125
yang kondusif. 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar.
E. Kemampuan khusus dalam bidang
studi
1. Menumbuhkan sikap ekonomis. 2. Menumbuhkan sikap produktif.
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian belajar. 2. Memantau kemajuan belajar.
3. Memberi tugas sesuai dengan kompetensi. 4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi.
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dengan jelas dan lancar.
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
IV PENUTUP
1. Melakukan refleksi
belajar dengan
melibatkan siswa. 2. Menyusun rangkuman pesan dengan gaya
1 2 3 4 5
126
yang sesuai. 1 2 3 4 5
V PELAKSANAAN TINDAKAN LANJUT
1. Memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai tindakan remedi.
2. Memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pada tabel 5.14 tersebut menunjukkan bahwa guru dapat mengkondisikan lebih baik dibandingkan siklus 1 untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Setelah guru menyiapkan kondisi siswa dan kelas dan setelah guru melakukan apersepsi, guru dapat mebimbing
siswa dengan baik untuk berkumpul dalam kelompok. Guru juga dapat mengatur dan memberikan penjelasan dalam presentasi
dengan baik, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi
kepada siswa tentang kesan pada saat mengikuti pembelajaran dan membagikan kuisioner motivasi belajar dan sikap kritis siswa.
2 Pengamatan aktivitas dan perilaku siswa
Tabel 5.15 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan Strategi Pembelajaran PjBL
Siklus 2 No
Aspek yang diamati Ya
Tidak Keterangan
1 Siswa siap mengikuti PBM √
Sangat terlihat, sekitar 18 siswi 100 sudah siap mengikuti
pembelajaran.
127
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Keterangan
2 Siswa memperhatikan guru √
90 siswa
memperhatikan penjelasan
guru setelah
presentasi dari siswa.
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran dan mendengarkan sungguh-
sungguh siswa berpartisipasi √
Siswa terlihat menanggapi siswa lain yang sedang presentasi, dan
tidak sibuk
sendiri saat
membahas materi.
4 Siswa aktif bertanya √
Tidak semua siswa tidak aktif bertanya, tetapi ada beberapa
siswa yang mulai berani untuk bertanya.
5 Siswa menjawab
pertanyaanmengerjakan latihan soal dan atau tugas
√ Sekitar 70 siswa menjawab
pertanyaan guru, tetapi semua siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
6 Siswa mencatat hal-hal
penting √
Siswa sudah tampak mencatat hal-hal penting.
7 Siswa antusias mengikuti
PBM √
Terlihat semua anak antusias dalam proses belajar mengajar
berlangsung.
Dari tabel observasi di atas terlihat bahwa siswa antusias ketika mengikuti pembelajaran, karena siswa sudah lebih
memahami secara penuh prosedur strategi pembelajaran PjBL. Dalam kegiatan berdiskusi berjalan dengan baik, siswa berdiskusi di
dalam kelompok dan mengerjakan latihan soal. 3 Pengamatan kondisi fisik kelas
Kondisi kelas selalu sama dari sebelum penerapan maupun siklus 1, belum ada perubahan yang signifikan.
128
4 Kuesioner Motivasi Belajar dan Sikap Kritis Kegiatan kuesioner dilakukan untuk mengetahui sikap
antusias siswa saat diterapkannya penelitian tindakan kelas. Pertama peneliti telah menghitung total skor dari kuesioner motivasi.
Kuesioner telah dilakukan perhitungan pada tabel skor motivasi belajar saat penerapan strategi pembelajaran Project Based
Learning siklus 2.
