Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 untuk siklus I. Rangkuman perhitungan turus pada siklus I dapat dilihat paa tabel 4.3. Tabel 4.3: Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus I No Nama Perolehan Turus Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 1 ANPR 18 7 6 31 2 APD 14 4 7 25 3 BKDS 14 5 7 26 4 BJS 17 8 6 31 5 DME 18 6 7 31 6 BMH 13 4 4 21 7 BCNA 22 9 7 38 8 DAJ 20 7 4 31 9 FLGH 20 6 7 33 10 FNP 20 5 6 31 11 GLVP 20 6 7 33 12 GYMS 22 7 8 37 13 GPAW 14 4 2 20 14 JQPW 21 9 8 38 15 JDCP 19 6 6 31 16 MMG 21 11 6 37 17 MAS 19 6 8 33 18 MPD 14 6 6 26 19 MGR 14 4 4 23 20 NNAN 21 4 6 31 21 PNIPA 14 7 5 26 22 REMB 14 7 5 26 23 SCF 14 4 5 23 24 SEW 20 5 6 31 25 YDP 15 5 6 26 26 VFL 14 4 5 23 27 ACF 14 4 6 24 Jumlah 466 160 160 786 Data tabel 4.3 menunjukkan skor keaktifan siswa yang diperoleh setiap indikator pada siklus I dan jumlah skor keaktifan untuk siklus I. Jumlah skor keaktifan setiap siswa akan dibandingkan dengan kriteria pengkategorian keaktifan menurut kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 2010: 153 atau pada bab III tabel 3.23 dan diperoleh pengkategorian untuk skor keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut: Tabel 4.4 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus I Kategori Rentang Skor Keaktifan Sangat aktif 43 – 48 Aktif 38 – 42 Cukup aktif 31 – 37 Kurang aktif 26 – 30 Sangat kurang aktif 26 Tabel 4.4 merupakan tabel pedoman untuk mengkategorikan siswa berdasarkan hasil skor keaktifan yang diperoleh masing-masing siswa. Rentang skor yang ada diperoleh dari hasil perhitungan skor maksimal keaktifan siswa dikali dengan persentase batas rentang skor sesuai dengan ketentuan PAP tipe 1. Tabel 4.5: Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus I pada Indikator 1, 2, dan 3 No Nama Jumlah Turus Keterangan 1 ANPR 31 Cukup Aktif 2 APD 25 Sangat Kurang Aktif 3 BKDS 26 Sangat Kurang Aktif 4 BJS 31 Cukup Aktif 5 DME 31 Cukup Aktif 6 BMH 21 Sangat Kurang Aktif 7 BCNA 38 Aktif 8 DAJ 31 Cukup Aktif 9 FLGH 33 Cukup Aktif 10 FNP 31 Cukup Aktif 11 GLVP 33 Cukup Aktif 12 GYMS 37 Cukup Aktif 13 GPAW 20 Sangat Kurang Aktif 14 JQPW 38 Aktif 15 JDCP 31 Cukup Aktif 16 MMG 37 Cukup Aktif 17 MAS 33 Cukup Aktif 18 MPD 26 Kurang Aktif 19 MGR 23 Sangat Kurang Aktif 20 NNAN 31 Cukup Aktif 21 PNIPA 26 Kurang Aktif 22 REMB 26 Kurang Aktif 23 SCF 23 Sangat Kurang Aktif 24 SEW 31 Cukup Aktif 25 YDP 26 Kurang Aktif 26 VFL 23 Sangat Kurang Aktif 27 ACF 24 Sangat Kurang Aktif Jumlah siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 15 Siswa Persentase siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 55,55 Tabel 4.5 merupakan hasil penghitungan keaktifan siswa pada siklus I. Data dalam tabel 4.5 menunjukkan skor perolehan keaktifan siswa secara keseluruhan pada indikator 1, 2, dan 3 atau keaktifan siswa siklus I. Jumlah skor perolehan keaktifan setiap siswa dibandingkan dengan skor pengkategorian pada tabel 4.4. Jumlah skor keaktifan siswa dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif dan sangat kurang aktif. Data dalam tabel 4.5 menunjukkan terdapat 15 siswa dari 27 siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif, dengan persentase siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif sebesar 55,55. Hasil Keaktifan Siklus I Gambar 4.1: Grafik Hasil Keaktifan Siswa Siklus I Gambar 4.1 merupakan grafik hasil keaktifan siswa siklus I. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir siklus I dibanding dengan kondisi awal. