Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 untuk siklus I. Rangkuman perhitungan turus pada siklus I dapat dilihat paa tabel 4.3.
Tabel 4.3: Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus I
No Nama
Perolehan Turus Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3
1 ANPR
18 7
6 31
2 APD
14 4
7 25
3 BKDS
14 5
7 26
4 BJS
17 8
6 31
5 DME
18 6
7 31
6 BMH
13 4
4 21
7 BCNA
22 9
7 38
8 DAJ
20 7
4 31
9 FLGH
20 6
7 33
10 FNP
20 5
6 31
11 GLVP
20 6
7 33
12 GYMS
22 7
8 37
13 GPAW
14 4
2 20
14 JQPW
21 9
8 38
15 JDCP
19 6
6 31
16 MMG
21 11
6 37
17 MAS
19 6
8 33
18 MPD
14 6
6 26
19 MGR
14 4
4 23
20 NNAN
21 4
6 31
21 PNIPA
14 7
5 26
22 REMB
14 7
5 26
23 SCF
14 4
5 23
24 SEW
20 5
6 31
25 YDP
15 5
6 26
26 VFL
14 4
5 23
27 ACF
14 4
6 24
Jumlah 466
160 160
786
Data tabel 4.3 menunjukkan skor keaktifan siswa yang diperoleh setiap indikator pada siklus I dan jumlah skor keaktifan untuk siklus I.
Jumlah skor keaktifan setiap siswa akan dibandingkan dengan kriteria pengkategorian keaktifan menurut kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 2010:
153 atau pada bab III tabel 3.23 dan diperoleh pengkategorian untuk skor keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus I
Kategori Rentang Skor Keaktifan
Sangat aktif 43 – 48
Aktif 38 – 42
Cukup aktif 31 – 37
Kurang aktif 26 – 30
Sangat kurang aktif 26
Tabel 4.4 merupakan tabel pedoman untuk mengkategorikan siswa berdasarkan hasil skor keaktifan yang diperoleh masing-masing siswa.
Rentang skor yang ada diperoleh dari hasil perhitungan skor maksimal keaktifan siswa dikali dengan persentase batas rentang skor sesuai dengan
ketentuan PAP tipe 1.
Tabel 4.5: Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus I pada Indikator 1, 2, dan 3
No Nama
Jumlah Turus Keterangan
1 ANPR
31 Cukup Aktif
2 APD
25 Sangat Kurang Aktif
3 BKDS
26 Sangat Kurang Aktif
4 BJS
31 Cukup Aktif
5 DME
31 Cukup Aktif
6 BMH
21 Sangat Kurang Aktif
7 BCNA
38 Aktif
8 DAJ
31 Cukup Aktif
9 FLGH
33 Cukup Aktif
10 FNP
31 Cukup Aktif
11 GLVP
33 Cukup Aktif
12 GYMS
37 Cukup Aktif
13 GPAW
20 Sangat Kurang Aktif
14 JQPW
38 Aktif
15 JDCP
31 Cukup Aktif
16 MMG
37 Cukup Aktif
17 MAS
33 Cukup Aktif
18 MPD
26 Kurang Aktif
19 MGR
23 Sangat Kurang Aktif
20 NNAN
31 Cukup Aktif
21 PNIPA
26 Kurang Aktif
22 REMB
26 Kurang Aktif
23 SCF
23 Sangat Kurang Aktif
24 SEW
31 Cukup Aktif
25 YDP
26 Kurang Aktif
26 VFL
23 Sangat Kurang Aktif
27 ACF
24 Sangat Kurang Aktif
Jumlah siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 15 Siswa
Persentase siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif
55,55
Tabel 4.5 merupakan hasil penghitungan keaktifan siswa pada siklus I. Data dalam tabel 4.5 menunjukkan skor perolehan keaktifan siswa
secara keseluruhan pada indikator 1, 2, dan 3 atau keaktifan siswa siklus I. Jumlah skor perolehan keaktifan setiap siswa dibandingkan dengan skor
pengkategorian pada tabel 4.4. Jumlah skor keaktifan siswa dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif,
kurang aktif dan sangat kurang aktif. Data dalam tabel 4.5 menunjukkan terdapat 15 siswa dari 27 siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup
aktif, dengan persentase siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif sebesar 55,55.
