Siklus I Proses Penelitian Tindakan Kelas
LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan pentingnya norma dan aturan dalam kehidupan
sehari-hari dan bagaimana bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 4 buah soal uraian. Siswa
mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan perhargaan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014.
Materi yang dipelajari pada pertemuan ini yaitu tentang, 5 macam norma yang berlaku di masyarakat dan pengertian dari masing masing norma
norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat dan norma hukum. Pada pertemuan ini, siswa dibagi ke dalam 7 kelompok, setiap
kelompoknya beranggotakan 3-4 siswa secara heterogen. Kelompok tersebut berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama. Guru
mempresentasikan materi pelajaran sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Guru kemudian melakukan tanya jawab kepada siswa
tentang materi yang disampaikan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, untuk mengecek siswa sudah paham atau belum. Guru
membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang pengertian
masing-masing dari norma dan sanksi dari masing-masing norma. Kemudian siswa mendiskusikan contoh yang sesuai dengan masing-masing
norma dengan menempelkan gambar tentang contoh dari norma. Siswa
harus menempelkan gambar beberapa contoh dari norma sesuai dengan letak norma yang ada. Setelah selesai berdiskusi yang ada di LKS,
beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan macam-macam norma di masyarakat dan bagaimana
bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 3 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual
dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Guru menghitung hasil dari soal evaluasi siswa dan
membandingkan dengan nilai sebelumnya apakah ada peningkatan atau tidak. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan
penghargaan. Proses pembelajaran pada siklus I telah selesai dilaksanakan,
selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus yang berjumlah 15 soal pilihan ganda. Siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus I,
dilakukan di luar jam penelitian.
4.1.1.3 Observasi
Observasi siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 dilakukan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas
berlangsung. Observasi keaktifan yang dilakukan menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan digunakan untuk
mengetahui keaktifan belajar siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1. Lembar observasi keaktifan dibuat sesuai dengan indikator keaktifan yang
telah dibuat oleh peneliti bersama dengan kelompok studi. Indikator keaktifan yang digunakan untuk mengamati keaktifan siswa yaitu : 1
siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi : interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru, membaca sumber belajar serta mencatat informasi penting, 2 siswa berani dalam mengungkapkan
pendapat dan siswa berani dalam mengungkapkan pertanyan, 3 siswa bertanggungjawab terhadap tugas, meliputi : turut serta dalam
mengerjakan tugas kelompok dan saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok. Ketiga indikator tersebut akan digunakan
oleh observer untuk mengamati sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Guru kelas IIIA bertindak sebagai pengajar dalam penelitian, supaya hasil dari penelitian benar-benar akurat, tidak ada faktor lain yang
menyebabkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa selain karena penggunaan model pembelajaran kooperatife tipe STAD. Observer
dalam penelitian ini adalah peneliti bersama dengan satu orang teman sejawat. Peneliti meminta bantuan dari teman sejawat supaya mampu
mengobservasi secara maksimal. Satu observer mengamati 13-14 siswa dan setiap siswa sudah memiliki nomor dada sehingga observer lebih
mudah untuk mengamati tingkah laku siswa. Pengisian lembar observasi dengan menggunakan turus dengan
mengamati sikap siswa yang terlihat pada setiap indikator yang sesuai dari
tingkah laku siswa yang muncul. Observer mengisi lembar observasi keaktifan siswa, setiap 10 menit sekali selama proses pembelajaran
berlangsung. Setelah observer selesai mengamati, kemudian lembar observasi keaktifan dari observer 1 dan observer 2 ditanda tangani oleh
observer dan guru kelas sebagai pihak yang mengetahui.
4.1.1.4 Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan data keaktifan siswa
saat mengikuti proses pembelajaran serta hasil evaluasi siklus I diolah untuk mengetahui hasilnya.
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai dengan 18 Oktober
2014. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri
dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kendala yang muncul pada pertemuan ini yaitu, awalnya siswa kebingungan dengan model pembelajaran baru
yaitu STAD, akan tetapi guru berusaha mengarahkan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Selain itu, kendala yang muncul
adalah jam mata pelajaran yang biasanya 40 menit untuk 1 jam pelajaran, karena di SDK Demangan Baru 1 pada bulan Oktober setiap pagi ada doa
rosario bersama maka jam pelajaran dikuragi menjadi 35 menit untuk satu jam pelajaran, sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan setiap pertemuan kurang dan menjadi mundur, apalagi pertemuan ini, pada jam pertama, sehingga siswa masih sulit diatur, karena selesai doa
selama setengah jam. Tanggal 11 Oktober 2014, SDK Demangan Baru 1 juga memperingati hari pangan sedunia setelah istirahat pertama, jadi siswa
kurang terkondisikan karena tidak sabar untuk makan bersama jajanan pasar.
Pertemuan kedua, dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri
dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan
pembelajaran kooperatif model STAD. Kendala yang muncul pada pertemuan ini, masih sama dengan pertemuan pertama yaitu jam mata
pelajaran yang biasanya 40 menit untuk 1 jam pelajaran, karena di SDK Demangan Baru 1 pada bulan Oktober setiap pagi ada doa rosario bersama
maka jam pelajaran dikuragi menjadi 35 menit untuk satu jam pelajaran, sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan setiap
pertemuan kurang dan menjadi mundur. Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria keberhasilan
siklus I. Walaupun siklus pertama telah memenuhi kriteria keberhasilan, maka, agar lebih meyakinkan lagi bahwa keberhasilan pencapaian kriteria
keberhasilan pada siklus I adalah karena faktor dari penggunaan
pembelajaran kooperatif model STAD maka peneliti membutuhkan dan melaksanakan siklus II. Selain itu, karena waktu yang ada masih
mencukupi maka peneliti melaksanakan siklus II. Memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada siklus I, peneliti melakukan penelitian
siklus II. Adapun hal yang perlu diperbaiki dalam siklus II adalah lebih memberi motivasi pada siswa, pada kegiatan berkelompok, dan lebih
memperjelas tentang kegiatan siswa, sehingga siswa lebih terkondisikan dan sesuai dengan rencana yang telah disusun.