68 dengan db pembilang 3 dan db penyebut 71 adalah 2,734. Dengan demikian harga
F
hitung
F
tabel
20,070 2,734 , pada taraf signifikansi 5 . Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha yang menyatakan bahwa status sosial
ekonomi orang tua , prestasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi terkategorikan kuat.
D. Pembahasan
1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Hasil pengujian nilai koefisien korelasi r
hitung
variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
adalah 0,393. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 besarnya
nilai t
hitung
= 3,68. Mengingat nilai t
hitung
= 3,68 t
tabel
= 2,645 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Status sosial ekonomi orang tua menunjukkan ketrampilan, kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki orang tua. Setiap siswa mempunyai orang tua yang
69 status sosial ekonomi orang tuanya berbeda. Baik status sosial ekonomi orang tua
yang dilihat dari aspek tingkat pendapatan orang tua, jenis pekerjaan, maupun penghasilan yang diperoleh oleh orang tua mereka. Keadaan sosial ekonomi orang
tua akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan sekolahnya. Hal ini akan tampak apabila siswa tamat dari SMA, mereka dihadapkan pada pilihan untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan mencerminkan cakrawala pengetahuan yang diperolehnya, yang pada gilirannya
akan menentukan kemampuannya dalam mendidik anaknya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang
tinggi pula, sehingga dengan jenis pekerjaan yang tinggi maka penghasilan yang diperoleh juga tinggi. Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap munculnya
minat siswa untuk melanjutkan sekolah.
2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi
Hasil pengujian nilai koefisien korelasi r
hitung
variabel prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,443. Nilai
koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan
terkategorikan cukup. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 besarnya nilai t
hitung
= 4,25. Mengingat nilai t
hitung
= 4,25 t
tabel
= 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
70 Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai
mata pelajaran yamg tercermin dalam rata-rata nilai raportnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan
diri, harapan dan cita-citanya. Dalam kaitannya prestasi belajar digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Diduga prestasi
belajar akan berpengaruh terhadap munculnya minat siswa dalam menentukan pendidikan selanjutnya. Pada kenyataannya banyak siswa dari SMA yang
mempunyai minat melanjutkan pendidikannya.
3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi