Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Korupsi
pemberantasan KKN. Selama ini, hampir seluruh lembaga pemerintnah melakukan tindak korupsi baik ditingkat pusat hingga lembaga di daerah.
Demi kepentingan negara dan bangsa dibutuhkan peran publik untuk terus mengontrol pekerjaan para penyelenggara negara, terutama pekerjaan para
penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim, dan pengacara. Hal ini dikarenakan disinilah letak sarang korupsi. Para penegak hukum ini mampu menggubah
sesuatu yang salah menjadi benar dan sebaliknya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia belum tegas dan selama bidang
hukum dan peradilan belum dibenahi secara serius, maka korupsi sulit diberantas. Lemahnya kewibawaan hukum dan kewibawaan pemerintah ini akan berpengaruh
pada pemberantasan korupsi. Meskipun berbagai upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, akan tetapi penegakan hukum dan peradilan belum tegas,
maka pemberantasan korupsi pun hanya berjalan ditempat. Artinya tidak tercapai dan justru akan merajalela, karena kepatuhan terhadap hukum tidak ada sama
sekali. Kebijakan pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam memberantas
korupsi sudah dilakukan meskipun belum maksimal. Yaitu bersamaan diterbitkannya peraturan atau Undang-undang baru tentang korupsi misalnya UU
No. 30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi dan UU No. 17 tahun 2003 tentang keuangan negara. Ketidak berhasilan ini bukan semata-
mata kesalahan Presiden Megawati Soekarnoputri bersama kabinetnya, melainkan begitu banyak pelaku KKN tersebut. Pelaku KKN yang lama belum diusut sudah
muncul pelaku-pelaku baru, bahkan tergolong terbuka dan terang-terangan.
Munculnya pelaku-pelaku korupsi baru ini disebabkan oleh lemahnya supremasi hukum dalam menegakkan keadilan. Misalnya saja, kasus Samadikun Hartono,
Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern. Terdakwa kasus penyelewengan dana BLBI sebesar Rp 17,25 miliar kabur ke luar negeri. Ironnisnya, perginya
Samadikun atas andil Kejaksaan Agung yang mengijinkan berangkat ke luar negeri.
161
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, sumber kegagalan dalam menegakkan hukum bukan berasal dari Perpu atau UU yang kurang
memadai. Akan tetapi, bersumber pada aparatnya dalam menjalankan supremasi hukum dengan benar. Banyak pelaku korupsi yang kasusnya berhenti pada tahap
penydikan atai penyelidikan. Dan kalaupun ada yang diproses dipengadilan biasanya hukuman atau vonis yang dijatuhkan masih jauh dibawah rasa keadilan
masyarakat. Tidak jarang pelaku tersebut lepas dari hukuman atau tidak dipenjara. Pemberantasan korupsi pada pemerintahan Megawati Soekarnoptri
memang belum membuahkan hasil, bahkan banyak masyarakat menilai bahwa pemberantasan yang dilakukan oleh pemerintah ini masih setengah-setengah.
Belum ada tanda-tanda perbaikan. Presiden Megawati Soekarnoputri menyadari kinerjanya dalam hal memberantas korupsi belum berhasil. Kegagalan didalam
memberantas korupsi bukan semata- mata kesalahan dari Megawati Soekarnoputri selaku pemimpin bangsa ini. Juga bukan kesalahan dari peraturan perundang-
undangan dan komisi pemberantasan korupsi. Akan tetapi penegakan hukumlah
161
…….., 2003, “ Pemberantasan Korupsi: Dari Kanibalisasi Menuju Banalisasi”, Kompas, edisi 16 Desember, hal. 7.
yang harus ditegakkan keadilannya dan kesadaran dari para pejabat pemerintahan untuk memerangi korupsi dari dirinya sendiri.
Meskip un demikian, dalam bidang perundang-undangan sudah menunjukkan kerja yang baik, yaitu sudah mengalami kemajuan. Diantaranya,
adalah keharusan bagi para penyelenggara negara untuk melaporkan kekayaan mereka.
162
Ketentuan perundangan yang baru ini sangat memudahkan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan terutama dalam agenda pemberantasan korupsi.
Dengan melaporkan kekayaan para penyelenggara pemerintah ini, pemerintah dapat dengan mudah mengontrol pekerjaan mereka, dan upaya pemberantasan
korupsi dapat dijalankan dengan mudah meskipun terus terkendala. Ketentuan perundangan tersebut sangat berpengaruh terhadap adanya indikasi untuk
melakukan korupsi dan penegakan hukum agar dapat bertindak tegas.