Hasil Keaktifan Siklus I
Gambar 4.1: Grafik Hasil Keaktifan Siswa Siklus I
Gambar 4.1 merupakan grafik hasil keaktifan siswa siklus I. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir siklus I
dibanding dengan kondisi awal. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif berdasarkan jumlah skor akhir keaktifan pada siklus I
sebesar 55,55. Hasil capaian siklus I meningkat dibandingkan dengan kondisi awal yaitu sebesar 14,81. Hasil capaian keaktifan siklus I sudah
mencapai target yang diharapkan yaitu 50 atau setengah dari jumlah
0,00 20,00
40,00 60,00
Keaktifan 14,81
50 55,55
P er
sen ta
se s is
w a
a k
ti f
Peningkatan Keaktifan Siklus I
Kondisi awal Target Capaian
Capaian Siklus I
siswa yang ada di kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 yaitu 27 siswa. Hasil keaktifan siswa pada siklus I yaitu 55,55.
4.2.2 Siklus II
Hasil penelitian proses berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi keaktifan.
Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 1
No Nama
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Jumlah
1 ANPR
15 4
6 25
2 APD
13 6
8 27
3 BKDS
10 4
4 18
4 BJS
10 7
6 23
5 DME
15 7
8 30
6 BMH
9 3
5 17
7 BCNA
14 7
6 27
8 DAJ
9 5
5 19
9 FLGH
10 3
4 17
10 FNP
15 6
7 28
11 GLVP
12 5
5 22
12 GYMS
15 6
6 27
13 GPAW
8 3
3 14
14 JQPW
12 6
6 24
15 JDCP
11 3
5 19
16 MMG
16 7
7 30
17 MAS
15 6
5 26
18 MPD
13 4
5 22
19 MGR
10 3
3 16
20 NNAN
9 3
3 15
21 PNIPA
14 6
7 27
22 REMB
13 7
5 25
23 SCF
11 4
5 20
24 SEW
8 3
3 14
25 YDP
9 5
4 18
26 VFL
15 4
5 24
27 ACF
12 6
5 23
Jumlah 323
133 141
597
Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.6 yang telah
dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap
aktif yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang
dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan
aktifitas keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 15 kali, tapi ada juga yang hanya 3 atau 4 kali.
Tabel 4.6 terdapat beberapa kolom, diantaranya ada kolom nama, kolom indikator dan kolom jumlah. Kolom nama menunjukan nama dari
seluruh siswa di kelas IIIA. Peneliti menggunakan nama samaran untuk menuliskan aktifitas keaktifan siswa. Selanjutnya pada kolom indikator
menunjukan banyaknya aktivitas siswa pada setiap indikator tersebut, sedangkan untuk kolom jumlah merupakan jumlah poin dari ketiga
indikator yang didapatkan oleh siswa. Sebagai contoh, untuk siswa nomor 10 yang bernama FNP. Pada kolom indikator 1 NNAN mendapatkan
angka 14, ini berarti NNAN melakukan 13 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 1, lalu pada kolom indikator 2 NNAN
mendapatkan angka 4, artinya NNAN melakukan 4 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan dengan indikator 2, dan pada kolom
indikator 3 NNAN mendapatkan angka 5, ini berarti NNAN melakukan 5 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 3. Kolom jumlah
yang diperoleh FNP adalah 22, ini menunjukan bahwa jumlah dari indikator 1, 2, dan 3 yang didapatkan oleh NNAN adalah 22, begitu untuk
siswa yang lainya. Selanjutnya tabel 4.7 merupakan hasil penelitian proses berupa
keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan
lembar observasi keaktifan. Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 2