Diketahui jumlah skor motivasi belajar diketahui besar jumlahnya 1527 dengan rata-rata 84,8. Hasil perhitungan
diklasifikasikan dengan menggunakan pendekatan PAP tipe II, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.16 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi Belajar Berdasarkan PAP tipe II
Siklus 2
Perhitungan Interval Skor
Frekuensi Presentase
Interpretasi Penilaian
22 + 81 110 – 22
93 – 110
6 33
Sangat Tinggi 22 + 66 110
– 22 80
– 92 6
33 Tinggi
22 + 56 110 – 22
71 – 79
4 22
Cukup Tinggi 22 + 46 110 -22
62 – 70
2 11
Rendah 22 + 0 110
– 22 – 61
Sangat Rendah Jumlah
18 100
Tabel 5.16 dapat dilihat tentang motivasi belajar siswa di atas, diketahui terdapat 6 siswa atau 33 siswa memiliki motivasi
belajar dengan kategori sangat tinggi, 6 siswa atau 33 siswa
129
memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 4 siswa atau 22 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori cukup tinggi, 2
siswa atau 12 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori rendah, dan tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki motivasi
belajar dengan kategori sangat rendah. Motivasi belajar siswa siklus 2 nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
Kedua, peneliti telah menghitung total skor dari kuesioner sikap kritis. Kuesioner telah dilakukan perhitungan pada tabel skor
sikap kritis saat penerapan strategi pembelajaran Project Based Learning
. Diketahui jumlah skor sebesar 721, dengan rata-rata 40,1. Hasil
perhitungan diklasifikasikan
dengan menggunakan
pendekatan PAP tipe II, dapat dilihat pda tabel di bawah ini:
33
33 22
11
Diagram 5.8 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus 2
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah
130
Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Klasifikasi Sikap Kritis Berdasarkan PAP tipe II
Siklus 2
Perhitungan Interval Skor
Frekuensi Presentase
Interpretasi Penilaian
10 + 81 50 – 10
42 – 50
5 28
Sangat Tinggi 10 + 66 50
– 10 36
– 41 12
67 Tinggi
10 + 56 50 – 10
32 – 35
1 5
Cukup Tinggi 10 + 46 50 -10
28 – 31
Rendah 10 + 0 50
– 10 – 27
Sangat Rendah Jumlah
18 100
Dari tabel 5.17 di atas tentang sikap kritis siswa saat menggunakan strategi pembelajaran PjBL, diketahui terdapat 5
siswa atau 28 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat tinggi, 12 siswa atau 67 siswa memiliki sikap kritis dengan
kategori tinggi, 1 siswa atau 5 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori cukup tinggi, tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki sikap
kritis dengan kategori rendah, dan tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat rendah. Sikap kritis
siswa siklus 2 nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
131
5 Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa setalah penerapan strategi pembelajaran
PjBL disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 5.18 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Saat Penerapan Strategi Pembelajaran PjBL
Siklus 2
No. Urut Nama Siswa
Nilai Evaluasi 1
Agatha Mentari Octaviana 85
2 Ani Novitasari
76 3
Ester Gunarsih 76
4 Ika Setyaningrum
80 5
Irene Renny Ericka 75
6 Ivana Diah Kusuma
100 7
Karin Nirmala Saputri 78
8 Maria Wulantika Nurmaheni
98 9
Maria Meisa Diansari 89
10 Monica Cahya Dewi
80 11
Odelia Deva Sandyasari 86
12 Pancratia Hangit Titi Rosari
87
28
67 5
0 0
Diagram 5.9 Persentase Sikap Kritis Siswa Siklus 2
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah
132
No. Urut Nama Siswa
Nilai Evaluasi 13
Putri Dina Lorensa 81
14 Rimbi Sari
88 15
Veronika Venanda Boy Duli 78
16 Vincensius Fajar Oktaviani
87 17
Tri Ratna Kumala Dewi 81
18 Yosep Catur Cendi Setiawan
86
Jumlah 1511
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
Rata – rata
83,9
Pada saat penelitian siswa yang hadir sebanyak 18 siswa. Dengan nilai tertinggi dari 18 siswa terebut adalah 100 sedangkan
nilai terendah sebesar 75. Rata – rata kelas sebesar 83,9 sudah
melebihi KKM yaitu 75. Dari tabel 5.18 di atas, jika diinterprestasikan ke dalam
pendekatan PAP tipe II maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Penilaian Prestasi Siswa Siklus 2
No Interval
Kinerja Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kategori
1 81
– 100 11
61 Sangat Baik
2 61
– 80 7
39 Baik
3 41
– 60 Cukup Baik
4 21
– 40 Kurang Baik
5 – 20
Sangat Tidak Baik Jumlah
18 100
