Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Pilihan Sekolah

89 hasil perhitungan sebesar 0,013 0,05 maka Ho ditolak jadi ada pengaruh yang signifikan antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. b. Varibel motivasi, minat dan status sosial ekonomi tetap maka log odds pilihan sekolah ke SMK secara positif berhubungan dengan bakat. Setiap unit kenaikan bakat akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka sebesar 0,088. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang positif 0.088. Pengaruh bakat terhadap pilihan sekolah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5 0.061 0,05. Hubungan odds dan variabel bebas jika varibel motivasi, minat dan status sosial ekonomi tetap maka untuk setiap kenaikan bakat odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 1,092 e 0,088 atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 1,092 lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai 1,092 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara bakat dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0,088. Untuk menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald . Hasil dari pengolahan data nilai wald untuk variabel bakat sebesar 3,515 dengan probabilitas 0,061. Oleh karena nilai probabilitas hasil perhitungan sebesar 0,061 0,05 maka Ho gagal ditolak diterima, jadi 90 tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. c. Variabel motivasi, bakat dan status sosial ekonomi tetap maka log odds pilihan sekolah ke SMK secara positif berhubungan dengan minat. Setiap unit kenaikan minat akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka 0,060. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang positif 0,060. Pengaruh minat terhadap pilihan sekolah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5 0,329 0,05. Hubungan odds dan variabel bebas jika varibel motivasi, bakat dan status sosial ekonomi tetap maka untuk setiap kenaikan minat odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 1,062 e 0,060 atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 1,062 lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai 1,062 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara minat dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0,060. Untuk menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald . Hasil dari pengolahan data, nilai wald untuk variabel minat sebesar 0,954 dengan probabilitas 0,329. Oleh karena nilai probabilitas hasil perhitungan sebesar 0,329 0,05 maka Ho gagal ditolak diterima, jadi 91 tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. d. Variabel motivasi, bakat dan minat tetap maka log odds pilihan sekolah ke SMK secara negatif berhubungan dengan status sosial ekonomi. Setiap penurunan status sosial ekonomi akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka 0, 161. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang negatif -0,161. Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan 5 0,001 0,05. Hubungan odds dan variabel bebas jika varibel motivasi, bakat dan minat tetap maka untuk setiap penurunan status sosial ekonomi odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 0,852 e -0,161 atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 0,852 lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai 0,852 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara status sosial ekonomi dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0,161. Untuk menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald . Hasil dari pengolahan data nilai wald untuk variabel status sosial ekonomi sebesar 11,105 dengan probabilitas 0,001. Oleh karena nilai probabilitas hasil perhitungan sebesar 0,001 0,05 maka Ho ditolak, jadi

Dokumen yang terkait

Hubungan status sosial Ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa: Studi Kasus di SDN Pela Mampang 15 Petang

0 8 0

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA SISWA-SISWI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

1 47 93

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pada Siswa Kelas IX Semester Genap SMP Negeri 2 Godong Tahun A

0 1 16

Pengaruh motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

0 1 163

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun.

0 1 106

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat.

0 0 239

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun

0 1 104

Pengaruh motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah : studi kasus siswa-siswi kelas IX SMP Maria Assumpta Klaten - USD Repository

0 2 216

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat - USD Repository

0 0 235

PENGARUH TOLERANSI RISIKO, KEPERCAYAAN DIRI, DAN KETERSEDIAAN MODAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ORANG MUDA KATHOLIK GEREJA SANTA MARIA ASSUMPTA KLATEN

0 0 147