Situasi di Lapangan berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013

2. Pertanyaan Penelitian

Bagian ini akan memaparkan jawaban dari pertanyan penelitian yang berkaitan dengan penyusunan produk RPPH. Pertanyaan penelitian meliputi situasi di lapangan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013, prosedur penelitian penyusunan RPPH berbasis permainan tradisional di kelas I SD, dampak RPPH terhadap prestasi belajar siswa, dan Kualitas RPPH berdasarkan validasi ahli dan uji coba terbatas.

a. Situasi di Lapangan berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013

Bagian ini menjelaskan tentang tahap pertama pendahuluan berupa potensi masalah, penyusunan instrumentasi analisis kebutuhan dan pengumpulan data awal. Tahap ini juga menjelaskan tentang situasi atau keadaan yang ada di lima SD di Yogyakarta, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Situasi tersebut ditunjukkan melalui potensi masalah dan pengumpulan data yang selanjutnya akan dianalisis. Berikut merupakan uraian uraian dari potensi masalah dan pengumpulan data. 1 Potensi Masalah Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memperkuat suatu hal, namun tidak menutup kemungkinan bahwa di dalam potensi dapat terjadi permasalahan. Masalah yang dimaksud adalah penyimpangan antara potensi yang diharapkan dengan apa yang terjadi di lapangan Sugiyono, 2013. Adaptasi dengan Kurikulum baru tentu tidak mudah, pemerintah melalui Kemendikbud memberikan diklat untuk para guru di seluruh Indonesia. Pemerintah juga memberikan buku secara gratis untuk guru dan siswa guna mendukung kegiatan pembelajaran. Pencanangan pemerintah terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 tidak serta merata berjalan dengan baik. Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia FSGI Retno Listyarti menyatakan dari hasil pemantauan implementasi Kurikulum 2013 bersama jaringan organisasi guru di daerah mulai 14 Juli-8 September di 46 kabupatenkota dari 21 provinsi, ada lima masalah krusial. Pertama, persoalan distribusi buku guru serta buku siswa yang terlambat diterima di sekolah. Kedua, dana bantuan operasional sekolah BOS yang tak mencukupi untuk membeli buku kurikulum. Ketiga, isi buku kurikulum bermasalah. Keempat, pencetakan buku yang mundur serta tidak mampu memenuhi pesanan. Terakhir pelatihan guru yang tidak efektif. Media Indonesia Kamis, 11 September 2014. Peneliti juga menemukan keadaan di lapangan yang masih berbeda dengan harapan pendidikan berdasarkan kurikulum 2013. Selanjutnya, dilakukan analisis kebutuhan di 5 SD Yogyakarta untuk mengetahui kebutuhan guru terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Instrumen yang digunakan untuk menganalisi kebutuhan adalah wawancara, kuesioner, dan observasi. Pedoman wawancara guru dan siswa dalam studi pendahuluan sudah melalui tahap validasi ahli. Hasil validasi menunjukkan bahwa beberapa kriteria tidak sesuai dengan pedoman pertanyaan, maka peneliti melakukan perbaikan sehingga pedoman yang digunakan hanya yang valid saja. Instrumen penilaian silabus menggunakan kuesioner yang juga melalui tahap validasi ahli. Ahli memberikan komentar terhadap beberapa kriteria penilaian agar diperbaiki. Instrumen kuesioner penilaian RPPH menggunakan instrumen yang sudah terstandar dari BPSDM oleh karena itu peneliti tidak melakukan validasi. Pedoman observasi kemampuan menyampaikan kegiatan pembelajran juga menggunakan instrumen yang sudah terstandar dari materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 Kemendikbud, 2014 oleh karena itu peneliti tidak melakukan validasi ahli. Peneliti memodifikasi penilaian kemampuan menyampaikan kegiatan pembelajaran pada bagian kemampuan menyampaikan mata pelajaran tertentu diganti dengan kemampuan menyampaiakan kegiatan secara terpadu. 3 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di lima Sekolah Dasar di Yogyakarta. Data yang diperoleh menggunakan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari pengumpulan dara ini digunakan untuk melihat lebih jauh permasalahan yang telah ditemukan oleh peneliti di lapangan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada guru kelas 1 pada lima sekolah dasar. Wawancara dilakukan pada tanggal 05 September sampai dengan tanggal 13 Oktober dengan berpedoman pada 7 item pertanyaan. Berikut ini adalah transkrip wawancara dari kelima sekolah dasar. Tabel 4.1 berikut ini adalah rekapan hasil wawancara terhadap guru. Tabel 4.1. Hasil Wawancara guru Hasil wawancara menunjukkan ada beberapa kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan kurikulum 2013, antara lain kesulitan menyususn RPPH, penilaian, dan pendekatannya. Namun masalah yang paling krusial adalah penyusunan RPPH. Kegitatan pembelaharan dalam RPPH harus didasarkan pada kebutuhan siswa. Wawancara dengan siswa bertujuan mengetahui kebutuhan siswa. Hasil wawancara kepada siswa ditunjukkan oleh tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Wawancara siswa Nama SD Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Suasana belajar Cara guru mengajar Media yang digunakan guru Kegiaatan yang diinginkan SDN N “Senang” “nggak pernah marahin, sabar, udah” “nggak ada” Jalan-jalan aja mas SDK G “Senang” sering jewer menggeleng” Capek e mas, klo belajar terus SDN J “seneng, temennya baik baik” Ngerjain LKS mas Nggak tau Main aja mas, nggak cuma di kelas terus SDK JB “Senang mas banyak temen” Memberi tugas, seperti mewa rnai, menggambar, menempel, bermain puzzle. “ bu guru suka pakai gambar, dan pernah diberi koin untuk belajar” Pake gambar aja, nempel- nempel sama main puzzle SDN SB “menyenangkan mas ” “baik dan sabar” “Nggak tau, media itu apa mas? ” Nggak Cuma ngerjain tugas terus, bosen Tema Sentral Menyenangkan karena banyak teman Penugasan Belum pernah menggunakan media pembelajaran Pembelajaran yang variatif bermain, menempel, dll Hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa siswa senang dengan kegiatan belajar bersama guru dan siswa menginginkan kegiatan yang dapat membuat mereka menjadi senang dan tidak membosankan. Peneliti juga melakukan penilaian silabus dan RPPH menggunakan kuesioner serta melakukan observasi kemampuan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penilaian Silabus dan RPPH guru serta observasi menghasilkan data kuantitatif yang ditunjukkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Penilaian RPPH lima Sekolah di Yogyakarta Item Asal Sekolah SDN N SDK G SDN J SDK JB SDN SB A. Identitas Mata Pelajaran 1 3 3 3 3

B. Perumusan Indikator