17
B. Project Based Learning
1. Pengertian Menurut Buck Institute for Education BIE dalam Khamdi, 2007
“Project Based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tmemberi peluang siswa
bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistic
”.
Sedangkan Gandini Helm dan Katz, 2001 memandang PjBL sebagai
sebuah model pembelajaran yang berfungsi sebagai tulang punggung bagi pengembang pengalaman siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar.
Model ini dikembangkan berdasarkan keyakinan kuat bahwa belajar sembari melakukan, berdiskusi dalam kelompok, dan belajar melalui
pengalaman memiliki peranan yang sangat penting sebagai jalan utama dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Jadi, Project
Based Learning merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada
siswa student centered dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajarnya. Project Based Learning sangat cocok dipadukan dengan materi sistem akuntansi. Berdasarkan kegiatan
pembelajaran dalam silabus, materi akuntansi menuntut siswa untuk aktif student centered sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan
motivator, siswa bekerja sama dengan berbagai percobaan seperti kunjungan perusahaan, percobaan ini dilakukan untuk menganalisis sistem
18
akuntansi perusahaan tersebut. Selain itu materi sistem akuntansi juga sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga banyak peluang
untuk mengajak siswa berpikir kritis dan kreatif mengenai masalah nyata yang akan diangkat dalam Project Based Learning .
2. Ciri-ciri Project Based Learning
BIE dalam Susanti, 2008 menyebutkan ciri-ciri Project Based Learning
diantaranya adalah: isi, kondisi, aktivitas dan hasil. Keempat ciri- ciri itu adalah sebagai berikut:
a. Isi
Difokuskan pada ide-ide siswa yaitu dalam membentuk gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang relevan dan minat siswa yang
seimbang dengan pengalaman siswa sehari-hari. b.
Kondisi
Maksudnya adalah kondisi untuk mendorong siswa mandiri, yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar. Sehingga dalam belajar
materi akuntansi siswa mencari sumber informasi secara mandiri dari
berbagai referensi seperti buku maupun intenet. c.
Aktivitas
Adalah suatu strategi yang efektif dan menarik, yaitu dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah-masalah
menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan bangunan dalam menggagas pengetahuan siswa dalam mentransfer dan menyimpan
informasi dengan mudah. Pada materi akuntansi, siswa dituntut untuk
19
aktif, menggunakan kecakapan untuk memecahkan masalah dan berbagai tujuan belajar yang ingin dicapai. Dilihat dari kegiatan
pembelajaran dalam silabus, materi akuntansi sangat menekankan
aktifitas siswa. d.
Hasil
Hasil disini adalah penerapan hasil yang produktif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan mengintegrasikan dalam
belajar yang sempurna, termasuk strategi dan kemampuan untuk mempergunakan kognitif strategi pemecahan masalah. Juga termasuk
kecakapan tertentu, disposisi, sikap dan kepercayaan yang dihubungkan dengan
pekerjaan produktif,
sehingga secara
efektif dapat
menyempurnakan tujuan yang sulit untuk dicapai dengan model-model
pengajaran yang lain. 3. Komponen-komponen Project Based Learning
Komponen-komponen Project Based Learning meliputi beberapa hal: a. Isi kurikulum
Guru dan siswa bertanggung jawab atas dasar standar dan tujuan yang jelas serta mendukung proses belajar.
b. Komponen multimedia Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan teknologi secara efektif
sebagai alat dalam perencanaan, perkembangan atau penyajian proyek. c. Komponen petunjuk siswa
Dirancang untuk siswa dalam membuat keputusan, berinisiatif dan memberi materi untuk mengembangkan dan menilai pekerjaannya.
20
d. Bekerja sama Memberi siswa kesempatan bekerjasama diantara siswa maupun dengan
guru serta anggota kelompok yang lain. e. Komponen hubungan dengan dunia nyata
Project Based Learning dihubungkan dengan dunia nyata menuju
persoalan yang relevan untuk kehidupan siswa atau kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar kelas melalui internet, serta bekerjasama
dengan anggota kelompok. f. Kerangka waktu
Memberi siswa kesempatan merencanakan, merevisi, membayangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu berpikir untuk materi dan
waktu yang mendukung pembelajaran tersebut. g. Penilaian
Proses penilaian dilakukan secara terus menerus dalam setiap pembelajaran, seperti menilai guru, teman, menilai dan merefleksi diri.
4. Langkah Model Pembelajaran Berbasis Project Based Learning
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar Start With the Essential Question. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata
yang relevan untuk siswa dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
21
b. Mendesain Perencanaan Proyek Design a Plan for the Project Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas
proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek. c. Menyusun Jadwal Create a Schedule
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1 Membuat timeline alokasi waktu untuk menyelesaikan proyek, 2 Membuat deadline batas waktu akhir penyelesaian proyek,
3 Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4 Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5 Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang
pemilihan suatu cara.
d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek Monitor the Students and the Progress of
the Project Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain
22
guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e. Menguji Hasil Assess the Outcome
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya. f. Mengevaluasi Pengalaman Evaluate the Experience
Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. 5.
Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning
Keuntungan Model Pembelajaran Project Based Learning adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa. Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yang mengatakan bahwa siswa suka tekun sampai
kelewat batas waktu, berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran dan berkurangnya
keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek lebih fun
daripada komponen kurikulum yang lain.
23
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan
perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada bagaimana
menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa
menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang
kompleks.
c. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajarlebih di
dalam lingkungan kolaboratif.
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan
tugas yang
kompleks. Pembelajaran
Berbasis Proyek
yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuatalokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.
24
Kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek ini antara lain: a. Keban
yakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan
cara melatih dan memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah.
b. Memerlukan banyak
waktu yang
harus diselesaikan
untuk menyelesaikan masalah.
c. Membutuhkan biaya yang cukup banyak. d. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di
mana instruktur memegang peran utama di kelas. e. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
6. Penerapan Project Based Learning