Penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama dalam setiap program pembangunan karena kemiskinan menyangkut harkat dan martabat
manusia sehingga harus segera diatasi. Arah dan kebijakan program penanggulangann penduduk miskin sangat terkait dengan pemberdayaan rakyat,
khususnya yang berpendapatan rendah dan tinggal di pedesaan. Sejak terjadi krisis ekonomi, benyak terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran,
akibatnya terjadi pengangguran. Hal ini mendorong masyarakat untuk kembali ke kampung halaman yang sebagian besar berasal dari pedesaan. Mereka umumnya
bekerja sebagai petani yang berpenghasilan tidak tetap dan rendah. Pendapatan penduduk yang sebagian rendah ini menyebabkan tabungan nasional sangat kecil
dan berakibat investasi rendah. Investasi yang tidak tumbuh berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan yang sedikit dan pengangguran tinggi. Untuk itu
program pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan harus diperjuangkan, karena berpengaruh terhadap ekonomi negara yang rendah, investasi menurun
yang berdampak pada pengangguran tinggi dan tingkat kemiskinan semakin tinggi pula.
158
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah masalah pendidikan di Indonesia yang semakin mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat. Seiring
dengan upaya program pengentasan kemiskinan termasuk didalamnya program pemberdayaan ekonomi, persentasi penduduk yang masih buta huruf terus
menurun dari 10,1 persen pada tahun 2000 menjadi 8,8 persen pada tahun 2003. Hal ini berarti bahwa pendidikan masih bisa dijangkau oleh masyarakat. Angka
158
Riwi Sumantyo,op.cit.
partisipasi Sekolah APS baik untuk penduduk usia SD maupun penduduk usia SLTP juga menunjukkan kenaikan. Selama periode 2000-2003 APS penduduk SD
meningkat dari 95,5 persen menjadi 96,0 persen dan APS penduduk usia SLTP meningkat dari 79,6 persen menjadi 81,5 persen. Mengingat demikian pentingnya
peranan pendidikan bagi tujuan pencerdasan bangsa, pemerintah mengesahkan Undang Undang Pendidikan Nasional yang baru, yang disesuaikan dengan tingkat
kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan.
159
4. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Korupsi
Permasalahan yang paling rumit yang harus dihadapi oleh pemerintahan Megawati Soekarnoputri adalah pemberantasan korupsi. Krisis ekonomi yang
terjadi pertengahan tahun 1997 ini disebabkan meluasnya KKN yang sudah dilakukan sudah berpuluh tahun. Keadaan yang demikian ini masyarakat menilai
bahwa KKN merupakan bagian dari kebudayaan. Pemerintah harus berjuang menghentikan lingkaran KKN ini. Secara sederhana KKN dapat diartikan suatu
pencurian dan mereka yang melakukan tidak lebih dari pencuri.
160
Pemberantasan korupsi ini berpengaruh terhadap penuntasan reformasi, pengokohan kehidupan demokrasi, perlindungan HAM, penegakan hukum dan
keadilan, penyehatan moral bangsa dan kepemihakan kepada kepentingan rakyat banyak. Sehingga diperlukan dorongan dari semua pihak untuk membantu dan
mengawasi pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya terutama masalah
159
PidatoPresiden Republik Indonesia Pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tanggal 1 Agustus 2003,
http : www . google. co.id search?q =pidato +presiden hl=idlr=start=60sa=N.,22132007.
160
A. Umar Said, Kejarlah Terus dan Para Maling Koruptor, http: groups. google.co. idgroup soc.culture.indonesiabrowse_threadthread9396a954c0d1311ddea1f7fa165fcfad?hl=idlnk=st
q=pemberantasan+korupsi+masa+presiden+megawati+dea1f7fa165fcfad.,07122007.
pemberantasan KKN. Selama ini, hampir seluruh lembaga pemerintnah melakukan tindak korupsi baik ditingkat pusat hingga lembaga di daerah.
Demi kepentingan negara dan bangsa dibutuhkan peran publik untuk terus mengontrol pekerjaan para penyelenggara negara, terutama pekerjaan para
penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim, dan pengacara. Hal ini dikarenakan disinilah letak sarang korupsi. Para penegak hukum ini mampu menggubah
sesuatu yang salah menjadi benar dan sebaliknya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia belum tegas dan selama bidang
hukum dan peradilan belum dibenahi secara serius, maka korupsi sulit diberantas. Lemahnya kewibawaan hukum dan kewibawaan pemerintah ini akan berpengaruh
pada pemberantasan korupsi. Meskipun berbagai upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, akan tetapi penegakan hukum dan peradilan belum tegas,
maka pemberantasan korupsi pun hanya berjalan ditempat. Artinya tidak tercapai dan justru akan merajalela, karena kepatuhan terhadap hukum tidak ada sama
sekali. Kebijakan pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam memberantas
korupsi sudah dilakukan meskipun belum maksimal. Yaitu bersamaan diterbitkannya peraturan atau Undang-undang baru tentang korupsi misalnya UU
No. 30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi dan UU No. 17 tahun 2003 tentang keuangan negara. Ketidak berhasilan ini bukan semata-
mata kesalahan Presiden Megawati Soekarnoputri bersama kabinetnya, melainkan begitu banyak pelaku KKN tersebut. Pelaku KKN yang lama belum diusut sudah
muncul pelaku-pelaku baru, bahkan tergolong terbuka dan terang-terangan.