Pengaruh Minat terhadap Pilihan Sekolah
88
signifikan pada probabilitas 0,061, varibel minat signifikan pada probabilitas 0,329, dan variabel status sosial ekonomi signifikan pada probabilitas 0,001
dari persamaan regresi logistik P
i
1-P
i
= e
3,115
x e
-0,240 x motivasi
x e
0,088 x bakat
x e
0,060 x minat
x e
-0,161 x SSE
, jika: a.
Varibel bakat, minat dan status sosial ekonomi tetap maka log odds pilihan sekolah ke SMK secara negatif berhubungan dengan motivasi. Setiap unit
penurunan motivasi akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka sebesar 0,240. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK
semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang negatif -0.240. Pengaruh motivasi terhadap
pilihan sekolah signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0.013 0,05.
Hubungan odds dan variabel bebas jika variabel bakat, minat dan status sosial ekonomi tetap maka untuk setiap unit penurunan motivasi odds
pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 0,787 e
-0,240
atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 0,787 kali lebih tinggi dibanding pilihan sekolah
ke SMA. Nilai 0,787 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara motivasi dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah
0.240. Untuk
menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom
Wald . Hasil dari pengolahan data, nilai wald untuk variabel motivasi
sebesar 6,135 dengan probabilitas 0,013. Oleh karena nilai probabilitas
89
hasil perhitungan sebesar 0,013 0,05 maka Ho ditolak jadi ada pengaruh yang signifikan antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi
terhadap pilihan sekolah.
b. Varibel motivasi, minat dan status sosial ekonomi tetap maka log odds
pilihan sekolah ke SMK secara positif berhubungan dengan bakat. Setiap unit kenaikan bakat akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK
dengan angka sebesar 0,088. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa
dilihat dari koefisien B yang positif 0.088. Pengaruh bakat terhadap pilihan sekolah tidak signifikan pada taraf signifikansi 5 karena
probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5 0.061 0,05. Hubungan odds dan variabel bebas jika varibel motivasi, minat dan status
sosial ekonomi tetap maka untuk setiap kenaikan bakat odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 1,092 e
0,088
atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 1,092 lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai
1,092 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara bakat dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0,088.
Untuk menguji
signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald
. Hasil dari pengolahan data nilai wald untuk variabel bakat sebesar 3,515 dengan probabilitas 0,061. Oleh karena nilai probabilitas hasil
perhitungan sebesar 0,061 0,05 maka Ho gagal ditolak diterima, jadi