Populasi dan Sampel Teknik Analisis Data

33 c. Motivasi Belajar Motivasi Belajar merupakan dorongan –dorongan yang timbul dari dalam individu secara psikis yang efektif dengan sengaja maupun tidak, yang timbul oleh keinginan-keinginan untuk mengetahui sesuatu dalam belajar. d. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat SMA. Untuk mengukur minat melanjutkan ke perguruan tinggi cara yang digunakan penulis adalah kuisioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut: 1 Jawaban a diberi skor 1 2 Jawaban b diberi skor 2 3 Jawaban c diberi skor 3 4 Jawaban d diberi skor 4

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian Populasi penelitian yaitu kumpulan yang lengkap dari sejumlah elemen yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. 34 Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang terdiri dari III IPS1, III IPS2, III IPS3 yang berjumlah 117 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Departemen PK, 1985:4. Sampelnya adalah siswa-siswi kelas III Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu kelas III IPS1, III IPS2, dan III IPS3. Teknik pengambilan sampel adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik proporsional sampling atau sampel sederhana dengan melakukan lotre atau undian terhadap semua populasi. Metode ini digunakan untuk memberikan hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan sebagai berikut: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 35 c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampelnya lebih besar, hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini, besarnya sampel yang akan diambil siswa – siswi kelas III IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang terdiri dari III IPS1, III IPS2, III IPS3 sebanyak 75 orang. Dengan perhitungan sebagai berikut : Kelas III IPS1 = 38117 x75 = 24,35 dibulatkan 24 Kelas III IPS2 = 39117 x 75 = 25 25 Kelas III IPS3 = 40117 x75 = 25,64 dibulatkan 26 75 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuisioner Kuisioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan untuk memperoleh data primer, meliputi status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kuesioner ini dibagikan kepada siswa – siswi kelas III SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 36 Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Indikator No. Butir Positif No Butir Negatif Jumlah Minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Status Sosial ekonomi orang tua Motivasi belajar siswa Prestasi belajar siswa a. Faktor yang berasal dalam diri peserta didik b. Faktor motif sosial yang berasal dari keluarga peserta didik c. Faktor motif dari masyarakat d. Faktor emosi e. Faktor motif dari sekolah a. Tingkat pekerjaan orang tua b. Tingkat pendapatan orang tua c. Jenis pendidikan orang tua d. Fasilitas yang dimiliki orang tua a. Kemauan belajar b. Hasrat untuk berprestasi c. Usaha untuk menghindari kegagalan d. Hasrat untuk meningkatkan kualitas belajar e. Hasrat untuk meningkatkan prestasi a. Hasil prestasi yang diperoleh 1,2,3,4 9,5,12 6,7,8,10 12,13,14 11,7 15 1,2 3,4 5,6 7,8,9,10, 11,12,13 14,15,16 17,18,19, 20 1,2,3 4,5,6,7,8,9 13,14,15 16,19 10,11 1 7 4 3 2 1 2 2 2 14 3 6 3 2 2 1 37

2. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang berupa tanya jawab langsung dengan guru dan karyawan maupun siswa untuk memperoleh data sekunder. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada di SMA Pangudi Luhur untuk memperoleh data prestasi belajar siswa kelas III dan data tentang keadaan sekolah, misalnya jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuisioner yang dibuat sudah sahih atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas. 1 . Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan atau kevaliditan suatu instrumen. Tingkat kesahihan suatu instrumen dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson Arikunto, 1996:138 sebagai berikut : R xy = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N 38 Keterangan : x = nilai jawaban masing-masing nomor dari responden y = total butir dari jawaban responden Untuk mengetahui koefisien korelasi perlu diuji signifikansinya dengan membandingkan nilai koefisien korelasi pada taraf signifikan 5 apabila rhit rtab maka pengukuran tersebut valid karena menyatakan adanya korelasi antara kedua variabel dan jika rhit rtab maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan berhubungan erat dengan taraf kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap mantap serta stabil Suharsimi Arikunto, 1998 : 81. Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien reliabilitas alpha cronbach Suharsimi Arikunto, 1998 : 193 dengan rumus sebagai berikut : R tt = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − ∑ 2 2 1 1 t b k k α α Keterangan : r tt = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Σαb 2 = jumlah varian soal αt 2 = varian soal 39 Setelah r tt diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 . Instrumen dikatakan andal jika rtt lebih besar dari r tabel.

G. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang diharapkan, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas sebagai persyaratan untuk dilakukan analisis data. 1.Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ababila data yang diperoleh berdistribusi normal maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilaksanakan. Uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov - Smirnov. D = maksimum | Fox- S n X | Keterangan : D = Deviasi maksimum Fo =Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S n X = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi 40

b. Uji Linearitas

Uji Linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas yang dijadikan predictor memenuhi asumsi linearitas atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk menghitung linearitas dilakukan dengan menggunakan rumus F tuna cocok sebagai berikut Sudjana, 1989 :327 F = 2 2 Se TC S Dimana : S 2 TC = 2 − k TC JK Se 2 = k n E JK − Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = k- 2 dan dk penyebut = n-k. Kriteria pengujian linearitas yaitu jika F hitung lebih kecil dari pada F tabel pada taraf signifikan 5 , maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat linear. Tetapi jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 5 maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat tidak linear. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Teknik Korelasi Product Moment 41 Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan analisis koefisien korelasi product moment dari Pearson Sutrisno Hadi, 2001: 294 sebagai berikut: rx 1 y = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ N y y N x x N y x y x 2 2 2 1 2 1 1 1 Keterangan : rx 1 y = koefisien korelasi antara x 1 dan y x 1 = status sosial ekonomi orang tua y = minat melanjutkan ke perguruan tinggi Dari hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bila: r = 0, berarti tidak ada korelasi atau korelasinya sangat lemah r = +1, atau mendekati satu, maka korelasi antara dua variabel searah r = -1, atau mendekati -1, maka korelasi antara dua variabel berlawanan arah. Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan antara X dan Y digunakan kriteria sebagai berikut: Besarnya antara ± 0,800 sd ± 1000 = sangat besar ± 0,600 sd ± 0,799 = tinggi ± 0,400 sd ± 0,599 = cukup ± 0,200 sd ± 0,399 = rendah ± 0,000 sd ± 0,2 = sangat rendah 42 Sedangkan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi r xy digunakan t-test dengan tingkat signifikansi 5 . Harga t-test dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : t = 2 1 2 r n r − − Ho diterima bila t hitung t tabel Ha diterma bila t hitung t tabel b. Teknik analisis korelasi ganda Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat yaitu hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, digunakan rumus korelasi ganda Suharsimi Arikunto, 1998 : 486. R y12 = ∑ ∑ ∑ + 2 2 2 1 1 y y x a y x a Keterangan : R y1,2 = koefisien antara variabel x 1 , x 2 dan Y a 1 = koefisien prediktor x 1 a 2 = koefisien prediktor x 2 Σx 1 Y = korelasi antara x 1 dengan Y Σx 2 Y = korelasi antara x 2 dengan Y Untuk megetahui sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan rumus determinasi berbentuk R y1,2 2 = R 2 . sedangkan F tes yang digunakan 43 untuk menguji signifikansi antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat adalah : F = 1 1 2 2 − − − k n R k R Keterangan : F = F statistik n = banyaknya responden R = koefisien determinan korelasi ganda k = banyaknya variabel bebas harga F hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan F tabel db derajat kebebasan : {k : n-k-1} pada taraf signifikansi 5 . Kriteria : jika F hitung F tabel maka harga R y1,2 signifikan dan berarti ada korelasi antara variabel bebas secara keseluruhan dengan variabel terikat. 44

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Sejarah Singkat SMA Pangudi Luhur

1. Sejarah Sekolah

Pada mulanya SMA Pangudi Luhur, dikenal dengan nama Sekolah Guru Agama Katolik SGAK, yang didirikan pada bulan April 1942. Sekolah tersebut pada awalnya dikelola oleh Pater-Pater Yesuit dan pada tanggal 1 Agustus 1952 diserahkan kepada Bruder-Bruder FIC Fractum Immaculatum Conceptionis, yang pusatnya di Jl. Dr. Sutomo 4 Semarang. Proses belajar mengajar awal mulanya di gedung yang kini digunakan SD Pangudi Luhur demi pertumbuhan dan perkembangan ketiga-tiganya baik SD, SMP, maupun SGAKSMA Pangudi Luhur secara keseluruhan. Sedangkan SLTPSMP-nya menempati gedung dan tempat baru di Jl. Timoho, Baciro Yogyakarta. Secara kronologis perubahan-perubahan yang terjadi sebagai berikut : Tahun 1942 : Sekolah berdiri, nama SGAK putra dikelola Pater-Pater Yesuit. Tahun 1952 : SGAK menempati gedung di Jl.P.Senopati 16, dikelola para Bruder FIC Santa Maria Yang Dikandung Tidak Bernoda. Tahun 1965 : Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi. Tahun 1973 : Mulai kelas I menerima siswa putri, nama menjadi SPG.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 19

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 15

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 0 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi - USD Repository

0 0 186

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR, DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 149