2. Bagi Guru
Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan salah satu alternatif RPPH berbasis permainan tradisional yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran dalam kurikulum 2013. 3.
Bagi Siswa Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis
permainan tradisional yang telah dikembangkan oleh peneliti, mampu menambah ketertarikan siswa dalam belajar khususnya untuk kelas I dengan
materi pada subtema gemar membaca. 4.
Bagi Sekolah Dapat menambah referensi bagi sekolah dalam mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran harian berbasis permainan tradisional. 5.
Bagi Prodi PGSD Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait
dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis permainan tradisional.
G. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Komponen yang terdapat dalam RPPH adalah 1
identitas RPPH, 2 pemetaan kompetensi inti, 3 kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, 4 tujuan pembelajaran, 5 materi pembelajaran, 6 pendekatan,
metode dan model pembelajaran, 7 media, alat dan sumber pembelajaran, 8
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 9 penilaian pembelajaran, 10 lampiran materi, 11 Lembar Kerja Siswa LKS, 12 soal evaluasi dan 13
kunci jawaban pada setiap pembelajaran. Produk RPPH disusun dengan melihat kebutuhan perkembangan pribadi peserta didik karakter, keterampilan dan
intelektual yang nampak dalam indikator dan tujuan pembelajaran dengan mengakomodasikan permainan tradisional sebagai ciri khasnya. Permainan
tradisional dipilih sebagai metode pembelajaran karena sesuai dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik.
Tahap penyusunan RPPH terlebih dahulu dimulai dengan menentukan KI-1 dan KI-2 pada salah satu muatan pelajaran dalam setiap pertemuan. Meskipun,
pemerintah tidak menganjurkan untuk memunculkan indikator pada KI-1 dan KI- 2, namun peneliti memunculkan indikator KI-1 dan KI-2 yang bertujuan untuk
menguatkan keterampilan sikap peserta didik baik dengan teman, guru, maupun Tuhannya. Penambahan ini dilakukan untuk menanamkan kegiatan pembelajaran
dengan menekankan pendidikan karakter di dalamnya. Pendidikan karakter dimuat pada indikator pembelajaran yang dipilih dengan memperhatikan
kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan
Taxonomi Bloom
sehingga dapat memperjelas guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan membuat penilaian.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dirumuskan berdasarkan masing- masing indikator pada setiap muatan pelajaran. Tujuan pembelajaran
menggunakan kata kerja operasional, sehingga memudahkan guru untuk mengukur dan menilai kegiatan pembelajaran baik dari aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan peserta didik. Tujuan pembelajaran juga memuat unsur A
audience
yang menunjukkan kegiatan ditujukan untuk siswa, B
behavior
yang menunjukkan kemampuan yang harus dikuasai siswa, C
conditions
yang menunjukkan sikap atau keterampilan yang akan diamati, dan D
degree
yang bertujuan menunjukkan tingkatan keterampilan yang akan diukur guru. Unsur-
unsur tersebut akan memudahkan guru dalam memberikan materi dalam pencapaian target pembelajaran. Materi yang terdapat dalam setiap pertemuan
mengandung beberapa muatan pembelajaran tergantung pada jadwal di setiap pertemuan. Materi dalam RPPH ditulis menggunakan poin-poin untuk setiap
muatan pembelajaran berisi isi pokok materi pembelajaran. Materi disesuaikan dengan tema pembelajaran dan tingkat perkembangan peserta didik dengan
menggunakan pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang digunakan pada setiap pertemuan menggunakan
pendekatan saintifik dan tematik terpadu. Pendekatan saintifik dipilih karena sesuai dengan ketentuan pada kurikulum 2013 yang sedang berjalan. Pendekatan
saintifik ini dapat melatih peserta didik dalam menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ditemukan, guru hanya sebagai fasilitator. Guru dapat
membedakan dengan jelas metode ilmiah dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan yang telah
penulis cantumkan pada langkah-langkah pembelajaran. Selain menggunakan pendekatan saintifik, peneliti juga mengiakan pendekatan tematik. Pendekatan
tematik terlihat dari materi pembelajaran yang saling terintegrasi antar muatan pembelajaran satu dengan lainnya dengan mengacu pada satu tema besar. Model
pembelajaran yang digunakan adalah
discovery learning
. Pemilihan model tersebut berdasarkan kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
menemukan sendiri pemahamannya. Metode pembelajaran yang digunakan secara keseluruhan berjumlah 6 yaitu, ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi,
presentasi dan permainan tradisional yang merupakan ciri khas dalam produk RPPH. Namun, tidak semua metode digunakan secara bersamaan dalam satu
pertemuan. Penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Permainan tradisional disisipkan dalam produk RPPH ini dengan tujuan menyesuaikan tingkat perkembangan dan minat peserta didik. Penggunaan
permainan tradisional membantu guru dalam menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik. Permainan tradisional memuat pendidikan karakter, karena
permainan tersebut secara tidak langsung mengajarkan peserta didik dalam proses berinteraksi dengan teman, bekerja sama dengan teman, dan mengikuti aturan
permainan. Proses tersebut dapat menimbulkan kebiasaan peserta didik untuk bekerja dalam kelompok bukan menjadi peserta didik yang individualis.
