37
b Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa, misalnya pembagian waktu siswa untuk belajar dalam satu hari.
c Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.
2 Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa, guru yang selalu menunjukkan sikap, perilaku yang
simpatik dan memperlihatkan teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar. Masyarakat, tetangga dan teman-teman
sepermainan di
sekitar perkampungan
siswa, itu
sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar sangat berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan proses pembelajaran siswa. Misalnya, siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep, mungkin sekali berpeluang
untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dan pengembangan
38
motivasi belajar, sikap kritis, dan karakter sosial. Penelitian yang relevan dan selaras dengan judul penelitian yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Elfrida Gita Hendrarti 2010, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Dalam Mata Pelajaran Ekonomi”. Menurut hasil penelitian
yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa penerapan PBL yang dilakukan peneliti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
memahami materi laporan keuangan perusahaan jasa. Hal ini terbukti dari pencapaian rata-rata motivasi belajar siswa pada awal penelitian = 52,63,
siklus I = 54,56, siklus II =59,93; jumlah siswa yang memenuhi target yang ditetapkan pada awal penelitian = 29,53, siklus I = 44,44, siklus
II = 51,58. 2. Elisabeth Novita Bekti Kusumasari 2015, dalam penelitiannya yang
berjudul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Menurut hasil penelitian bahwa implementasi pendekatan saintifik yang
dilakukan peneliti terdapat hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
kemampuan tingkat berpikir tinggi dan pengembangan karakter siswa. Hal ini di buktikan bahwa tingkat kemampuan berpikir tinggi siswa
Spearman’s rho = 0,195; nilai Sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05; 2 dan
39
pengembangan karakter siswa Spearman’s rho = 0,503; nilai Sig. 2-tailed
= 0,000 α = 0,05. 3. Laurencia Maytarani 2012, dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi, Sikap Kritis dan Mengembangkan Karakter Sosial Siswi Kelas
XI IPS 1 Pada Mata Pelajara Akuntansi”. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa penerapan PBL yang dilakukan
peneliti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini terbukti dari pencapaian
rata-rata motivasi belajar siswa pada awal penelitian = 74,35, siklus I = 74,26, siklus II =80,9; rata-rata sikap kritis pada awal penelitian = 33,17,
siklus I = 37,82, siklus II = 40,79; dan rata-rata pengembangan karakter sosial siswi pada awal penelitin = 35,0, siklus I = 37,64, siklus II = 44,70.
G. Kerangka Berpikir