No Nama
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Jumlah
1 ANPR
9 5
5 19
2 APD
9 4
4 17
3 BKDS
7 3
4 14
4 BJS
7 5
7 19
5 DME
12 4
5 21
6 BMH
8 4
4 16
7 BCNA
7 4
6 17
8 DAJ
7 3
4 14
9 FLGH
7 3
5 15
10 FNP
8 5
5 18
11 GLVP
7 4
6 17
12 GYMS
8 4
5 17
13 GPAW
6 3
4 13
14 JQPW
8 5
6 19
15 JDCP
7 5
6 18
16 MMG
10 4
5 19
17 MAS
8 4
4 16
18 MPD
8 5
6 19
19 MGR
7 4
6 17
20 NNAN
7 3
5 15
21 PNIPA
11 5
5 21
22 REMB
8 4
7 19
23 SCF
10 5
7 22
24 SEW
8 3
4 15
25 YDP
7 4
4 15
26 VFL
8 4
6 18
27 ACF
10 4
7 21
Jumlah 219
110 142
471
Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.7 yang telah
dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.7 menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap
aktif yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang
dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan
aktivitas keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 12 kali, tapi ada juga yang hanya 2 atau 3 kali. Keaktifan pada siklus II pertemuan
2 mengalami penuruan pada indikator 1, 2 dan 3. Penurunan pada
indikator 1, 2, dan 3, disebabkan karena materi yang dipelajari tidak terlalu banyak, sehingga aktivitas yang dilakukan siswa juga tidak
banyak. Hasil observasi dari siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang
telah dibuat dengan format angka oleh peneliti, kemudian dirangkum dengan menjumlahkan hasil dari pertemuan 1 dan pertemuan 2,
selanjutnya data tersebut digunakan sebagai hasil keaktifan belajar PKn siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 untuk siklus II.
Rangkuman perhitungan turus pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8: Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus II
No Nama
Perolehan Turus Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3
1 ANPR
24 9
11 44
2 APD
22 10
12 44
3 BKDS
17 7
8 32
4 BJS
17 12
13 42
5 DME
27 11
13 51
6 BMH
17 7
9 33
7 BCNA
21 11
12 44
8 DAJ
16 8
9 33
9 FLGH
17 6
9 32
10 FNP
23 11
11 45
11 GLVP
19 9
11 39
12 GYMS
23 10
10 43
13 GPAW
14 6
7 27
14 JQPW
20 11
11 42
15 JDCP
18 8
12 38
16 MMG
26 11
9 46
17 MAS
23 10
11 44
18 MPD
21 9
11 41
19 MGR
17 7
9 33
20 NNAN
16 6
8 30
21 PNIPA
25 11
12 48
22 REMB
21 11
12 44
23 SCF
21 9
12 42
24 SEW
16 6
7 29
25 YDP
16 9
8 33
26 VFL
23 8
11 42
27 ACF
22 10
12 44
Jumlah 542
243 280
1065
Data tabel 4.8 menunjukkan skor keaktifan siswa yang diperoleh setiap indikator pada siklus II dan jumlah skor keaktifan untuk siklus II.
Jumlah skor keaktifan setiap siswa akan dibandingkan dengan kriteria
pengkategorian keaktifan menurut kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 2010: 153 atau pada bab III tabel 3.23 dan diperoleh pengkategorian untuk skor
keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus II
Kategori Rentang Skor Keaktifan
Sangat aktif 43 – 48
Aktif 38 – 42
Cukup aktif 31 – 37
Kurang aktif 26 – 30
Sangat kurang aktif 26
Tabel 4.9 merupakan tabel pedoman untuk mengkategorikan siswa berdasarkan hasil skor keaktifan yang diperoleh masing-masing siswa.
Rentang skor yang ada diperoleh dari hasil perhitungan skor maksimal keaktifan siswa dikali dengan persentase batas rentang skor sesuai dengan
ketentuan PAP tipe 1.