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif berdasarkan jumlah skor akhir keaktifan pada siklus I sebesar 55,55. Hasil capaian siklus I meningkat dibandingkan dengan kondisi awal yaitu sebesar 14,81. Hasil capaian keaktifan siklus I sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 50 atau setengah dari jumlah 0,00 20,00 40,00 60,00 Keaktifan 14,81 50 55,55 P er sen ta se s is w a a k ti f Peningkatan Keaktifan Siklus I Kondisi awal Target Capaian Capaian Siklus I siswa yang ada di kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 yaitu 27 siswa. Hasil keaktifan siswa pada siklus I yaitu 55,55. 4.2.2 Siklus II Hasil penelitian proses berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi keaktifan. Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 1 No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Jumlah 1 ANPR 15 4 6 25 2 APD 13 6 8 27 3 BKDS 10 4 4 18 4 BJS 10 7 6 23 5 DME 15 7 8 30 6 BMH 9 3 5 17 7 BCNA 14 7 6 27 8 DAJ 9 5 5 19 9 FLGH 10 3 4 17 10 FNP 15 6 7 28 11 GLVP 12 5 5 22 12 GYMS 15 6 6 27 13 GPAW 8 3 3 14 14 JQPW 12 6 6 24 15 JDCP 11 3 5 19 16 MMG 16 7 7 30 17 MAS 15 6 5 26 18 MPD 13 4 5 22 19 MGR 10 3 3 16 20 NNAN 9 3 3 15 21 PNIPA 14 6 7 27 22 REMB 13 7 5 25 23 SCF 11 4 5 20 24 SEW 8 3 3 14 25 YDP 9 5 4 18 26 VFL 15 4 5 24 27 ACF 12 6 5 23 Jumlah 323 133 141 597 Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.6 yang telah dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap aktif yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan aktifitas keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 15 kali, tapi ada juga yang hanya 3 atau 4 kali. Tabel 4.6 terdapat beberapa kolom, diantaranya ada kolom nama, kolom indikator dan kolom jumlah. Kolom nama menunjukan nama dari seluruh siswa di kelas IIIA. Peneliti menggunakan nama samaran untuk menuliskan aktifitas keaktifan siswa. Selanjutnya pada kolom indikator menunjukan banyaknya aktivitas siswa pada setiap indikator tersebut, sedangkan untuk kolom jumlah merupakan jumlah poin dari ketiga indikator yang didapatkan oleh siswa. Sebagai contoh, untuk siswa nomor 10 yang bernama FNP. Pada kolom indikator 1 NNAN mendapatkan angka 14, ini berarti NNAN melakukan 13 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 1, lalu pada kolom indikator 2 NNAN mendapatkan angka 4, artinya NNAN melakukan 4 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan dengan indikator 2, dan pada kolom indikator 3 NNAN mendapatkan angka 5, ini berarti NNAN melakukan 5 kali aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator 3. Kolom jumlah yang diperoleh FNP adalah 22, ini menunjukan bahwa jumlah dari indikator 1, 2, dan 3 yang didapatkan oleh NNAN adalah 22, begitu untuk siswa yang lainya. Selanjutnya tabel 4.7 merupakan hasil penelitian proses berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi keaktifan. Berikut adalah hasil observasi keaktifan siswa siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 2 No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Jumlah 1 ANPR 9 5 5 19 2 APD 9 4 4 17 3 BKDS 7 3 4 14 4 BJS 7 5 7 19 5 DME 12 4 5 21 6 BMH 8 4 4 16 7 BCNA 7 4 6 17 8 DAJ 7 3 4 14 9 FLGH 7 3 5 15 10 FNP 8 5 5 18 11 GLVP 7 4 6 17 12 GYMS 8 4 5 17 13 GPAW 6 3 4 13 14 JQPW 8 5 6 19 15 JDCP 7 5 6 18 16 MMG 10 4 5 19 17 MAS 8 4 4 16 18 MPD 8 5 6 19 19 MGR 7 4 6 17 20 NNAN 7 3 5 15 21 PNIPA 11 5 5 21 22 REMB 8 4 7 19 23 SCF 10 5 7 22 24 SEW 8 3 4 15 25 YDP 7 4 4 15 26 VFL 8 4 6 18 27 ACF 10 4 7 21 Jumlah 219 110 142 471 Hasil dari observasi keaktifan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 4.7 yang telah dirubah dalam format angka bukan lagi dalam bentuk turus. Tabel 4.7 menunjukan bahwa semua siswa dalam proses pembelajaran bersikap