Indonesia awal Pemerintahan Megawati Soekarnoputri

Megawati juga seorang pemimpin yang kharismatis, yang merupakan warisan dari ayahnya yang juga mantan seorang presiden pertama Indonesia. Banyak masyarakat yang mengidolakan Megawati dengan harapan bahwa Megawati menjadi juru selamat dan Ratu Adil bagi rakyat Indonesia khususnya “wong cilik”. Sedangkan Hamzah Haz lebih berpengalaman di DPR, politik serta berkemampuan di bidang ekonomi dan keuangan. Dengan demikian rakyat berharap keduanya dapat bekerjasama secara wajar dan saling mengisi tanpa adanya suatu hambatan. Begitu besar harapan rakyat Indonesia kepada kedua tokoh tersebut, pengalaman kedua tokoh tersebut dalam pemerintahan telah menunjukkan kredibilitas dalam memimpin. Megawati Soekarnoputri yang pernah menjadi ketua Umum PDP-P, anggota MPR dan DPR, serta yang terakhir bahwa Megawati Soekarnoputri sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Abdurrahman Wahid. Sedangkan Hamzah Haz pernah menjadi Ketua Umum PPP dan berpengalaman di DPR. Krisis yang berkepanjangan yang dirasakan sampai pemerintahan Megawati Soekarnoputri merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya dan krisis yang menerpa Indonesia sejak tahun 1997 memberikan dampak langsung bagi rakyat Indonesia. Selain persoalan ekonomi yang menjadi penyebab krisis di Indonesia, ada bidang lain yang juga menjadi penyebab terjadinya krisis di Indonesia yaitu bidang politik. Bidang politik ini tidak kalah mendesaknya dengan bidang ekonomi. Artinya penyebab krisis di bidang politik di Indonesia akhir- akhir ini antara lain ancama n akan disintegrasi nasional yang secara nyata membutuhkan upaya rekonsiliasi nasional. Serta ancaman terorisme terhadap Indonesia yang dianggap biadap dan telah melanggar Undang- undang, hal ini diperlukan penanganan khusus terhadap aksi terorisme yang meresahkan seluruh warga Indonesia. Untuk mengatasi ancaman disintegrasi ini sangat diharapkan akan adanya otonomi daerah atau perluasan akan otonomi daerah segera diwujudkan. Selain itu perlu juga adanya rekonsiliasi nasional dalam wujud pendekatan ke pelbagai elite nasional. Sedangkan di sektor hukum yaitu ketidak berdayaan hukum dalam menangani masalah yang ada. Masyarakat berharap kepada pemerintahan baru supaya hukum sebagai lembaga terbesar mendapat perhatian dan mereka merekomendasikan perlunya peradilan sebagai lembaga yang independent. Krisis yang terjadi dan harus dihadapi oleh Megawati Soekarnoputri adalah masalah utang luar negeri terutama dana dari IMF. Menurut pengamat ekonomi, tingkat konsumsi nasional dianggap tidak cukup dibandingkan dengan pendapatan. Untuk menutupi konsumsi inilah pemerintah memandang hutang dari luar negeri sebagai kebutuhan yang mutlak. Hutang luar negeri secara sengaja atau tidak sengaja telah dijadikan alat dan cara secara agregat untuk meningkatkan konsumsi. Kebijakan luar negeri akhirnya telah menjadi ideologi yang utama, sehingga hutang tidak ada, maka ekonomi Indonesia akan menjadi lemah. Secara tidak langsung dapat dikatakan, secara ekonomi sebenarnya Indonesia belum mandiri dalam arti tanpa bantuan dari luar negeri Indonesia belum bisa membangun ekonominya. Tugas lain yang tidak kalah penting yang harus dijalani oleh Megawati Soekarnoputri adalah adanya konflik-konflik yang cenderung menimbulkan disintegrasi bangsa. Konflik-konflik itu terjadi di Aceh, Ambon, Maluku, Poso hingga muncul gerakan separatis di Papua. Berbagai masalah terutama masalah- masalah warisan dari Abdurrahman Wahid ini menuntut konsentrasi yang ekstra bagi pemerintahan yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri. Memang penyelesaian masalah- masalah tersebut tidaklah ringan. Paling tidak, masalah- masalah tersebut tidak akan tuntas dengan penyelesaian ditataran politis seperti pemilihan presiden dan wakil presiden beberapa waktu yang lalu. Melihat kondisi Indonesia yang semakin runyam itu, muncul beberapa keinginan baik dari elite politik maupun dari kalangan masyarakat. Keinginan mereka tidak lain adalah datangnya seorang pemimpin credible. Menjadi pemimin memang tidaklah mudah, apalagi bila pemimpin tersebut telah memasuki dunia politik. Didalam dunia politik berbaur aneka kepentingan yang nyaris tidak teramalkan. Idiomnya, tentang hari ini kawan besok bisa menjadi lawan, hal ini memang efektif tepat untuk menggambarkan perilaku manusia yang berkecimpung di dunia politik. Untuk itu karakteristik dari seorang pemimpin perlu diperhatikan. Karakteristik itu misalnya: 142 1. Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran 2. Seorang pemimpin harus memiliki pandangan kedepan 3. Seorang pemimpin harus inspiratif 4. Seorang pemimpin harus kompetensi 5. Seorang pemimpin harus berpikiran adil 6. Seorang pemimpin harus siap membantu apabila diperlukan 142 Susanto, 1999, Bermimpi Tentang Pemimpin, Yayasan Hidup Katolik, Jakarta, Hal. 22. 7. Seorang pemimpin harus tegas dan berani 8. Seorang pemimpin harus cerdas Bagi bangsa Indonesia, karakteristik dari pemimpin tersebut selama tiga dasawarsa mengatakan bahwa kejujuran mendapat tempat yang terhormat bagi seorang pemimpin. Sementara visi, inspiratif, kompetensi bahkan kecerdasan menempati posisi di belakang kejujuran. Akan tetapi, bagi Indonesia sekarang, hal tersebut tidak dapat dipungkiri, artinya bagi Indonesia adalah sebuah negara yang untuk saat ini dinilai sangat sulit melahirkan pemimpin-pemimpin yang berdedikasi tinggi. Kesulitan ini disebabkan oleh dua pokok persoalan yaitu: 143 a. Pemimpin memang amat sedikit yang dilahirkan di bumi Ibu Pertiwi b. Sistem politik selama tiga dasawarsa lebih telah menelikung para calon pemimpin bangsa sedemikian rupa sehingga dedikasi itu menunjukkan untuk dapat memajukan kesejahteraan umum terkooptasi oleh kepentingan politik. Berbagai kecaman dan masalah yang terjadi di Indonesia sekarang ini berpangkal dari krisis kepercayaan dari rakyat kepada pemimpin. Rakyat sudah tidak percaya lagi kepada pemimpin. Rakyat disini mendambakan pemimpin yang memiliki karakteristik yang telah disebutkan diatas. Pemerintahan lama inilah yang sebenarnya menjadi sumber malapetaka bagi bangsa Indonesia. Dengan berbagai manuver politik yang tengah terjadi ini dapat memberikan dampak di bidang ekonomi. Maka tuntutan yang paling mendasar ialah reformasi disegala bidang termasuk mengikis habis sisa-sisa Orde Baru diganti dengan tokoh baru 143 Ibid, yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ya ng paling penting membangun pemerintahan adalah hadirnya seorang pemimpin yang memiliki loyalitas yang tinggi dan memegang kepercayaan rakyat dan dunia Internasional. Melihat kondisi Indonesia yang buruk akibat krisis ekonomi, politik disintegrasi bangsa serta ancaman teror muncul Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia kelima menggantikan Abdurrahman Wahid. Megawati Soekarnoputri dipandang sebagai tokoh yang memiliki kharisma seperti ayahnya yang bisa menjadi ratu adil untuk menegakkan keadilan dan bijaksana serta memiliki semangat untuk mewujudkan demokrasi dan menjaga keutuhan bangsa yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena selama ini penegakan keadilan dapat diibaratkan sebuah mimpi dan demokrasi hanya sebuah simbol semata.

