70
dengan  menghilangak  butir  pernyataan  yang  tidak  valid,  dan  hasil  yamg diperoleh  hasil  yang  baru  dengan  koefisien  Alpha  Cronbach  r
hitung
untuk sikpa kritis pasca 0,909 dan pada sikap kritis pra tetap 0,915 karena
semua  pernyatan  sudah  valid.  Dan  oleh  karena  itu  instrumen  penelitian sikap kritis dikatakan reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Rancangan  teknik  analisis  data  penelitian  ini  menggunakan  analisis deskriptif dan analisis komparatif.
1. Analisis Deskriptif
Dengan menggunakan analisis deskriptif peneliti dapat memaparkan atau  mendeskripsikan  hasil  temuan  penelitian  secara  jelas  dan  terperinci.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara meberikan  suatu  informasi  yang  jelas.  Data  yang  dijelaskan  mengenai
aktivitas guru, siswa,dan kondisi kelas yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran. Peneliti menjelaskan dengan analisis deskriptif berdasarkan
catatan  peneliti.  Data  peneliti  disajikan  dengan  tabel,  frekuensi,  dan perhitungan persentase.
Pendeskripsian  data  juag  menggunakan  PAP  Penilaian  Acuan Patokan tipe II. Dalam deskripsian ini, peneliti mengelompokkan variabel
motivasi  belajar  dan  sikap  kritis  ke  dalam  lima  kategori,  yaitu  sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah.
71
Tabel 3.12 Kategorisasi PAP tipe II
Tingkat Penguasaan Kategori
0,81 – 1,00
Sangat BaikSangat Tinggi 0,66
– 0,80 BaikTinggi
0,56 – 0,65
Cukup BaikCukup Tinggi 0,46
– 0,55 BurukRendah
0,00 – 0,45
Sangat BurukSangat Rendah Sumber: Masidjo, 1995: 157
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa,  peningkatan  sikap  kritis,  dan  peningkatkan  prestasi  belajar  siswa
dengan  cara  membandingkan  data  tentang  motivasi  belajar  siswa,  sikap kritis  siswa,  dan  tingkat  prestasi  sebelum  dan  sesudah  menggunakan
strategi pembelajaran Project Based Learning. a.  Motivasi Siswa
Analisis  komparatif  digunakan  untuk  menganalisis  peningkatan motivasi  belajar  siswa  dengan  cara  membandingkan  data  tentang
motivasi  belajar  siswa  sebelum  dan  sesudah  menggunakan  strategi pembelajaran  PjBL.  Kriteria  keberhasilan  PTK  adalah  apabila  setelah
dilakukan tindakan skor motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
72
b.  Sikap Kritis Analisis  komparatif  digunakan  untuk  menganalisis  peningkatan
sikap kritis  siswa dengan cara membandingkan data tentang sikap kritis siswa  sebelum  dan  sesudah  menggunakan  strategi  pembelajaran  PjBL.
Kriteria  keberhasilan  PTK  adalah  apabila  setelah  dilakukan  tindakan skor sikap kritis mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
Kategori penilaian mengacu pada penilaian acuan patokan tipe II PAP II. Alasan mengunakan PAP II yaitu range pada setiap tingkatan
cukup  jauh  mengingat  input  sekolah  dan  kemampuan  siswa  SMK Sanjaya
Pakem Yogyakarta
maka dipilih
penilaian dengan
menggunakan  PAP  II.  Kemampuan  siswa  dapat  dilihat  dari  ulangan harian sebelumnya. Penilaian Acuan Patokan Tipe II sebagai berikut:
Tabel 3.13 Penilaian Acuan Patokan Tipe II PAP II
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Nilai Huruf Kategori Kecenderungan
Variabel 81 - 100
A Sangat Tinggi
66 - 80 B
Tinggi 56 - 65
C Sedang
46 - 55 D
Rendah Dibawah 46
E Sangat Rendah
c.  Prestasi Belajar Siswa Analisis komparatif pada tingkat pemahaman siswa  yaitu dengan
membandingkan nilai ulangan harian sebelumnya dan post test. Kriteria keberhasilan  PTK  adalah  apabila  setelah  dilakukan  tindakan  skor
prestasi siswa mengalami peningkatan mencapai KKM.
73
Tabel 3.14 Analisis Peningkatan Prestasi Siswa
No Nama
Pra a
Siklus I b
Siklus II c
Peningkatan Ket
a → b  b→c  a→c 1
2 3
Dst Rata-
rata
74
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966. Pada awal mulanya  sekolah  ini  diberi  nama  Sekolah  Menengah  Ekonomi
Sugiyopranoto,  yang  menggunakan  gedung  milik  SMP  Kanisius  Pakem. Perintis  pendiri  sekolah  ini  diketuai  oleh  Bapak.  FX.  Dirdjo  Widarsono
dengan anggota :
1.  FX,Ramijo Susanto. 2.  Drs. Y. Sukidjo D.S
3.  Y. Sismadi, B.A
Panitia ini dibentuk oleh Yayasan Sanjaya yang merupakan organisasi gereja  di  bawah  Keuskupan  Agung  Semarang  yang  bertugas  di  bidang
keagamaan  yang  ditangani  Dewan  Paroki  dan  bidang  pendidikan  yang ditangani oleh Paguyuban Gereja Papa Miskin PGPM.
Adapun  latar  belakang  awal  didirikannya  Sekolah  Kejuruan  Ekonomi di  daerah Pakem  ini adalah pada saat  itu di  daerah Pakem  sudah  terdapat
SMA  dan  SPG.  Selain  itu,  keadaan  masyarakat  di  daerah  Pakem  saat  itu anak-anaknya  yang  berumur  kurang  lebih  dari  dua  puluh  tahun  sudah
dituntut untuk bekerja. Dari keadaan itu, maka dirasa tepat kalau didirikan Sekolah Menengah Kejuruan. Sebagai bukti keberadaan sekolah ini maka
pada  tahun  1986  SMEA  Sanjaya  Pakem  mendapat  status  disamakan  oleh