Proses pembelajaran pada siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus yang berjumlah 20 soal
pilihan ganda. Siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus II, dilakukan di luar jam penelitian.
4.1.2.3 Observasi
Observasi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 dilakukan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama proses
penelitian tindakan kelas berlangsung. Observasi keaktifan yang dilakukan menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan
digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas IIIA SD kanisius Demangan Baru 1. Lembar observasi keaktifan dibuat sesuai dengan
indikator keaktifan yang telah dibuat oleh peneliti bersama dengan kelompok studi. Indikator keaktifan yang digunakan untuk mengamati
keaktifan siswa yaitu : 1 siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi : interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain,
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, membaca sumber belajar serta mencatat informasi penting, 2 siswa berani dalam
mengungkapkan pendapat dan siswa berani dalam mengungkapkan pertanyan, 3 siswa bertanggungjawab terhadap tugas, meliputi : turut serta
dalam mengerjakan tugas kelompok dan saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok. Ketiga indikator tersebut akan digunakan
oleh observer untuk mengamati sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Guru kelas IIIA bertindak sebagai pengajar dalam penelitian ini, supaya hasil dari penelitian benar-benar akurat, tidak ada faktor lain yang
menyebabkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa selain karena penggunaan model pembelajaran kooperatife tipe STAD. Observer
dalam penelitian ini adalah peneliti bersama dengan satu orang teman sejawat. Peneliti meminta bantuan dari teman sejawat supaya mampu
mengobservasi secara maksimal. Satu observer mengamati 13-14 siswa dan setiap siswa sudah memiliki nomor dada sehingga observer lebih mudah
untuk mengamati tingkah laku siswa. Pengisian lembar observasi dengan menggunakan turus dengan
mengamati sikap siswa yang terlihat pada setiap indikator yang sesuai dari tingkah laku siswa yang muncul. Observer mengisi lembar observasi
keaktifan siswa, setiap 10 menit sekali selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah observer selesai mengamati, kemudian lembar
observasi keaktifan dari observer 1 dan observer 2 ditanda tangani oleh observer dan guru kelas sebagai pihak yang mengetahui.
4.1.2.4 Refleksi
Refleksi dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan data keaktifan siswa
saat mengikuti proses pembelajaran serta hasil evaluasi siklus I diolah untuk mengetahui hasilnya.
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2014 sampai dengan 30 Oktober
2014. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri
dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hampir tidak ada kendala pada pertemuan ini. Siswa lebih memperhatikan penjelasan dari guru, karena
dalam prose penyampaian materi menggunakan power point, sehingga siswa menjadi tertarik dan banyak yang aktif memperhatikan penjelasan
dari guru. Guru lebih siap mengatur alokasi waktu yang dikarenakan jam mata pelajaran yang biasanya 40 menit untuk 1 jam pelajaran, karena di SD
Kanisius Demangan Baru 1 pada bulan Oktober setiap pagi ada doa rosario bersama maka jam pelajaran dikuragi menjadi 35 menit untuk satu jam
pelajaran, sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan setiap pertemuan menjadi tidak mundur atau tepat waktu.
Pertemuan kedua, dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri
dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kendala yang muncul pada pertemuan
ini, hampir tidak ada, dikarenakan materi yang dipelajari tidak terlalu banyak dan kesiapan guru dalam mengajar juga sudah teratur.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Keaktifan
Kualitas proses dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kualitas proses yang diukur pada penelitian ini adalah
keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada saat proses pembelajaran PKn. Peneliti melakukan observasi keaktifan belajar menggunakan lembar
observasi yang telah disusun bersama dengan kelompok studi. Lembar observasi disusun sesuai dengan indikator-indikator dari keaktifan yaitu, 1 siswa
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi : interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru,
membaca sumber belajar serta mencatat informasi penting, 2 siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan siswa berani dalam mengungkapkan pertanyan, 3
siswa bertanggungjawab terhadap tugas, meliputi : turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok dan saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok.
Peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran PKn kelas IIIA dengan meminta bantuan satu orang teman sejawat supaya hasilnya lebih optimal.
Observer mengamati 13-14 siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas, sikap yang
dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran PKn berlangsung, yang kemudian akan dicatat menggunakan turus pada lembar observasi keaktifan
belajar siswa. Hasil lembar observasi keaktifan yang diisi oleh dua observer adalah sebagai berikut:
4.2.1.1 Siklus I
Hasil penelitian proses berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi keaktifan.
Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan 1
No Nama
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Jumlah
1 ANPR
8 2
2 12
2 APD
6 1
4 11
3 BKDS
8 1
3 12
4 BJS
8 3
2 13
5 DME
9 3
3 15
6 BMH
5 1
2 8
7 BCNA
10 5
4 19
8 DAJ
9 3
3 15
9 FLGH
9 3
4 16
10 FNP
7 1
2 10
11 GLVP
8 3
4 15
12 GYMS
9 3
4 16
13 GPAW
4 1
1 6
14 JQPW
8 2
4 14
15 JDCP
9 1
3 13
16 MMG
8 5
2 15
17 MAS
9 3
4 16
18 MPD
6 2
2 10
19 MGR
7 1
2 10
20 NNAN
9 1
3 13
21 PNIPA
6 3
2 11
22 REMB
6 3
2 11
23 SCF
7 1
2 10
24 SEW
9 1
2 12
25 YDP
8 1
2 11
26 VFL
6 1
2 9
27 ACF
6 1
2 9
Jumlah 204
56 72
332
Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.1 yang telah
dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.1 menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap aktif
yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang dimiliki
oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan aktivitas
keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 8 kali, tapi ada juga yang hanya 1 atau 2 kali.
