Latar Belakang Masalah PENGANTAR

6 siswa dipersiapkan untuk menjadi tenaga yang terampil dan dapat memenuhi permintaan dunia usaha. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut didukung banyak faktor, baik dari siswa sendiri maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah motivasi, bakat dan minat. Faktor-faktor ini menjadi dasar bagi siswa dalam menentukan sekolah yang dipilihnya. Adapun faktor dari luar diri siswa yaitu status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi orang tua diyakini dapat membentuk pola berpikir siswa, sehingga dalam memilih sekolah siswa melihat status sosial ekonomi orang tua.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh antara motivasi terhadap pilihan sekolah. 2. Apakah ada pengaruh antara bakat terhadap pilihan sekolah. 3. Apakah ada pengaruh antara minat terhadap pilihan sekolah. 4. Apakah ada pengaruh antara status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. 5. Apakah ada pengaruh antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah. 7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis bermaksud untuk menemukan bukti-bukti: 1. adanya pengaruh antara motivasi terhadap pilihan sekolah; 2. adanya pengaruh antara bakat terhadap pilihan sekolah; 3. adanya pengaruh antara minat terhadap pilihan sekolah; 4. adanya pengaruh antara status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah; 5. adanya pengaruh antara motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah.

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah bukti dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak lain. 2. Untuk membimbing siswa khususnya bimbingan karir yang membantu siswa agar memperoleh pemahaman tentang diri, lingkungan dan dunia kerja supaya siswa dapat mengarahkan dirinya, secara khusus dalam memilih jenjang pendidikan lanjutan sesuai dengan kemampuan diri dan lingkungan yang pada akhirnya mengarahkan siswa ke suatu bidang pekerjaan sesuai dengan diri dan kebutuhan masyarakat.

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi

Menurut Teevan dan Smith 1967 seperti yang dikutip Martaniah 1984:14, mengemukakan bahwa motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku yang tertentu disebutnya motif. Selanjutnya Teevan dan Smith berpendapat bahwa motif mempunyai dua fungsi yaitu memberi daya untuk bergerak atau berfungsi menggerakkan perilaku dan fungsi mengarahkan perilaku. Motif adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang secara relatif dapat bertahan, meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu, sedangkan motivasi adalah keadaan yang timbul dalam diri subjek akibat interaksi antara motif dan aspek-aspek situasi yang diamati, yang relevan dengan motif tersebut serta mengaktifkan perilaku Martaniah, 1984:14. Menurut Handoko 1992:9 motivasi adalah “suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya”. Sedangkan motif adalah “suatu alasan atau 9 dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan atau bersikap tertentu”. Dari uraian di atas maka motivasi dapat disimpulkan sebagai tenaga yang ada dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku manusia, hal ini timbul karena adanya interaksi antara motif dengan aspek-aspek situasi yang diamati, yang sesuai dengan motif tersebut. Dengan demikian motivasi adalah penggerak tingkah laku manusia. Setiap tindakan manusia digerakkan atau dilatarbelakangi oleh motif tertentu. Tanpa motif orang tidak akan berbuat apa-apa. Apa yang difantasikan orang adalah cermin dari apa yang sedang menjadi harapannya. Dalam penelitian ini diduga ada pengaruh antara motivasi terhadap pilihan sekolah di SMASMK, karena diyakini bahwa pilihan siswa sekolah di SMASMK digerakkan oleh motif yang beraneka ragam.

2. Teori-teori Motivasi

Teori-teori motivasi dibedakan menjadi enam. a. Teori Kognitif Pandangan dasar dari para penganut teori ini adalah manusia sebagai makhluk rasional. Manusia bebas memilih dan menentukan apa yang akan diperbuat entah baik atau buruk. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Oleh karena itu setiap orang sungguh-sungguh bertanggung jawab atas segala 10 perbuatannya. Dalam teori kognitif tidak dikenal perbuatan-perbuatan yang berada di luar kontrol rasio. b. Teori Hedonistis Teori hedonistis menyatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari atau pun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyulitkan. Teori hedonistis kemudian diberi arti baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan oleh Paul T. Young dan David Mc Clelland Handoko, 1992:12 yaitu: semua rangsang yang terdapat di lingkungan sekitar kita pada hakikatnya menimbulkan keadaan nikmat atau sakit. Rangsang yang menimbulkan keadaan nikmat atau enak menyebabkan seseorang bereaksi mendekati rangsang itu. Sebaliknya rangsang yang menimbulkan keadaan tidak enak atau sakit menyebabkan seseorang menjauhi rangsang itu. Masalah enak atau tidak enak yang dialami seseorang itu banyak tergantung pada adaptasi seseorang dengan rangsang yang mendahuluinya. Teori hedonistis ini menggunakan “affectivearousal model” yang intinya mengatakan bahwa setiap rangsang pada hakikatnya telah membawa keadaan yang menimbulkan rasa enak atau tidak enak. c. Teori Insting Setiap orang telah membawa “kekuatan biologis” sejak lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu;

Dokumen yang terkait

Hubungan status sosial Ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa: Studi Kasus di SDN Pela Mampang 15 Petang

0 8 0

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA SISWA-SISWI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

1 47 93

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pada Siswa Kelas IX Semester Genap SMP Negeri 2 Godong Tahun A

0 1 16

Pengaruh motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

0 1 163

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun.

0 1 106

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat.

0 0 239

Perkembangan prestasi dan deteksi minat belajar siswa SMP Maria Assumpta Klaten kelas VII pada materi gerak dengan ceramah menggunakan media film kartun

0 1 104

Pengaruh motivasi, bakat, minat dan status sosial ekonomi terhadap pilihan sekolah : studi kasus siswa-siswi kelas IX SMP Maria Assumpta Klaten - USD Repository

0 2 216

Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran CD online terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bilangan bulat - USD Repository

0 0 235

PENGARUH TOLERANSI RISIKO, KEPERCAYAAN DIRI, DAN KETERSEDIAAN MODAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ORANG MUDA KATHOLIK GEREJA SANTA MARIA ASSUMPTA KLATEN

0 0 147