2.4.2 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division
STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 20142015
2.4.3 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 20142015
42
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III memuat tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Arikunto, 2010:91 “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan yang disengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas. Pendapat dari Arikunto sejalan dengan Sanjaya, 2009:26, mengatakan bahwa
“PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan
cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.” Pendapat dari Arkunto dan
Sanjaya diperjelas oleh Kunandar, 2008:45, Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas proses pembelajarannya di kelas melalui suatu
tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah Penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru kepada
siswa dalam satu kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan menggunakan suatu metode
pembelajaran supaya kegiatan proses pembelajaran agar lebih bermakna atau pun
prestasi belajar siswa.
Penelitian ini, menggunakan Model Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis Mc Taggart, dalam Arikunto, 2006:93. Model yang dikembangkan oleh
Kemmis Mc Taggart hampir mirip dengan model milik Kurt Lewin yaitu mengandung 4 komponen perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, akan
tetapi yang membedakan antara model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dengan Kurt Lewin yaitu pada akhir siklus. Kemmis dan Mc Taggart
sesudah selesai siklus diimplementasikan, tepatnya sesudah refleksi, kemudian diikuti perencanaaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri,
demikian seterusnya atau dalam beberapa kali siklus. Berikut bagan desain
penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart Arikunto, 2010: 16.
Gambar 3.1. Siklus Model Kemmis Mc Taggart 1993
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut Arikunto, 2006: 98:
3.1.1 Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses merencanakan suatu tindakan yang dilakukan peneliti untuk dilaksanakan pada siklus, yang menjelaskan tentang
apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Ketika perencaan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus
peristiwa yang perlu mendapatkan atau perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru sebelumnya.
3.1.1 PelaksanaanTindakan
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan
tindakan dilakukan oleh guru menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ditentukan dan disepakati sebelumnya oleh guru dan peneliti.
3.1.2 Pengamatanobservasi
Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang
perkembangan proses pembelajaran dan mengumpulkan informasi dari pelaksanaan tindakan tentang berbagai kelemahan kekurangan tindakan