B. Pengaruh PemerintahanMegawati Soekarnoputri bagi Indonesia

1. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Politik

Pengaruh pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam bidang politik adalah perubahan politik Indonesia yang ditandai oleh merebaknya perpecahan serta konflik internal yang dihadapi oleh sejumlah partai politik. Dewasa ini perubahan politik Indonesia diwarnai oleh merebaknya persaingan elite partai, namun dinamika itu memiliki karakter yang sangat berbeda dengan dinamika sebelumnya. Bila pada masa sebelumnya, persaingan elite itu diikuti oleh eskalasi peningkatan mobilisasi massa pada tingkat grassroot. Sebaliknya dinamika politik saat ini cenderung lebih bersifat elitis. Momentum dengan mendekatnya pelaksanaan pemilihan umum 2004 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kalkulasi elite-elite politik untuk lebih memfokuskan diri pada upaya membangun konsolidasi politik daripada membuang energi, seperti kegiatan penggalangan dukungan massa atau bahkan untuk mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Faktor lain yang mempengaruhi dinamika perubaha n politik itu adalah respon atau sikap masyarakat sendiri. Masyarakat telah semakin lelah dan jenuh terhadap berbagai bentuk aksi penggalangan kekuatan massa yang selama ini ternyata tidak lebih sebagai manivestasi manuver pertikaian semata. Perubahan dina mika politik yang semakin elitis itu juga diikuti oleh meredanya konflik-konflik yang mengeksploitasi sentimen primordialisme pada tingkat grassroot diberbagai daerah khususnya di Poso Sulawesi Tengah dan Maluku. Perundingan Malino I yang menghasilkan 10 kesepakatan damai telah memberikan jalan penting dalam mewujudkan rekonsiliasi antara dua kelompok agama yang bertikai di Poso yang telah berlangsung sejak 1999. 144 Model rekonsiliasi Malino I yang melibatkan pemerintah lokal serta elite-elite dari kedua kubu yang saling bertikai itu juga dikembangkan untuk menyelesaikan konflik di Maluku. 145 Perundingan Malino II dalam mewujudkan perdamaian di Maluku telah menghasilkan 11 kesepakatan, diantaranya: menghentikan semua bentuk pertikaian, menjunjung tinggi supremasi hukum, menentang kehadiran kelompok sipil bersenjata, serta membentuk tim independen untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap konflik Maluku yang telah menelan ribuan korban 144 ……, “Pertemuan untuk Maluku: Selesaikan Konflik, Damai Kemudian” Kompas, Edisi. 12 Februari 2002. 145 ……, “ Di Malino Mereka Saling Berpelukan”, Kompas, Edisi. 13 Februari 2002.