aktif yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut dapat terlihat dengan banyaknya turus yang dimiliki oleh siswa. Turus yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini yang menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan aktivitas keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator sebanyak 12 kali, tapi ada juga yang hanya 2 atau 3 kali. Keaktifan pada siklus II pertemuan 2 mengalami penuruan pada indikator 1, 2 dan 3. Penurunan pada indikator 1, 2, dan 3, disebabkan karena materi yang dipelajari tidak terlalu banyak, sehingga aktivitas yang dilakukan siswa juga tidak banyak. Hasil observasi dari siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang telah dibuat dengan format angka oleh peneliti, kemudian dirangkum dengan menjumlahkan hasil dari pertemuan 1 dan pertemuan 2, selanjutnya data tersebut digunakan sebagai hasil keaktifan belajar PKn siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 untuk siklus II. Rangkuman perhitungan turus pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8: Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus II No Nama Perolehan Turus Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 1 ANPR 24 9 11 44 2 APD 22 10 12 44 3 BKDS 17 7 8 32 4 BJS 17 12 13 42 5 DME 27 11 13 51 6 BMH 17 7 9 33 7 BCNA 21 11 12 44 8 DAJ 16 8 9 33 9 FLGH 17 6 9 32 10 FNP 23 11 11 45 11 GLVP 19 9 11 39 12 GYMS 23 10 10 43 13 GPAW 14 6 7 27 14 JQPW 20 11 11 42 15 JDCP 18 8 12 38 16 MMG 26 11 9 46 17 MAS 23 10 11 44 18 MPD 21 9 11 41 19 MGR 17 7 9 33 20 NNAN 16 6 8 30 21 PNIPA 25 11 12 48 22 REMB 21 11 12 44 23 SCF 21 9 12 42 24 SEW 16 6 7 29 25 YDP 16 9 8 33 26 VFL 23 8 11 42 27 ACF 22 10 12 44 Jumlah 542 243 280 1065 Data tabel 4.8 menunjukkan skor keaktifan siswa yang diperoleh setiap indikator pada siklus II dan jumlah skor keaktifan untuk siklus II. Jumlah skor keaktifan setiap siswa akan dibandingkan dengan kriteria pengkategorian keaktifan menurut kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 2010: 153 atau pada bab III tabel 3.23 dan diperoleh pengkategorian untuk skor keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut: Tabel 4.9 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus II Kategori Rentang Skor Keaktifan Sangat aktif 43 – 48 Aktif 38 – 42 Cukup aktif 31 – 37 Kurang aktif 26 – 30 Sangat kurang aktif 26 Tabel 4.9 merupakan tabel pedoman untuk mengkategorikan siswa berdasarkan hasil skor keaktifan yang diperoleh masing-masing siswa. Rentang skor yang ada diperoleh dari hasil perhitungan skor maksimal keaktifan siswa dikali dengan persentase batas rentang skor sesuai dengan ketentuan PAP tipe 1. Tabel 4.10: Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus II pada Indikator 1, 2, dan 3 No Nama Jumlah Turus Keterangan 1 ANPR 44 Aktif 2 APD 44 Aktif 3 BKDS 32 Kurang Aktif 4 BJS 42 Aktif 5 DME 51 Sangat Aktif 6 BMH 33 Kurang Aktif 7 BCNA 44 Aktif 8 DAJ 33 Kurang Aktif 9 FLGH 32 Kurang Aktif 10 FNP 45 Aktif 11 GLVP 39 Cukup Aktif 12 GYMS 43 Aktif 13 GPAW 27 Cukup Aktif 14 JQPW 42 Aktif 15 JDCP 38 Cukup Aktif 16 MMG 46 Aktif 17 MAS 44 Aktif 18 MPD 41 Cukup Aktif 19 MGR 33 Kurang Aktif 20 NNAN 30 Kurang Aktif 21 PNIPA 48 Sangat Aktif 22 REMB 44 Aktif 23 SCF 42 Aktif 24 SEW 29 Kurang Aktif 25 YDP 33 Kurang Aktif 26 VFL 42 Aktif 27 ACF 44 Aktif Jumlah siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 19 Siswa Persentase siswa yang minimal masuk kategori cukup aktif 70,37 Tabel 4.10 merupakan hasil penghitungan keaktifan siswa pada siklus II. Data dalam tabel 4.10 menunjukkan skor perolehan keaktifan siswa secara keseluruhan pada