Permainan yang dimasukkan dalam RPPH berjumlah 3 yaitu permainan engklek yang terdapat pada pembelajaran 2, lari karung pada pembelajaran 5, dan pada
pembelajaran 6. Permainan tersebut dipilih karena memuat budaya lokal dan cukup dikenal oleh peserta didik. Permainan ini tidak membutuhkan alat
penunjang permainan yang mahal dan sulit dicari, selain itu permainan ini sesuai untuk menjelaskan materi yang terdapat pada subtema gemar membaca. Peneliti
sudah memodifikasi aturan main dalam permainan, hal ini dilakukan agar dapat
menjelaskan materi yang dipilih. Setiap aturan permainan telah terlampir pada produk RPPH disertai dengan penilaian yang termuat di dalamnya.
Penilaian pembelajaran disusun dengan jelas dan memperhatikan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian berisi teknik penilaian tes tertulis
tidak tertulis, dan keterampilanunjuk kerja, instrumen penilaian soal, kunci jawaban, rubrik penilaian. Penilaian dibuat untuk setiap indikator, sehingga
semua indikator dapat diukur dengan jelas. Peneliti juga memberikan pedoman penilaian pada setiap indikator yang diukur, hal ini dilakukan untuk memudahkan
guru dalam memberikan penilaian pada RPPH. Produk RPPH dibuat dalam satu sutema yaitu “Gemar Membaca” yang
terdiri dari 6 pertemuan. Masing-masing pertemuan mengandung muatan yang berbeda, sehingga memiliki tujuan pembelajaran dan metode yang berbeda-beda.
Pertemuan
pertama,
materi pembelajaran menekankan pada kebiasaan membaca dan bercerita tentang kegemaran dalam membaca, setelah itu peserta didik diajak
untuk membuat buku kegemaran. Metode yang digunakan lebih pada diskusi tanya jawab tentang kegemaran membaca dan demonstrasi tentang buku
kegemaran yang dibuat. Pertemuan
kedua
, materi pembelajaran difokuskan pada kegiatan bermain dengan kartu kata dengan bantuan permainan engklek dan
melakukan penghitungan hasil wawancara. Metode yang digunakan lebih pada ceramah, permainan, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
Pertemuan
ketiga
, berisi tentang kegiatan membaca puisi dan membuat gambar ilustrasi Kegiatan bercerita hobi anggota keluarga dilakukan melalui tanya jawab
dan presentasi. Pertemuan
keempat,
peserta didik diajak untuk mengenali jenis-
jenis bacaan dan membuat gambar ilustrasi berupa sampul buku. Metode yang di pakai dalam pembelajaran ini adalah ceramah, penugasan diskusi tanya jawab dan
demonstrasi. Pertemuan
kelima
, peserta didik akan menyusun kata, melakukan gerak lokomotor dan mengikuti peraturan dalam permainan lari karung, setelah itu
peserta didik akan membuat pohon kata. Metode yang digunakan dalam pertemuan ini adalah lebih pada permainan lari karung yang akan menerangkan
peserta didik dalam menyusun kata, melakukan gerak lokomotor dengan memahami peraturan yang ada dalam permainan. Pertemuan
terakhir,
yaitu pertemuan ke enam lebih pada evaluasi. Materi yang termuat pada pertemuan ini
adalah mengenal panjang pendek dan menghitung jumlah suku kata, menceritakan gambar hasil karya sendiri dan teman serta menggambar berdasarkan tema yang
telah ditentukan. Peneliti menggunakan permainan ancak-ancak alis untuk materi mengenal panjang pendek dan menghitung jumlah suku kata.
H. Definisi Operasional