1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa karena dengan pendidikan dapat menghasilkan masyarakat yang
berkualitas sehingga masyarakat tersebut dapat membawa perubahan dalam pembangunan. Salah satu prioritas pembangunan adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan mempunyai tugas memberikan bekal kepada seseorang
agar potensinya berkembang sehat, wajar, optimal dan bersifat adaptif, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan kreatif bisa berkembang dan
menemukan artikulasinya dalam wadah pendidikan Pudjo Suharso, 1993:7. Begitu besar arti pentingnya pendidikan maka pemerintah berusaha
menciptakan kesempatan pendidikan bagi seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yaitu setiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Dari sini dapat diketahui bahwa pemerintah sangatlah memperhatikan dunia pendidikan. Tingkat pendidikan yang ada
dalam keluarga khususnya orang tua siswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap pendidikan. Biasanya orang yang berpendidikan rendah
akan sempit cakrawalanya terhadap pendidikan. Hal ini merupakan dampak dari manusia yang berpendidikan akan membawa perubahan pada pola
hidupnya.
2 Suatu pendidikan dikatakan tinggi mutunya apabila kemampuan,
pengetahuan dan sikap lulusannya berguna bagi perkembangan selanjutnya baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunia kerja. Bagi
seorang siswa lulusan SMA diharapkan pada pilihan yang sama-sama sulit yaitu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi harus dapat melihat faktor
ekonomi yaitu kemampuan orang tua dalam membiayai, karena pada umumnya biaya pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua.
Penentuan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta merupakan wujud dari minat atau keinginan siswa
untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Penentuan pilihan siswa juga mengaktualisasikan diri sehingga muncul minat dan
memberikan motivasi tersendiri bagi siswa. Disamping itu bagi siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi harus mampu bersaing
dengan siswa lain yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk dapat bersaing dia harus mempunyai prestasi yang baik. Tetapi dalam kenyataannya
banyak ditemui seorang lulusan SMA yang prestasi belajarnya baik tidak dapat melanjutkan pendididikan ke perguruan tinggi karena keadaan ekonomi
orang tua yang tidak memungkinkan atau dari keluarga yang cukup mampu dia tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena prestasinya yang tidak
memungkinkan. Pada akhirnya ketika siswa hendak mengambil keputusan terhadap
sekolah lanjutannya mereka harus mempertimbangkan beberapa hal Winkel, 1984:81:
3 1.
Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial.
2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban
keluarga. Dipilihnya status sosial ekonomi orang tua ,didasarkan pada
pertimbangan bahwa faktor dari luar individu yang dominan berpengaruh terhadap seorang anak adalah orang tua. Adanya perbedaan status sosial
ekonomi orang tua diperkirakan akan menimbulkan perbedaan pula dalam pola kepribadian seorang anak, sehingga munculnya minat pada seorang anak
dalam menentukan pendidikan lanjutannya akan dipengaruhi pula oleh keadaan sosial ekonomi orang tua.
Dipilihnya prestasi belajar siswa, didasarkan pertimbangan bahwa prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagi alat seleksi dalam
penerimaan mahasiswa baru, sehingga prestasi belajar siswa diperkirakan akan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam menentukan
pendidikan lanjutannya. Dan dipilihnya motivasi belajar siswa, didasarkan pada pertimbangan bahwa motivasi belajar siswa dapat memberikan suatu
dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar lebih baik dan kelak dengan motivasi yang kuat akan menimbulkan minat untuk melanjutkan studi ke
pendidikan lanjutannya.
4
B. Batasan Masalah