dengan jadwal. Hal ini akan berdampak langsung pada harga jual rumah itu sendiri, maka Strategic Objective yang harus dicapai
dalam perspektif proses bisnis internal adalah: 1.
Meminimalisir penyimpangan waktu pembangunan rumah 2.
Meningkatkan harga jual rumah 3.
Meningkatkan harga jual kavling c.
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini karyawan
merupakan suatu aset strategik yang sangat berharga, maka jika perputaran karyawan sangat kecil bisa dipastikan bahwa karyawan
akan bekerja secara maksimal serta tingkat kedisiplinan yang tinggi dari karyawan akan berperan penting dalam menciptakan
produk yang berkualitas. Maka Strategic Objective yang harus dicapai dalam perspektif proses bisnis internal adalah :
1. Mengurangi tingkat perputaran karyawan
2. Mengurangi angka ketidakhadiran karyawan
3. Mengurangi angka keterlambatan karyawan
4.2.4. Strategic Map
Kerangka keterkaitan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard BSC untuk pengembang dapat dilihat pada gambar 4.1.
Dari bagan tersebut akan tergambar dengan jelas pola alur pemikiran BSC untuk Pengembang PT. Angkasa Alam Raya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Banyaknya jumlah pelanggan baru mencerminkan tingginya kepuasan pelanggan dari produk rumah di Pesona Alam Regency.
Kepuasan konsumen membawa konsekwensi kepada peningkatan jumlah pembeli, selain itu tingkat hunian akan terjadi peningkatan dan
hal ini juga akan mendorong calon konsumen untuk membeli produk rumah dari Pengembang PT. Angkasa Alam Raya.
Pembeli akan merasa puas jika produk rumah yang dibeli dan jasa layanan yang diterimanya sesuai atau melebihi keinginan dan
kebutuhannya. Pengembang PT Angkasa Alam Raya bisa memberikan hal seperti itu jika proses bisnis internalnya berjalan
dengan baik. Proses bisnis internal dari Pengembang PT. Angkasa Alam Raya ini dipengaruhi oleh kondisi karyawan yang bekerja atau
menjalankan proses tersebut. Hasil yang didapat akan maksimal jika perputaran karyawan sangat kecil. Begitu pula dengan tingkat
kedisiplinan setiap karyawan juga berperan penting dalam menciptakan produk yang berkualitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pelanggan
Berkurangnya Absensi
Berkurangnya Turn Over
Meningkatnya Kemampuan
Karyawan Peningkatan
produk baik yang dihasilkan
Meningkatnya Penjualan
Penyelesaian Tepat Waktu
Peningkatan Pelanggan
Baru Berkurangnya
Keluhan Pelanggan
Gambar 4.1 Pola Alur Balanced Scorecard Pada PT. Angkasa Alam Raya
4.2.5. Identifikasi Indikator Kinerja Pengembang
Identifikasi indikator atau tolak ukur kinerja pengembang ini penting untuk mengetahui indikator apa saja yang akan diukur dan
sekaligus mempengaruhi kinerja Pengembang Pesona Alam Regency. Pada proses identifikasi ini peneliti mengadaptasi dan atau mengacu
pada kerangka kerja framework Balanced Scorecard BSC, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 di halaman berikut ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.2 Balanced Scorecard Framework Gambar 4.2 itu memperlihatkan bahwa BSC harus mampu
menterjemahkan visi, misi dan strategi pengembang ke dalam istilah- istilah operasional. Artinya penterjemahan kedalam tujuan yang
diinginkan, indikator kinerja yang digunakan, target yang digunakan dan inisiatif strategis yang seharusnya dilakukan.
1. Perspektif Pelanggan
Perspektif ini mencakup bagaimana pengembang memenuhi keinginan daan kebutuhan pelanggan atau konsumen. Hasil
identifikasi dari perspektif ini diperoleh beberapa indikator utama atau KPI yang mempeangaruhi kinerja pengembang, yaitu
kepuasan pelanggan customer satisfaction dan perolehan pelanggan customer acquistion merupakan indikator-indikator
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang dapat menggambarkan seberapa jauh para pelanggan merasa puas terhadap layanan Pengembang Pesona Alam Regency serta
kemampuan Pengembang Pesona Alam Regency dalam meanaraik pelanggan atau pembeli baru. KPI yang bisa dimunculkan dan
dianggap penting, antara lain : kepuasan terhadap mutu layanan; kepuasan terhadap kualitas produk; banyaknya transaksi dan
tingkat hunian. 1.
Kepuasan Terhadap Mutu Layanan Tujuan : Pengembang Pesona Alam Regency selalu
memperhatikan mutu
layanan yang
diberikan pihak
manajemen estat kepada penghuni. Jika mutu layanan yang diterima oleh penghuni baik tentu saja mereka akan merasa
puas. Target : Tingkat kepuasan penghuni terhadap mutu layanan
yang ditangani oleh manajemen estat tinggi. Skala kepuasan yang digunakan mulai dari angka 1 sampai dengan 5, yakni
dari sangat tidak puas 1 sampai dengan sangat puas 5. Dengan skala semacam ini diharapkan skor kepuasan penghuni
terhadap mutu layanan mendekati angka 5. Inisiatif : Melakukan survei secara rutin untuk mengetahui
kepuasan penghuni terhadap kualitas layanan sebagai masukan bagi pihak eksekutif Pengembang Pesona Alam Regency
dalam melakukan perbaikan mutu layanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Kepuasan terhadap Kualitas Produk
Tujuan : Pengembang Pesona Alam Regency selalu memperhatikan kualitas produknya. Kualitas produk yang
terjamin diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen atau penghuni.
