didik dalam memahami materi yang diberikan. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi dapat diukur melalui LKS yang disusun berdasarkan
kompetensi yang telah ditentukan. Sehingga, dapat memantau guru dalam mengamati perkembangan peserta didik.
9. Bermain
Bermain merupakan sebuah kegiatan yang sangat akrab dengan kehidupan manusia Dharmamulya, 2005. Kegiatan bensin dapat menjadi bagi manusia,
bahwa dalam keadaan ini ia berada dalam proses pembentukan diri dari kanak- kanak menuju dewasa. Bermain merupakan bagian yang amat penting dalam
tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia seutuhnya, melalui kegiatan bermain ini anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial
Prasetyono, 2008. Kedua pendapat di atas senada dengan Jamaris 2006 bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat menstimulasi kegiatan dan
perkembangan kognitif, psikososial, fisiologis, dan bahasa serta komunikasi. Oleh karena itu kegiatan bermain dapat digunakan sebagai wahana bagi anak dalam
melakukan berbagai eksperimen tentang berbagai konsep yang diketahui dan yang belum diketahuinya.
Mutiah 2010 juga beranggapan bahwa bermain adalah kegiatan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain harus
dilakukan atas inisiaif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang, sehingga semua kegiatan bermain yang
menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak.
Paparan para ahli tentang dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang sangat penting untuk menuju proses menjadi seorang yang dewasa. Melalui
bermain dapat memantau perkembangan anak dalam segi kognitif, psikososial, fisiologis dan bahasa serta komunikasinya. Kegiatan bermain ini sangat cocok
dilakukan saat menginjak usia SD, karena perkembangan anak SD sangat erat dunianya dengan kegiatan bermain dengan teman sebayanya.
10. Fungsi Bermain Bagi Anak Usia Dini
Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan juga sarana untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbagai hal. Berikut ini
adalah fungsi dari bermain untuk anak usia dini. Fungsi bermain bagi anak usia dini yaitu :
a. Permainan mempunyai arti sebagai sarana mensosialisasikan diri anak
artinya permainan digunakan sebagai sarana membawa anak ke alam masyarakat. Mengenalkan anak-anak menjadi anggota suatu masyarakat,
mengenal dan menghargai masyarakat. b.
Permainan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dan potensi diri anak. Anak akan menguasai berbagai macam benda, memahami sifat-
sifatnya maupun peristiwa yang berlangsung di dalam lingkungannya. c.
Dalam situasi bermain anak akan dapat menunjukkan bakat, fantasi, dan kecenderungan-kecenderungannya. Saat bermain anak akan menghayati
berbagai kondisi emosi yang mungkin akan muncul seperti rasa senang, gembira, tegang, kepuasan, dan mungkin rasa kecewa.
d. Fungsi bermain terhadap sensoris motoris anak penting untuk
mengembangkan otot-ototnya dan energi yang ada. Aktivitas sensoris motorik merupakan komponen yang paling besar pada semua usia, namun
paling dominan pada bayi Mutiah, 2010. Bermain selayaknya dilakukan dengan rasa senang, sehingga semua
kegiatan bermain yang menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak. Anak-anak belajar melalui permainan mereka, Pengalaman bermain yang
menyenangkan dengan bahan, benda, anak-anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu anak-anak berkembang secara optimal Mutiah, 2010.
11. Permainan Tradisional Anak dalam Kajian Antropologi