Tabel 4.10: Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus II pada Indikator 1, 2, dan 3
No Nama
Jumlah Turus Keterangan
1 ANPR
44 Aktif
2 APD
44 Aktif
3 BKDS
32 Kurang Aktif
4 BJS
42 Aktif
5 DME
51 Sangat Aktif
6 BMH
33 Kurang Aktif
7 BCNA
44 Aktif
8 DAJ
33 Kurang Aktif
9 FLGH
32 Kurang Aktif
10 FNP
45 Aktif
11 GLVP
39 Cukup Aktif
12 GYMS
43 Aktif
13 GPAW
27 Cukup Aktif
14 JQPW
42 Aktif
15 JDCP
38 Cukup Aktif
16 MMG
46 Aktif
17 MAS
44 Aktif
18 MPD
41 Cukup Aktif
19 MGR
33 Kurang Aktif
20 NNAN
30 Kurang Aktif
21 PNIPA
48 Sangat Aktif
22 REMB
44 Aktif
23 SCF
42 Aktif
24 SEW
29 Kurang Aktif
25 YDP
33 Kurang Aktif
26 VFL
42 Aktif
27 ACF
44 Aktif
Jumlah siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 19 Siswa
Persentase siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif
70,37
Tabel 4.10 merupakan hasil penghitungan keaktifan siswa pada siklus II. Data dalam tabel 4.10 menunjukkan skor perolehan keaktifan
siswa secara keseluruhan pada indikator 1, 2, dan 3 atau keaktifan siswa siklus II. Jumlah skor perolehan keaktifan setiap siswa dibandingkan
dengan skor pengkategorian pada tabel 4.9. Jumlah skor keaktifan siswa dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif,
kurang aktif dan sangat kurang aktif. Data dalam tabel 4.10 menunjukkan terdapat 19 siswa dari 27 siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup
aktif, dengan persentase siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif sebesar 70,37.
Gambar 4.2: Grafik Hasil Keaktifan Siswa Siklus II
Gambar 4.2 merupakan grafik hasil keaktifan siswa siklus II. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir siklus II
dibanding dengan kondisi awal capaian siklus I. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif berdasarkan skor akhir keaktifan pada
siklus II sebesar 70,37. Hasil capaian siklus II meningkat dibandingkan dengan keaktifan pada kondisi awal yaitu 14,81 dan pada siklus I yaitu
0,00 50,00
100,00
Keaktifan
14,81 70
70,37
P er
sen ta
se s is
w a
a k
ti f
Peningkatan Keaktifan Siklus II
Kondisi awal Target Capaian
Capaian Siklus II
sebesar 55,55. Hasil capaian keaktifan siklus II telah mencapai target yang diharapkan yaitu 70, dan hasil siklus II telah melampaui target.
Gambar 4.3 Grafik peningkatan keaktifan siswa siklus I II
Gambar 4.3 merupakan grafik peningkatan keaktifan siswa siklus I dan II. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir
siklus II dibanding dengan kondisi awal dan capaian siklus I. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif pada kondisi awal berjumlah
14,81, pada siklus I meningkat menjadi 55,55, dan pada siklus II
meningkat menjadi 70,37.
4.2.3 Prestasi
Kualitas hasil adalah hasil atau prestasi belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar atau prestasi
belajar tersebut diperoleh siswa dari soal evaluasi setiap akhir siklus. Jadi karena peneliti menggunakan dua siklus, maka peneliti mendapatkan hasil
atau prestasi belajar pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk mengukur prestasi belajar siswa, oleh
karena itu peneliti menggunakan soal evaluasi akhir siklus untuk melihat prestasi belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru. Soal evaluasi
0,00 50,00
100,00
Keaktifan 14,81
56 70,37
P er
sen ta
se s is
w a
a k
ti f
Peningkatan Keaktifan Siklus I dan Siklus II
Kondisi awal Capaian Siklus I
Capaian Siklus II
akhir siklus I dan siklus II sudah layak untuk digunakan karena soal tersebut telah divalidasi secara empriris. Soal evaluasi yang digunakan
pada siklus I berjumlah 15 soal evaluasi pilihan ganda, sedangkan untuk siklus II soal evaluasi yang digunakan berjumlah 20 soal pilihan ganda.