Tabel 4.1 terdapat beberapa kolom, diantara ada kolom nama, kolom indikator dan kolom jumlah. Kolom nama menunjukan nama dari
seluruh siswa di kelas IIIA. Peneliti menggunakan nama samaran untuk menuliskan aktivitas keaktifan siswa. Selanjutnya pada kolom indikator
menunjukan banyaknya aktivitas siswa pada setiap indikator tersebut, sedangkan untuk kolom jumlah merupakan jumlah poin dari ketiga
indikator yang didapatkan oleh siswa. Sebagai contoh, untuk siswa nomor 10 yang bernama FNP. Pada kolom indikator 1 FNP mendapatkan angka
5, ini berarti FNP melakukan 5 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 1, lalu pada kolom indikator 2 FNP mendapatkan angka 1,
artinya FNP melakukan 1 kai aktivitas keaktifan yang sesuai dengan dengan indikator 2, dan pada kolom indikator 3 FNP mendapatkan angka
2, ini berarti FNP melakukan 2 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 3. Kolom jumlah yang diperoleh FNP adalah 8, ini menunjukan
bahwa jumlah dari indikator 1, 2, 3 yang didapatkan oleh FNP adalah 8, begitu untuk siswa yang lainya.
Selanjutnya tabel 4.2 merupakan hasil penelitian proses berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan
lembar observasi keaktifan. Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan 2
No Nama
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Jumlah
1 ANPR
10 5
4 19
2 APD
8 3
3 14
3 BKDS
6 4
4 14
4 BJS
9 5
4 18
5 DME
9 3
4 16
6 BMH
8 3
2 13
7 BCNA
12 4
3 19
8 DAJ
11 4
1 16
9 FLGH
11 3
3 17
10 FNP
13 4
4 21
11 GLVP
12 3
3 18
12 GYMS
13 4
4 21
13 GPAW
10 3
1 14
14 JQPW
13 7
4 24
15 JDCP
10 5
3 18
16 MMG
12 6
4 22
17 MAS
10 3
4 17
18 MPD
8 4
4 16
19 MGR
8 3
2 13
20 NNAN
12 3
3 18
21 PNIPA
8 4
3 15
22 REMB
8 4
3 15
23 SCF
7 3
3 13
24 SEW
11 4
4 19
25 YDP
7 4
4 15
26 VFL
8 3
3 14
27 ACF
8 3
4 15
Jumlah 262
104 88
454
Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.2 yang telah
dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.2
menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap aktif yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat
dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat
keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan aktivitas keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 13 kali, tapi ada
juga yang hanya 1 atau 3 kali. Keaktifan pada siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan yang
cukup tinggi pada indikator 1, 2 dan 3. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan ada 22 siswa yang banyak melakukan aktivitas keaktifan yang
sesuai dengan indikator 1 yaitu sebanyak 7-13 kali yang tercatat pada lembar turus pada observasi keaktifan. Sedangakan untuk peningkatan
indikator 2, dikarenakan ada 22 siswa yang juga banyak melakukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 2 yaitu sebanyak 3-7 kali
yang tercatat pada lembar turus pada observasi keaktifan, dan untuk peningkatan indikator 3, dikarenakan ada 15 siswa yang juga banyak
melakukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 3 yaitu sebanyak 2-4 kali yang tercatat pada lembar turus pada observasi
keaktifan. Hasil observasi dari siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang
telah dibuat dengan format angka oleh peneliti pada tabel 4.1 dan 4.2, kemudian dirangkum dengan menjumlahkan hasil dari pertemuan 1 dan
pertemuan 2, selanjutnya data tersebut digunakan sebagai hasil keaktifan
belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 untuk siklus I. Rangkuman perhitungan turus pada siklus I dapat dilihat paa tabel 4.3.
Tabel 4.3: Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus I
No Nama
Perolehan Turus Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3
1 ANPR
18 7
6 31
2 APD
14 4
7 25
3 BKDS
14 5
7 26
4 BJS
17 8
6 31
5 DME
18 6
7 31
6 BMH
13 4
4 21
7 BCNA
22 9
7 38
8 DAJ
20 7
4 31
9 FLGH
20 6
7 33
10 FNP
20 5
6 31
11 GLVP
20 6
7 33
12 GYMS
22 7
8 37
13 GPAW
14 4
2 20
14 JQPW
21 9
8 38
15 JDCP
19 6
6 31
16 MMG
21 11
6 37
17 MAS
19 6
8 33
18 MPD
14 6
6 26
19 MGR
14 4
4 23
20 NNAN
21 4
6 31
21 PNIPA
14 7
5 26
22 REMB
14 7
5 26
23 SCF
14 4
5 23
24 SEW
20 5
6 31
25 YDP
15 5
6 26
26 VFL
14 4
5 23
27 ACF
14 4
6 24
Jumlah 466
160 160
786
Data tabel 4.3 menunjukkan skor keaktifan siswa yang diperoleh setiap indikator pada siklus I dan jumlah skor keaktifan untuk siklus I.
Jumlah skor keaktifan setiap siswa akan dibandingkan dengan kriteria pengkategorian keaktifan menurut kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 2010:
153 atau pada bab III tabel 3.23 dan diperoleh pengkategorian untuk skor keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut: