Pembelajaran Kooperatif Landasan Teori

untuk mencapai kepentingan bersama, sehigga solidaritas antar siswa dapat terbangun. Sejaan dengan Trianto dalam Rusman, 2013:202 dengan belajar berkelompok siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif mengemukakan pendapatnya dan teman lain mampu menilai pandangan mereka sendiri. Manfaat pembelajaran kooperatif, dapat disimpulkan adalah meningkatkan nilai kognitif, afektif, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengemukakan pendapat dan solidritas dengan anggota kelompok.

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division STAD 2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD Menurut Rusman, 2013:213 bahwa Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan pengajaran komprehensif untuk subyek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Menurut Suyatno, 2009: 2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD adalah model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Berdasarkan beberapa pengertian tentang Model Pembelajaran Kooperatife Tipe Student Teams Achievement Division STAD peneliti dapat menyimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD adalah model pembelajaran kooperatif, yang siswa dibuat secara berkelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Proses pembelajaran guru memberikan materi kepada setiap kelompok dan masing- masing siswa harus bertanggung jawab terhadap pemahaman materi, dari masing- masing siswa yang paham dengan maetri, maka tanggung jawab atas keberhasilan kelompok pasti akan baik. 2.1.5.2 Langkah langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD Menurut Rusman, 2013:215 langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD adalah sebagai berikut: 1 Penyampaian tujuan dan motivasi Menyampaikan tujuan dan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2 Pembagian kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas keberagaman kelas dalam prestasi akademik, genderjenis kelamin, rasa atau etnik 3 Prestasi dari guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. 4 Kegiatan belajar dalam tim kerja tim Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD 5 Kuis Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggungjawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa 6 Penghargaan prestasi tim Setelah pelaksanaan kuis guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan: menghitung skor individu, menghitung skor kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok. 2.1.5.3 Penghargaan Prestasi Tim Setelah melakukan kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, kemudian berikan penghargaan berbentuk sertifikat atau penghargaan lainnya untuk tim yang mendapat skor tertinggi Slavin dalam Rusman, 2013: 159 1 Poin kemajuan Sebelum memulai menghitung skor kemajuan, guru melakukan penilaian pertama kepada siswa. Hal ini, bertujuan untuk memperoleh skor awal. Setelah mendapatkan skor awal, guru melakukan kuis dan memberikan poin berdasarkan keberhasilan kuis yang didapatkan siswa. Berikut cara penilaian berdasarkan tingkat kuis dapat dilihat pada tabel 2.1: Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Tingkat Kuis No Skor Kuis Poin Kemajuan 1 Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 2 10-1 poin di bawah skor awal 10 3 Skor akhir sampai 10 poin di atas skor awal 20 4 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 5 Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal 30 2 Skor tim Menurut Rusman, 2013: 216 skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok dengan cara menjumlahkan semua skor perkemangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan perkembngan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel 2.2. Tabel 2.2: Perhitungan Perkembangan Skor Tim No Rata-rata Skor Kualifikasi 1 ≤ N ≤ 5 - 2 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang baik Good Team 3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang sangat baik Great Team 4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa Super Team Kriteria ini bukanlah kriteria yang bersifat tetap, namun kita diperbolehkan untuk mengubah kriteria di tabel 2.2 3 Penghargaan kelompok “Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya” Rusman, 2011:216. Salah satu bentuk penghargaan untuk tim dapat berupa sertifikat, pemasangan pada papan buletin, hadiah kecil-kecil atau penghargaan lain, semua ini dapat menegaskan bahwa bekerja baik secara berkelompok adalah penting.

2.1.6 Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.6.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Utami, 2010:66, Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan ditingkat SDSDLBMI. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Penjelasan di atas, menyebutkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan PKn wajib di pelajari di SDSDLBMI yang bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai warganegara yang baik, berfikir kritis dalam menghadapi persoalan yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian mata pelajaran PKn harus diberikan tetapi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari supaya lebih bermakna untuk siswa.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177