indikator 1, 2, dan 3 atau keaktifan siswa siklus II. Jumlah skor perolehan keaktifan setiap siswa dibandingkan dengan skor pengkategorian pada tabel 4.9. Jumlah skor keaktifan siswa dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif dan sangat kurang aktif. Data dalam tabel 4.10 menunjukkan terdapat 19 siswa dari 27 siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif, dengan persentase siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif sebesar 70,37. Gambar 4.2: Grafik Hasil Keaktifan Siswa Siklus II Gambar 4.2 merupakan grafik hasil keaktifan siswa siklus II. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir siklus II dibanding dengan kondisi awal capaian siklus I. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif berdasarkan skor akhir keaktifan pada siklus II sebesar 70,37. Hasil capaian siklus II meningkat dibandingkan dengan keaktifan pada kondisi awal yaitu 14,81 dan pada siklus I yaitu 0,00 50,00 100,00 Keaktifan 14,81 70 70,37 P er sen ta se s is w a a k ti f Peningkatan Keaktifan Siklus II Kondisi awal Target Capaian Capaian Siklus II sebesar 55,55. Hasil capaian keaktifan siklus II telah mencapai target yang diharapkan yaitu 70, dan hasil siklus II telah melampaui target. Gambar 4.3 Grafik peningkatan keaktifan siswa siklus I II Gambar 4.3 merupakan grafik peningkatan keaktifan siswa siklus I dan II. Data grafik tersebut menunjukkan peningkatan keaktifan pada akhir siklus II dibanding dengan kondisi awal dan capaian siklus I. Siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif pada kondisi awal berjumlah 14,81, pada siklus I meningkat menjadi 55,55, dan pada siklus II meningkat menjadi 70,37. 4.2.3 Prestasi Kualitas hasil adalah hasil atau prestasi belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar atau prestasi belajar tersebut diperoleh siswa dari soal evaluasi setiap akhir siklus. Jadi karena peneliti menggunakan dua siklus, maka peneliti mendapatkan hasil atau prestasi belajar pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk mengukur prestasi belajar siswa, oleh karena itu peneliti menggunakan soal evaluasi akhir siklus untuk melihat prestasi belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru. Soal evaluasi 0,00 50,00 100,00 Keaktifan 14,81 56 70,37 P er sen ta se s is w a a k ti f Peningkatan Keaktifan Siklus I dan Siklus II Kondisi awal Capaian Siklus I Capaian Siklus II akhir siklus I dan siklus II sudah layak untuk digunakan karena soal tersebut telah divalidasi secara empriris. Soal evaluasi yang digunakan pada siklus I berjumlah 15 soal evaluasi pilihan ganda, sedangkan untuk siklus II soal evaluasi yang digunakan berjumlah 20 soal pilihan ganda. Hasil penilaian pada akhir siklus I ini, digunakan sebagai acuan dalam menentukan siswa lulus KKM atau tidak lulus KKM. Untuk menentukan siswa lulus dan tidak lulus KKM adalah dengan membandingkan nilai akhir siklus I yang didapatkan siswa dengan nilai KKM yang ditentuka SDK Demangan Baru 1 yaitu sebesar 75. Berikut nilai hasil evaluasi siklus I dapat diliht pada tabel 4.11. Tabel 4.11: Hasil Evaluasi Siklus I No Nama KKM Nilai Keterangan 1 ANPR 75 100 Lulus KKM 2 APD 75 93 Lulus KKM 3 BKDS 75 53 Tidak Lulus KKM 4 BJS 75 53 Tidak Lulus KKM 5 DME 75 100 Lulus KKM 6 BMH 75 53 Tidak Lulus KKM 7 BCNA 75 93 Lulus KKM 8 DAJ 75 73 Tidak Lulus KKM 9 FLGH 75 67 Tidak Lulus KKM 10 FNP 75 93 Lulus KKM 11 GLVP 75 100 Lulus KKM 12 GYMS 75 80 Lulus KKM 13 GPAW 75 80 Lulus KKM 14 JQPW 75 93 Lulus KKM 15 JDCP 75 73 Tidak Lulus KKM 16 MMG 75 93 Lulus KKM 17 MAS 75 80 Tidak Lulus KKM 18 MPD 75 73 Lulus KKM 19 MGR 75 80 Lulus KKM 20 NNAN 75 80 Lulus KKM 21 PNIPA 75 93 Lulus KKM 22 REMB 75 80 Lulus KKM 23 SCF 75 93 Lulus KKM 24 SEW 75 93 Lulus KKM 25 YDP 75 73 Tidak Lulus KKM 26 VFL 75 87 Lulus KKM 27 ACF 75 80 Lulus KKM Rata-rata Kelas 81,81 Jumlah siswa Lulus KKM 19 Siswa Persentase Siswa Lulus KKM 70,07 Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil evaluasi siklus I. hasil dari tabel 4.11 menunjukan bahwa ada 19 siswa dari keseluruhan obyek penelitian 27 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu 75. Prestasi belajar siswa kelas III mata pelajaran PKn mengalami peningkatan sebanyak 4,17, dari nilai rata-rata kelas kondisi awal 77,64 menjadi 81,81, dan nilai rata-rata lulus KKM juga melampaui target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 82. Sementara itu presentase siswa yang lulus KKM juga mengalami peningkatan sebesar 5,8, dari presentase jumlah siswa yang lulus KKM kondisi awal 64,27 menjadi 70,07, dan presentase jumlah siswa yang lulus KKM juga melampaui target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 67. Hasil dari evaluasi dari siklus II dengan jumlah soal evaluasi 20 soal pilihan ganda dapat dilihat jumlah siswa yang lulus KKM dan siswa yang tidak lulus KKM pada tabel 4.12. Tabel 4.12: Hasil Evaluasi Siklus II No Nama KKM Nilai Keterangan 1 ANPR 75 90 Lulus KKM 2 APD 75 90 Lulus KKM 3 BKDS 75 90 Lulus KKM 4 BJS 75 75 Lulus KKM 5 DME 75 100 Lulus KKM 6 BMH 75 80 Lulus KKM 7 BCNA 75 95 Lulus KKM 8 DAJ 75 80 Lulus KKM 9 FLGH 75 70 Tidak Lulus KKM 10 FNP 75 95 Lulus KKM 11 GLVP 75 95 Lulus KKM 12 GYMS 75 95 Lulus KKM 13 GPAW 75 80 Lulus KKM 14 JQPW 75 95 Lulus KKM 15 JDCP 75 100 Lulus KKM 16 MMG 75 100 Lulus KKM 17 MAS 75 95 Lulus KKM 18 MPD 75 85 Lulus KKM 19 MGR 75 90 Lulus KKM 20 NNAN 75 90 Lulus KKM 21 PNIPA 75 95 Lulus KKM 22 REMB 75 85 Lulus KKM 23 SCF 75 95 Lulus KKM 24 SEW 75 95 Lulus KKM 25 YDP 75 75 Lulus KKM 26 VFL 75 90 Lulus KKM 27 ACF 75 75 Lulus KKM Rata-rata Kelas 88,89 Jumlah SIswa Lulus KKM 26 Siswa Persentase Siswa Lulus KKM 96,29 Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil evaluasi siklus II. hasil dari tabel 4.12 menunjukan bahwa ada 26 siswa dari keseluruhan obyek penelitian 27 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu 75. Prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn mengalami peningkatan sebanyak 11,25, dari nilai rata-rata kelas kondisi awal 77,64 menjadi 88,89. Sementara itu presentase siswa yang lulus KKM juga mengalami peningkatan sebesar 32,02, dari presentase jumlah siswa yang lulus KKM kondisi awal 64,27 menjadi 96,29. Peningkatan prestasi hasil belajar siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar 4.5 yang menampilkan grafik peningkatan persentase siswa yang lulus KKM dan nilai rata-rata kelas mata pelajaran PKn. Gambar 4.4: Grafik persentase peningkatan siswa lulusan KKM dalam Pembelajaran PKn Gambar 4.4 menampilkan data berupa grafik peningkatan persentase siswa yang lulus KKM pada pembelajaran PKn kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Gambar 4.4 menampilkan data peningkatan persentase siswa yang lulus KKM dari kondisi awal 55,6, siklus I meningkat menjadi 70,07 dan siklus II meningkat menjadi 96,26. Gambar 4.5 Grafik peningkatan nilai rata-rata kelulusan KKM siswa dalam Pembelajaran PKn menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD 70 80 90 Rata-rata kelas 77,64 81,81 88,89 Nilai rata-rata Kelas dalam Pembelajaran PKn menggunakan Model Pembelajaran STAD Kondisi Awal Siklus I Siklus II 0,0 50,0 100,0 Siswa Lulus KKM 55,6 70 96,26 Persentase siswa lulus KKM dalam pembelajaran PKn menggunakan Model penmbelajaran