Sumber: Saur M. Tampubolon 2013. Pemanfaatan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Erlangga
133
Dari tabel 5.19 di atas tentang penilaian prestasi siswa saat menggunakan strategi pembelajaran PjBL, diketahui terdapat 11
siswa atau 61 siswa memiliki prestasi dengan kategori sangat baik, 6 siswa atau 39 siswa memiliki prestasi dengan kategori
baik, tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki prestasi dengan kategori cukup baik, tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki
prestasi dengan kategori kurang baik, dan tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki prestasi dengan kategori sangat tidak baik. Prestasi
belajar siswa siklus 2 nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
Dari tabel penilaian proyek dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Penilaian Proyek Siswa Siklus 2
No Interval
Kinerja Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kategori
1 9,00
– 10 Istimewa
2 8,00
– 8,90 14
78 Sangat Baik
3 7,00
– 7,90 4
22 Baik
4 0,00
– 6,90 Kurang
Jumlah 18
100 Hasil Penelitian Proyek selengkapnya di lampiran XLV, Hal 366
61 39
0 0
Diagram 5.10 Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus 2
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
134
Dari tabel 5.20 di atas tentang penilaian proyek saat menggunakan strategi pembelajaran PjBL, diketahui tidak ada
siswa atau 0 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan proyek dengan kategori istimewa, 14 siswa atau 78 siswa memiliki
kemampuan menyelesaikan proyek dengan kategori sangat baik, 4 siswa atau 22 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan proyek
dengan kategori baik, dan tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan proyek dengan kategori kurang.
Kemampuan menyelesaikan proyek siswa siklus 2 nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
6 Refleksi Pada tahap refleksi menunjukan analisis, evaluasi dan
kesimpulan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil refleksi siklus 2 adalah :
78 22
Diagram 5.11 Persentase Penilaian Proyek
Siklus 2
Istimewa Sangat Baik
Baik Kurang
135
a Refleksi siswa
Tabel 5.21 Refleksi Siswa Pada Pembelajaran Saintifik Strategi Pembelajaran PjBL
Siklus 2 No
Uraian Jawaban
1 Bagaimana perasaan kalian
setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Pelajaran hari ini saya merasa senang, biasa saja, dan menantang.
Dari 18 siswi, 18 siswi atau 100 menjawab merasa senang. Karena mereka
dapat bekerja sama dalam kelompok dan dapat lebih gampang memahami materi
pembelajaran.
2 Sikap apa yang ditemukan
selama proses belajar berlangsung?
Selama belajar sikapku merasa bertanggung jawab, jujur, pantang menyerah, dan senang
bisa bekerja sama dengan tim Dari 18 siswi, 9 siswa atau 50 merasa
memiliki sikap semuanya, 4 atau 22,2 siswa merasa bertanggung jawab dan senang
kerjasama dengan kelompok, dan 3 siswa atau 16,7 siswa merasa pantang menyerah.
3 Manfaat apa yang kalian
peroleh setelah mengikuti proses belajar?
Hampir seluruh siswa menjawab dapat lebih mengerti
atau memahami
materi pembelajaran yang diberikan sereta mereka
dapat berdiskusi bersama teman sekelas. 4
Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang kalian alami?
Ruang kelas yang tidak kondusif , dan ada beberapa siswa merasa kurang teliti dalam
mengerjakan soal yang diberikan.
5 Bagaimana cara mengatasi
kesulitan itu? Belajar lebih giat, bertanya pada guru dan
juga teman apabila ada materi yang kurang paham.
6 Usulan perbaikan
pembelajaran pada kesempatan berikutnya?
Model pembelajaran yang lebih menarik lagi, tidak terburu-buru dalam menjelaskan
materi serta sesekali menyelingkan ice breaking.
136
7 Wawancara Guru a Wawancara pada guru
Menurut guru Mata Pelajaran Akuntansi pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Project Based
Learning siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam bekerja
sama dalam kelompok. Kesulitan yang dihadapi kita harus lebih mempersiapkan materi, menyiapkan soal latihan yang lebih
kompleks serta kita harus lebih bisa mengatur waktu saat pembelajaran. Kelebihan dari PjBL menurut guru Mata
Pelajaran Akuntansi membuat pembelajaran tidak membusankan dan
meningkatkan keaktifan
siswa, sedangkan
untuk kelemahannya sendiri guru merasa saat menggunakan PjBL
beliau tidak menemukan kelemahan dalam PjBL.
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar, Sikap Kritis dan Prestasi Siswa