Perkembangan Kurikulum di Indonesia

matang oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan acuan dalam kegiatan belajar mengajar sampai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri, harus memperhatikan aspek perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan jika kurikulum dapat berkembang sesuai tuntutan zaman. Perkembangan dan perubahan kurikulum pada prinsipnya karena pendidikan bertujuan menyiapkan peserta didik agar dapat bersaing sesuai keadaan zaman. Menurut Fadillah: 2014 perkembangan kurikulum menjadi solusi terhadap persoalan yang dihadapi bangsa, karena berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan sangat tergantung pada kurikulum yang berlaku.

4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Perubahan Kurikulum di Indonesia selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dikti 2012 mencatat perjalanan perubahan kurikulum di Indonesia sudah sejak tahun 1945 hingga tahun 2006. Data terakhir menyebutkan perubahan terakhir adalah kurikulum 2013 yang sekarang telah di laksanakan. Perubahan kurikulum tersebut merupakan dampak dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan IPTEK dalam masyarakat. Kurikulum sebagai perangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan perubahan yang terjadi di masyarakat saat ini. Perubahan kurikulum di Indonesia sudah terjadi sebanyak sepuluh kali mulai tahun 1945 hingga 2014. Rencana Pelajaran 1947 adalah kurikulum yang pertama kali yang dibuat di Indonesia Trianto, 2010. Istilah yang sering digunakan adalah rencana pelajaran. Kurikulum ini memuat 2 Unsur pokok, yaitu 1 daftar jam pelajaran atau struktur program, 2 garis-garis besar program pengajaran Suparlan, 2011. Pembelajaran dalam kurikulum ini lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat dari pada pengetahuan. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, namun lebih memperhatikan terhadap kesenian dan pendidikan jasmani Trianto, 2009. Perubahan yang kedua adalah Kurikulum 1952. Rencana pelajaran pada kurikulum 1952 dibuat lebih rinci lagi pada setiap pelajarannya, kurikulum ini lebih dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952. Setiap mata pelajaran kurikulum ini diajarkan oleh satu orang guru dan silabus untuk mata pelajarannya sangat jelas. Pada masa ini dibentuk kelas masyarakat yaitu sekolah khusus bagi lulusan Sekolah Rakyat SR 6 Tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas ini mengajarkan anak yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke jenjang SMP, namun bisa langsung bekerja Trianto, 2009. Perubahan yang ketiga adalah Rencana Pelajaran 1958. Rencana Pelajaran 1958 merupakan penyempurnaan dari Rencana Pelajaran 1950. Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun 1964 Suparlan, 2011. Perubahan yang keempat, adalah Rencana Pendidikan 1964. Rencana Pendidikan 1964 merupakan penyempurnaan dari kurikulum Rencana Pelajaran 1958. Dalam kurikulum ini terdapat pembagian kelompok cipta, rasa, karsa, dan krida. Pemerintah menerapkan hari sabtu sebagai hari krida, yaitu hari peserta didik diberi kebebasan berlatih kegiatan di bidang kebudayaan, kesenian, olah raga, dan permainan, sesuai minat peserta didik. Perubahan yang kelima , adalah Kurikulum 1968. Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu yang pertama di Indonesia. Beberapa mata pelajaran Ilmu Hayat dan Ilmu Alam mengalami perubahan menjadi Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau yang sekarang sering disebut sains. Struktur program kurikulum ini dibagi menjadi 3, yaitu: Pembinaan jiwa Pancasila yang meliputi, 1 Pendidikan Agama, 2 Pendidikan Kewargaan Negara, 3 Pendidikan Bahasa Indonesia, 4 Bahasa Daerah, dan 5 Pendidikan oleh raga; Pengetahuan dasar meliputi, 1 Berhitung, 2 IPA, 3 Pendidikan Kesenian, 4 Bahasa Daerah, dan 5 Pendidikan Olahraga; Kecakapan khusus meliputi mata pelajaran pendidikan khusus. Pada kurikulum ini, untuk pertama kali istilah kurikulum digunakan di Indonesia Suparlan, 2011. Kurikulum 1975 adalah perubahan yang keenam yang dilakukan pemerintah. Kurikulum ini lahir berdasarkan ketetapan MPR Nomor IVMPR1973 tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai bidang Struktur program untuk SD meliputi bidang studi 1 Agama, 2 Pendidikan Moral Pancasila, 3 Bahasa Indonesia, 4 IPS, 5 Matematika, 6 IPA, 7 Olahraga dan kesehatan, 8 Kesenian, dan 9 Keterampilan Khusus. GBPP Garis-garis Besar Program Pengajaran kurikulum ini dikenal dengan format yang rinci Suparlan: 2011. Kurikulum ini sudah membuat pedoman pembelajaran yang tertuang dalam PSSI. Menurut Trianto, 2009 metode, materi, dan tujuan pelajaran dalam kurikulum 1975 tertuang secara gamblang dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional PPSI, kemudian lahir Rencana Pelajaran setiap satuan bahasan. Perubahan ketujuh adalah penerapan Kurikulum 1984. Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Kurikulum ini berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461U1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Perbaikan Kurikulum. Kurikulum 1984 memiliki 4 aspek yang disempurnakan, yaitu: 1 pelaksanaan PSPB, 2 penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum, 3 pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, 4 pelaksanaan pelajaran berdasarkan keruntutan belajar yang disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik Suparlan: 2011. Kurikulum ini sudah mulai mengaktifkan peserta didik. Menurut Trianto, 2009 Kurikulum ini mengusus process skills approach yang memosisikan peserta didik pada subyek belajar. Dari hal-hal yang bersifat mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Hal ini menimbulkan sasana belajar yang aktif pada peserta didik. Perubahan yang kedelapan adalah Kurikulum 1994. Trianto 2010 mengungkapkan bahwa kurikulum 1994 diberlakukan awal pelita VI. Dikti 2012 menuliskan bahwa yang melatar belakangi berlakunya kurikulum 1994 adalah sebagai berikut: Undang-Undang Dasar UUD 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang- Undang, alasan kedua adalah untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, perkembangan masyarakat, serta kebutuhan pembangunan. Alasan terakhir adalah dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perubahan kesembilan, adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tahun 2004. Kurikulum 2004 menurut Suparlan, 2011 belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Kurikulum ini menekankan pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performasi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK memiliki empat komponen, yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar KHB, Penilaian Berbasis Kelas PBK, Kegiatan Belajar Mengajar KBM, dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah PKBS. Pada kurikulum ini lahir metode pembelajaran PAKEM dan CTL, serta penilaian memadukan keseimbangan kognitif, psikomotorik, dan afektif dengan penekanan penilaian berbasis kelas Trianto, 2009. Perubahan kesepuluh adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006. Suparlan 2011 mengungkapkan bahwa kurikulum ini merupakan pengembangan dari KBK. Kurikulum ini menggunakan Standar isi dan proses sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum ini dikembangkan oleh BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan. KTSP disusun oleh satuan pendidikan sekolahmadrasah bersama dengan semua pemangku kepentingan di sekolah dengan mengacu kepada standar isi dan proses dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Tujuan pendidikan pada kurikulum KTSP menekankan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut Trianto, 2010. Trianto juga menjelaskan bahwa ada tujuh prinsip pengembangan KTSP, 1 berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dengan lingkungannya; 2 beragam dan terpadu; 3 tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4 berkaitan dengan kebutuhan kehidupan; 5 menyeluruh da berkesinambungan; 6 Long Life Education; dan 7 seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Perubahan-perubahan kurikulum yang telah dijabarkan di atas merupakan perubahan kurikulum yang sudah dilakukan di Indonesia. Perubahan kurikulum memang selayaknya dilakukan, sesuai yang tertulis dalam Dikti 2012 bahwa kurikulum memang harus diubah karena kurikulum harus dapat mengadaptasi perubahan-perubahan dari kemajuan zaman dan teknologi. Perubahan-perubahan kurikulum tersebut di rangkum dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Perubahan Kurikulum di Indonesia Tahun Nama Kurikulum Ide Pokok 1947 Rencana Pembelajaran 1947 Memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan pelajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya. Garis- garis besar pengajarannya ada saat itu menekankan pada cara guru mengajar dan murid mempelajari. Orde Baru 1968 Kurikulum 1968 Pendidikan pas masa ih lebih ditekankan untuk membentuk manusia Pancasila sejati. 1975 Kurikulum 1975 Menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif dan efisien. Kurikulum 1975mempertegas tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran. 1984 Kurikulum 1984 Dalam Kurikulum 1984 peserta didik diposisikan sebagai subyek belajar dari hal-hal yang bersifat mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan, menjadi bagian penting proses belajar mengajar, inilah yang disebut konsep Cara Belajar Siswa Aktif. 1994 Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 menggunakan pendekatan proses Kurikulum ini pun dimasukkan muatan lokal, yang Tahun Nama Kurikulum Ide Pokok berfungsi mengembangkan kemampuan peserta didik yang dianggap perlu di daerahnya. Orde Reformasi 2004 Kurikulum 2004 Kurikulum ini menekankan kepada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh Peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. 2006 Kurikulum 2006 Strategi pengembangan dalam Kurikulum 2006 mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran tematik dan model pendekatan mata pelajaran. Sumber: Dikti 2012 Tabel 2.2 tersebut mengenai perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia beserta ide pokok pada setiap kurikulum yang digunakan. Perubahan-perubahan kurikulum tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Pemerintah sekarang ini juga sedang memperbaiki kurikulum 2006 dengan diberlakukannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Perubahan ini berupaya untuk menyempurnakan sistem