Pengaruh Bakat terhadap Pilihan Sekolah

86 sosial ekonomi. Setiap unit penurunan status sosial ekonomi akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka sebesar 0,155. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang negatif -0,155. Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,001 0,05. Hubungan antara odds dan variabel bebas adalah sebagai berikut: untuk setiap unit penurunan status sosial ekonomi odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 0,856 e -0,155 atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 0,856 kali lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai 0,856 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara status sosial ekonomi dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0,155. Untuk menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald. Hasil dari pengolahan data nilai wald sebesar 11,340 dengan probabilitas 0,001. Oleh karena nilai probabilitas hasil perhitungan sebesar 0,001 0,05 maka Ho ditolak jadi ada pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah.

5. Pengaruh Motivasi, Bakat, Minat dan Status Sosial Ekonomi terhadap Pilihan Sekolah

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: 87 Ho : Tidak ada pengaruh antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. Ha : Ada pengaruh antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. Langkah pertama adalah menilai ketepatan model dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : Model yang dihipotesakan fit dengan data. Ha : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data. Kriteria pengujian ketepatan model adalah Ho ditolak jika –2LLX 2 tabel , berarti model tidak sesuai dengan data. Dari hasil pengolahan data nilai –2LL sebesar 115,555. Nilai X 2 tabel dengan df 95 dan taraf signifikansi α 5 sebesar 118,752. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa nilai –2LL lebih kecil dari nilai X 2 tabel 115,555118,752 maka Ho gagal ditolak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa antara model dan data fit atau sesuai. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit model atau ketepatan model baik karena dapat memprediksi nilai observasinya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima. Sesudah menilai ketepatan model langkah selanjutnya adalah membuat interpretasi koefisien logistik. Estimasi maksimum likelihood parameter dapat dilihat dari tampilan output variables in the equation. Variabel bebas motivasi signifikan pada probabilitas 0,013, variabel bakat 88 signifikan pada probabilitas 0,061, varibel minat signifikan pada probabilitas 0,329, dan variabel status sosial ekonomi signifikan pada probabilitas 0,001 dari persamaan regresi logistik P i 1-P i = e 3,115 x e -0,240 x motivasi x e 0,088 x bakat x e 0,060 x minat x e -0,161 x SSE , jika: a. Varibel bakat, minat dan status sosial ekonomi tetap maka log odds pilihan sekolah ke SMK secara negatif berhubungan dengan motivasi. Setiap unit penurunan motivasi akan menaikkan log odds pilihan sekolah ke SMK dengan angka sebesar 0,240. Dengan lain kata pilihan sekolah ke SMK semakin besar terjadi dibandingkan pilihan sekolah ke SMA, ini bisa dilihat dari koefisien B yang negatif -0.240. Pengaruh motivasi terhadap pilihan sekolah signifikan pada taraf signifikansi 5 karena probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0.013 0,05. Hubungan odds dan variabel bebas jika variabel bakat, minat dan status sosial ekonomi tetap maka untuk setiap unit penurunan motivasi odds pilihan sekolah ke SMK naik dengan faktor 0,787 e -0,240 atau odds pilihan sekolah ke SMK adalah 0,787 kali lebih tinggi dibanding pilihan sekolah ke SMA. Nilai 0,787 dapat dilihat dari output kolom ExpB. Derajat hubungan antara motivasi dengan pilihan sekolah adalah sangat rendah 0.240. Untuk menguji signifikansi hipotesis dilakukan uji wald, dilihat dari kolom Wald . Hasil dari pengolahan data, nilai wald untuk variabel motivasi sebesar 6,135 dengan probabilitas 0,013. Oleh karena nilai probabilitas

Dokumen yang terkait

Hubungan status sosial Ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa: Studi Kasus di SDN Pela Mampang 15 Petang

0 8 0

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA SISWA-SISWI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

1 47 93

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pada Siswa Kelas IX Semester Genap SMP Negeri 2 Godong Tahun A

0 1 16

Pengaruh motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

0 1 163

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun.

0 1 106

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat.

0 0 239

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun

0 1 104

Pengaruh motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah : studi kasus siswa-siswi kelas IX SMP Maria Assumpta Klaten - USD Repository

0 2 216

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat - USD Repository

0 0 235

PENGARUH TOLERANSI RISIKO, KEPERCAYAAN DIRI, DAN KETERSEDIAAN MODAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ORANG MUDA KATHOLIK GEREJA SANTA MARIA ASSUMPTA KLATEN

0 0 147