Hasil penilaian pada akhir siklus I ini, digunakan sebagai acuan dalam menentukan siswa lulus KKM atau tidak lulus KKM. Untuk
menentukan siswa lulus dan tidak lulus KKM adalah dengan membandingkan nilai akhir siklus I yang didapatkan siswa dengan nilai
KKM yang ditentuka SDK Demangan Baru 1 yaitu sebesar 75. Berikut nilai hasil evaluasi siklus I dapat diliht pada tabel 4.11.
Tabel 4.11: Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama
KKM Nilai
Keterangan
1 ANPR
75 100
Lulus KKM 2
APD 75
93 Lulus KKM
3 BKDS
75 53
Tidak Lulus KKM 4
BJS 75
53 Tidak Lulus KKM
5 DME
75 100
Lulus KKM 6
BMH 75
53 Tidak Lulus KKM
7 BCNA
75 93
Lulus KKM 8
DAJ 75
73 Tidak Lulus KKM
9 FLGH
75 67
Tidak Lulus KKM 10
FNP 75
93 Lulus KKM
11 GLVP
75 100
Lulus KKM 12
GYMS 75
80 Lulus KKM
13 GPAW
75 80
Lulus KKM 14
JQPW 75
93 Lulus KKM
15 JDCP
75 73
Tidak Lulus KKM 16
MMG 75
93 Lulus KKM
17 MAS
75 80
Tidak Lulus KKM 18
MPD 75
73 Lulus KKM
19 MGR
75 80
Lulus KKM 20
NNAN 75
80 Lulus KKM
21 PNIPA
75 93
Lulus KKM 22
REMB 75
80 Lulus KKM
23 SCF
75 93
Lulus KKM 24
SEW 75
93 Lulus KKM
25 YDP
75 73
Tidak Lulus KKM 26
VFL 75
87 Lulus KKM
27 ACF
75 80
Lulus KKM Rata-rata Kelas
81,81 Jumlah siswa Lulus KKM
19 Siswa Persentase Siswa Lulus KKM
70,07
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil evaluasi siklus I. hasil dari tabel 4.11 menunjukan bahwa ada 19 siswa dari keseluruhan
obyek penelitian 27 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu 75. Prestasi belajar siswa kelas III mata pelajaran PKn mengalami
peningkatan sebanyak 4,17, dari nilai rata-rata kelas kondisi awal 77,64 menjadi 81,81, dan nilai rata-rata lulus KKM juga melampaui target yang
ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 82. Sementara itu presentase siswa yang lulus KKM juga mengalami peningkatan sebesar 5,8, dari
presentase jumlah siswa yang lulus KKM kondisi awal 64,27 menjadi 70,07, dan presentase jumlah siswa yang lulus KKM juga melampaui
target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 67. Hasil dari evaluasi dari siklus II dengan jumlah soal evaluasi 20
soal pilihan ganda dapat dilihat jumlah siswa yang lulus KKM dan siswa yang tidak lulus KKM pada tabel 4.12.
Tabel 4.12: Hasil Evaluasi Siklus II
No Nama
KKM Nilai
Keterangan
1 ANPR
75 90
Lulus KKM 2
APD 75
90 Lulus KKM
3 BKDS
75 90
Lulus KKM 4
BJS 75
75 Lulus KKM
5 DME
75 100
Lulus KKM 6
BMH 75
80 Lulus KKM
7 BCNA
75 95
Lulus KKM 8
DAJ 75
80 Lulus KKM
9 FLGH
75 70
Tidak Lulus KKM 10
FNP 75
95 Lulus KKM
11 GLVP
75 95
Lulus KKM 12
GYMS 75
95 Lulus KKM
13 GPAW
75 80
Lulus KKM 14
JQPW 75
95 Lulus KKM
15 JDCP
75 100
Lulus KKM 16
MMG 75
100 Lulus KKM
17 MAS
75 95
Lulus KKM 18
MPD 75
85 Lulus KKM
19 MGR
75 90
Lulus KKM 20
NNAN 75
90 Lulus KKM
21 PNIPA
75 95
Lulus KKM 22
REMB 75
85 Lulus KKM
23 SCF
75 95
Lulus KKM 24
SEW 75
95 Lulus KKM
25 YDP
75 75
Lulus KKM 26
VFL 75
90 Lulus KKM
27 ACF
75 75
Lulus KKM Rata-rata Kelas
88,89 Jumlah SIswa Lulus KKM
26 Siswa Persentase Siswa Lulus KKM
96,29
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil evaluasi siklus II. hasil dari tabel 4.12 menunjukan bahwa ada 26 siswa dari keseluruhan
obyek penelitian 27 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu 75. Prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn mengalami
peningkatan sebanyak 11,25, dari nilai rata-rata kelas kondisi awal 77,64 menjadi 88,89. Sementara itu presentase siswa yang lulus KKM juga
mengalami peningkatan sebesar 32,02, dari presentase jumlah siswa yang lulus KKM kondisi awal 64,27 menjadi 96,29.
