Belajar Teori yang Mendukung

18

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas empat bagian pendahuluan dari penelitian ini, yaitu: teori yang mendukung, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Bagian-bagian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

A. Teori yang Mendukung

Teori yang mendukung memaparkan tentang belajar, teori belajar konstruktivisme, kurikulum, perkembangan kurikulum di Indonesia, kurikulum 2013, pendekatan saintifik, pendekatan tematik terpadu, penilaian otentik, pembagian materi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan permainan tradisional.

1. Belajar

Teori belajar dapat membantu guru dalam memahami bagaimana peserta didik dalam belajar. Pemahaman cara belajar dapat membantu proses belajar menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif Abdullah, 2013. Belajar merupakan subah perubahan perilaku yang dilakukan seseorang. Skinner dalam Dimyati Mudjiono, 2006 berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat seseorang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika seseorang tidak belajar maka responsnya akan menurun. Belajar dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang. Daryanto dan Raharjdo 2012 mengungkapkan belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang digambarkan sebagai suatu pola berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Gadne dalam Dimyati Mudjiono, 2006 yang mengungkapkan hawa belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Belajar memberikan hasil berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Belajar juga dapat menjadi sebuah pengalaman yang bermakna dan tak terlupakan. Piaget dalam Semiawan, 2008 mengungkapkan bahwa belajar merupakan adaptasi yang holistik dan bermakna yang timbul dari diri seseorang terhadap situasi yang baru, sehingga seseorang tersebut mengalami perubahan yang relatif bersifat permanen. Pendapat para ahli di atas senada dengan pendapat yang di paparkan oleh Yamin 2005 yang mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku seseorang akibat dari pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Perubahan perilaku tersebut didasarkan dengan adanya proses pengalaman dan latihan seseorang. Proses belajar tersebut juga diungkapkan oleh Djamarah dan Zain 2010 yang mengatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Pendapat para ahli di atas mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah lakukepribadian seseorang sebagai hasil dari kejadian- kejadian atau pengalaman yang telah dialami seseorang di lingkungannya. Perubahan yang dialami umumnya bersifat permanen, sehingga perlu adanya proses pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan terarah. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dengan pengalaman seseorang.

2. Teori Belajar Kontruktivisme