Target : Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas produk tinggi sehingga pealanggan merasa sangat puas. Skala
kepuasan yang digunakan mulai dari angka 1 sampai dengan 5, yakni dari sangat tidak puas 1 sampai dengan sangat puas 5.
Dengan skala semacam ini diharapkan skor kepuasan penghuni terhadap kualitas produk mendekati angka 5.
Inisiatif : Melakukan survei secara rutin untuk mengetahui kepuasan penghuni terhadap kualitas produk sebagai masukan
bagi pihak eksekutif Pengembang Pesona Alam Regency dalam melakukan perbaikan kualitas produk.
3. Banyaknya Transaksi Baru
Tujuan : meningkatkan jumlah transaksi baru. Transaksi yang tinggi biasanya menggambarkan peningkatan jumlah pembeli.
Hal seperti ini menunjukkan kemampuan pengembang Pesona Alam Regency semakin baik dalam perolehan pelanggan.
Target : Jumlah transaksi tiap tahunnya meningkat Inisiatif : Melakukan promosi yang efektif, perbaikan terhadap
hal pelayanan, peningkatan kualitas produk, dll.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Tingkat hunian
Tujuan : tingkat hunian perumahan Pesona Alam Regency semakin tinggi. Tingkat hunian yang tinggi menunjukkan
bahwa perumahan tersebut sudah cukup banyak dan ramai. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi calon pembeli baru,
sekaligus juga mendorongnya untuk membeli unit rumah di kawasan Pesona Alam Regency.
Target : rasio tingkat hunian tinggi. Inisiatif : Melakukan pendekatan kepada para pembeli;
memberikan tawaran baru yang menarik. Rumus :
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses ini mencaakup bagaimana pengembang menjalankan proses internal bisnisnya sehingga memenuhi keinginan daan
kebutuhan pelanggan dan harapan pemegang saham. Hasil identifikasi darai perspektif ini diperoleh beberapa indikator yang
mempengaruhi kinerja pengembang, yaitu proses produksi rumah dan proses pemasaran. KPI yang bisa dimunculkan dan dianggap
penting antara lain : Penyimpangan waktu penyelesaian; harga jual rumah; harga jual kavling.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Penyimpangan Waktu Penyelesaian Pembangunan Rumah
Tujuan : agar waktu penyelesaian pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan jadwal. Ini penting
agar tidak mengecewakan pembeli. Target : Penyelesaian tepat waktu dan tidak sampai
mengecewakan konsumen. Inisiatif : Peningkatan pengawasan pada tiap tahapan
pengerjaan proyek, melakukan peringatan dini jika mulai disinyalir terjadi kemoloran, memilih kontraktor yang
professional, dll. 2.
Harga Jual Rumah Tujuan : agar rata-rata harga jual rumah aktual lebih tinggi dari
yang telah direncanakan. Jika rata-rata harga jual rumah lebih tinggi berarti pendapatan sekaligus keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan semakin besar. Target : pencapaian harga jual rumah rata-rata aktual diatas
harga rata-rata yang ditetapkan. Inisiatif : Perbaikan strategi promosi dan pemasaran,
menciptakan produk yang inovatif, dll. 3.
Harga Jual Kavling Tujuan : agar rata-rata harga jual kavling aktual lebih tinggi
dari yang telah direncanakan. Jika rata-rata harga jual kavling lebih tinggi berarti pendapatan sekaligus keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan semakin besar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Target : pencapaian harga jual kavling rata-rata aktual diatas harga rata-rata yang ditetapkan.
Inisiatif : Perbaikan strategi promosi dan pemasaran, menciptakan produk yang inovatif, dll.
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini mencakup bagaimana pengembang dalam melakukan
perbaikan dan
penciptaan nilai
secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Hasil identifikasi dari
perspektif ini diperoleh beberapa KPI yang mempengaruhi kinerja
pengembang, yaitu :
1. Turn Over Karyawan
Tujuan : memperkecail tingkat perpindahan turn over karyawan. Tolak ukur ini didasari oleh pemikiran bahwa
karyawan merupakan investasi jangka panjang, sehingga perpindahan karyawan atau karyawan keluar tentu akan
merugikan perusahaan. Apalagi untuk mendapatkan karyawan SDM yang baik dan berpengalaman bukan hal yang mudah
dan membutuhkan pembinaan yang cukup panjang serta biaya yang besar.
Target : tingkat turn over kecil, dibawah 1 atau mendekati 0.
Inisiatif : pemberian bonus bagi karyawan, menciptakan iklim kerja yang kondusif, dll.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Rumus : 2.
Keterlambatan Karyawan Tujuan : mengurangi tingkat qketerlambatan karyawan demi
peningkatan kinerja karyawan. Tolak ukur ini menunjukkan rata-rata jumlah karyawan terlambat tiap bulan saat masuk
kantor dalam satu periode pengukuran atau 1 tahun. Target : rasio keterlambatan rendah, mendekati 0, atau tidak
lebih dari 5. Inisiatif : menegakkan disiplin kerja, memberikan sanksi bagi
karyawan yang terlambat. Rumus :
3. Ketidakhadiran Karyawan
Tujuan : mengurangi jumlah karyawan yang absen demi peningkatan kinerja karyawan. Tolak ukur ini menunjukkan
jumlah karyawan yang absen atau tidak masuk kerja dalam suatu periode pengukuran.
Target : rasio absensi rendah, mendekati 0 atau dibawah 2. Inisiatif : menegakkan disiplin kerja, memberikan sanksi bagi
karyawan yang tidak hadir. Rumus :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.6. Hasil Identifikasi Indikator Faktor Kinerja Pengembang