapan bahwa Matematika adalah
studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintetis, seni, bahasa dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak
dan praktis. Definisi Matematika yang begitu beragam dan luas membuat pengertian
Matematika masih terkesan abstrak. Karena banyaknya ilmu-ilmu terapan Matematika yang kian berkembang, Matematika kurang dapat didefinisikan
menjadi satu kesatuan yang pasti. Seorang ahli Matematika Bishop dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 29 mengelompokkan kegiatan Matematika secara
umum menjadi enam kegiatan yaitu menghitung, menempatkan locating, mengukur, mendesain, bermain dan menjelaskan. Kegiatan-kegiatan tersebutlah
yang menjadi dasar bagaimana Matematika itu diterapkan dalam pembelajaran. Matematika selalu memiliki simbol untuk menyatakan sesuatu secara
ringkas. Fungsi simbol Matematika ini adalah sebagai komunikasi, merekam
pengetahuan, menunjukkan struktur, menjelaskan, mengingatkan kembali dan sebagai pengertian Runtukahu dan Selpius, 2014: 32. Kalimat Matematika dapat
diungkapkan secara lisan maupun tertulis. Matematika yang dituliskan melalui simbol sebagai ringkasan dari penjelasan secara lisan. Itulah sebabnya simbol
digunakan sebagai penunjuk verbal. Simbol yang dipahami secara tertulis, mampu mempermudah otak untuk merekam, mengingat sehingga apa yang sudah
dipelajari dapat dibaca kembali. Dengan mencatat, anak mampu mengingat pembelajaran secara terstruktur pada apa yang telah dipelajarinya selama ini.
Matematika dikatakan juga memiliki fungsi seni. Matematika memiliki karakteristik keindahan, keteraturan dan keterurutan Reys dalam Runtukahu dan
Selpius, 2014: 40. Matematika tidak hanya diterapkan pada keterampilan matematiknya saja, tetapi harus juga dikembangkan pada keteraturan dan
keindahannya. Matematika yang banyak menggunakan simbol, membuat garis, titik, siku atau bentuk geometri lain juga harus memperhatikan kerapian. Kerapian
dalam penulisan ini akan berdampak baik bagi pembaca. Ketika tulisan rapi dan tertata, maka niat untuk belajar akan bertambah, sedangkan penulisan yang kurang
rapi dapat membuat ketidakfokusan belajar sehingga apa yang dibaca tidak begitu jelas. Oleh karena itu, perlu adanya keteraturan dalam membuat simbol
Matematika agar dapat dinikmati dari segi keindahannya. Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Matematika
adalah sebuah bidang tentang logika mengenai bentuk, susunan dan konsep- konsep yang berhubungan dengan kegiatan berhitung. Matematika di kelas III SD
salah satunya mengajarkan materi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Sebelum memasuki konsep perkalian dan pembagian, peserta didik harus
memahami terlebih dahulu konsep bilangan bulat, sehingga dapat paham lebih lanjut tentang perkalian dan pembagian.
1 Bilangan Bulat
Bilangan digunakan untuk menyatakan jumlah. Bilangan ini terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya adalah bilangan bulat. Bilangan bulat
adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung sesuatu yang utuh, seperti
orang, motor, dan lain sebagainya. Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli Purnomo, 2014: 32. Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4
dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya. Supriadi 2013: 100 mengungkapkan bahwa bilangan bulat terdiri dari
bilangan asli, bukan bilangan asli dan nol. Contoh bilangan bulat adalah -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4. Surya 2015: 1 menjelaskan hal yang yang sama bahwa bilangan
bulat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bilangan bilangan asli yang dimulai dari 1,2,3,4,5 dan seterusnya, lawan bilangan asli yang dimulai dari -1. -2, -3, -4 dan
seterusnya serta nol 0. Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat terdiri
dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli. Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.
2. Perkalian