STAD Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 4.5 menampilkan data berupa grafik peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Gambar 4.5 menampilkan data peningkatan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal adalah 77,64, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 81,81, dan pada siklus II meningkat menjadi 88,89. Hasil pelaksanaan pada siklus I dan II satu per satu telah disampaikan sebelumnya. Berikut adalah rekapan hasil penelitian yang diperoleh dari tindakan kelas yang sudah dilakukan : Tabel 4.13 Hasil Penelitian siklus I dan II Indikator Kondisi awal Siklus I Ket Siklus II Ket Deskriptor Target capaian Capaian Target capaian Capaian Keaktifan 1. Partisipasi dalam kegiatan pembelajaran 14,81 50 55,55 Sudah Tercap ai 70 70,07 Ter- capai Jumlah siswa yang minimal masuk dalam kategori cukup aktif pada dibagi jumlah seluruh siswa dikali seratus persen 2. Keberanian mengungkap kan pendapat 3. Tanggung Jawab terhadap tugas Prestasi Belajar Nilai rata-rata kelas 77,64 80 81,81 Ter- capai 85 88,89 Ter- capai Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa Presentase Siswa Lulus KKM 75 64,27 67 70,07 Ter- capai 75 96,26 Ter- capai jumlah siswa lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali seratus persen Tabel 4.13 menunjukkan hasil pelaksanaan tindakan kelas. Dilihat dari keseluruhan peresentase rata-rata siswa yang aktif dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Prestasi belajar siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II, terlihat dari nilai rata-rata kelas pelajaran PKn dan persentase jumlah siswa yang lulusan KKM.

4.3 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa di SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 20142015. SD Kanisius Demangan Baru 1 beralamat di jalan Demangan Baru no 22, Depok, Sleman, Yogyakarta. Tujuan diadakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD pada proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 20142015. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD menurut Rusman 2013:215 yaitu: penyampaian tujuan dan memotivasi, pembagian kelompok,Presentasi dari guru, kegiatan belajar dala tim, kuis evaluasi, dan penghargaan prestasi tim. Setiap kali pertemuan siswa melakukan langkah- langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD untuk melaksanakan pembelajaran. Langkah perencanaan dan persiapan dilakukan sebelum diadakan pelaksanaan siklus dan pada pertemuan pertama. Sebelum diadakan penelitian peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berikut materinya. Perencanaan dan persiapan pada siklus I pertemuan pertama yaitu meliputi beberapa langkah sebagai berikut. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD siklus I yaitu mengenai materi pengertian norma dan aturan, dan pentingnya norma dalam kehidupan sehari- hari. Kegiatan pertama pada pertemuan ini adalah guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, setelah itu guru memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru membagi kelompok secara heterogen. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.6: Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen Kemudian guru mempresentasikan materi yang dipelajari siswa. Setelah itu siswa belajar dalam tim. Guru menjelaskan tentang LKS dan membagikannya kepada setiap kelompok. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.7: Guru menjelaskan Lembar Kerja Siswa Siswa mempelajari materi yang ada dalam LKS, dan mengerjakan soal yang ada dalam LKS, siswa di dalam kelompok mendiskusikan pertanyaan tentang gambar Budi pamit kepada orang tuanya dan gambar tentang pak Ali menyebrang jalan tidak di tempat penyebrangan yang benar. Siswa bekerja secara berkelompok, jika ada siswa yang belum paham, tugas anggota lain dari kelompok menjelaskan kepada temannya yang belum jelas. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.8: Siswa sedang bekerja dalam tim Langkah selanjutnya setelah siswa bekerja dalam tim, beberapa kelompok maju di depan kelas untuk mempresentasikan hasil dari kerja tim. Jika ada kelompok yang kurang paham, dapat bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi. Setelah itu siswa merefleksikan pentingnya norma dan aturan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 4 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan perhargaan, berupa bintang. Pertemuan kedua pada siklus I, yaitu mengenai materi 5 macam norma yang berlaku dalam masyarakat norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat, dan norma hukum. Kegiatan pertama pada pertemuan ini adalah guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, setelah itu guru memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru membagi kelompok secara heterogen. Kemudian guru mempresentasikan materi yang dipelajari siswa. Setelah itu siswa belajar dalam tim. Siswa mempelajari materi yang ada dalam LKS, dan mengerjakan soal yang ada dalam LKS, siswa di dalam kelompok mendiskusikan mendiskusikan contoh yang sesuai dengan masing- masing norma dengan menempelkan gambar tentang contoh dari norma. Siswa harus menempelkan gambar beberapa contoh dari norma sesuai dengan letak norma yang ada. Siswa bekerja secara berkelompok, jika ada siswa yang belum paham, tugas anggota lain dari kelompok menjelaskan kepada temannya yang belum jelas. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.9: Siswa sedang menempelkan gambar macam-macam norma yang berlaku di masyarakat Setelah selesai berdiskusi yang ada di LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan macam-macam norma di masyarakat dan bagaimana bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 3 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Guru menghitung hasil dari soal evaluasi siswa dan membandingkan dengan nilai sebelumnya apakah ada peningkatan atau tidak. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan penghargaan. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.10: Siswa presentasi hasil dari diskusi kelompok Proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus yang berjumlah 15 soal pilihan ganda. Siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus I, dilakukan di luar jam penelitian. Pertemuan pertama siklus II, yaitu mengenai materi contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar dan contoh aturan yang berlaku lingkungan keluarga. Kegiatan pertama pada pertemuan ini adalah guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, setelah itu guru memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru membagi kelompok secara heterogen yang terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya. Guru mempresentasikan materi pelajaran dengan menggunakan power point sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukan langkah-langkah di atas: Gambar 4.11: Siswa menjadi model ketika guru menjelaskan menggunakan power point Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang contoh aturan di lingkungan masyarakat dan di lingkungan keluarga juga digunakan untuk melatih pembelajaran kooperatif, yaitu menjawab pertanyaan. Siswa membaca materi yang ada dalam LKS, antara siswa di dalam kelompok

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177