Peningkatan prestasi hasil belajar siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar 4.5 yang menampilkan
grafik peningkatan persentase siswa yang lulus KKM dan nilai rata-rata kelas mata pelajaran PKn.
Gambar 4.4: Grafik persentase peningkatan siswa lulusan KKM dalam Pembelajaran PKn
Gambar 4.4 menampilkan data berupa grafik peningkatan persentase siswa yang lulus KKM pada pembelajaran PKn kelas IIIA SDK
Demangan Baru 1 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Gambar 4.4 menampilkan data peningkatan persentase siswa yang lulus
KKM dari kondisi awal 55,6, siklus I meningkat menjadi 70,07 dan siklus II meningkat menjadi 96,26.
Gambar 4.5 Grafik peningkatan nilai rata-rata kelulusan KKM siswa dalam Pembelajaran PKn menggunakan pembelajaran
kooperatif model STAD
70 80
90
Rata-rata kelas
77,64 81,81
88,89
Nilai rata-rata Kelas dalam Pembelajaran PKn menggunakan Model Pembelajaran STAD
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
0,0 50,0
100,0
Siswa Lulus KKM
55,6 70
96,26
Persentase siswa lulus KKM dalam pembelajaran PKn menggunakan Model penmbelajaran STAD
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
Gambar 4.5 menampilkan data berupa grafik peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Gambar 4.5 menampilkan data peningkatan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal,
siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal adalah 77,64, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 81,81, dan pada siklus II
meningkat menjadi 88,89. Hasil pelaksanaan pada siklus I dan II satu per satu telah
disampaikan sebelumnya. Berikut adalah rekapan hasil penelitian yang diperoleh dari tindakan kelas yang sudah dilakukan :
Tabel 4.13 Hasil Penelitian siklus I dan II
Indikator Kondisi
awal Siklus I
Ket Siklus II
Ket Deskriptor
Target capaian
Capaian Target
capaian Capaian
Keaktifan
1. Partisipasi
dalam kegiatan
pembelajaran
14,81 50
55,55 Sudah
Tercap ai
70 70,07
Ter- capai
Jumlah siswa yang minimal
masuk dalam kategori cukup
aktif pada dibagi jumlah seluruh
siswa dikali seratus persen
2. Keberanian
mengungkap kan pendapat
3. Tanggung
Jawab terhadap
tugas
Prestasi Belajar
Nilai rata-rata kelas
77,64 80
81,81 Ter-
capai 85
88,89 Ter-
capai Jumlah nilai
seluruh siswa dibagi jumlah
seluruh siswa Presentase
Siswa Lulus KKM 75
64,27 67
70,07 Ter-
capai 75
96,26 Ter-
capai jumlah siswa lulus
KKM dibagi jumlah seluruh
siswa dikali seratus persen
Tabel 4.13 menunjukkan hasil pelaksanaan tindakan kelas. Dilihat dari
keseluruhan peresentase rata-rata siswa yang aktif dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Prestasi belajar siswa kelas
IIIA SDK Demangan Baru 1 mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II, terlihat dari nilai rata-rata kelas pelajaran PKn dan persentase jumlah siswa
yang lulusan KKM.