kelengkapan RPP berupa prosedur dan jenis penilaian sesuai tujuan pembelajaran, ada instrumen penilaian yang bervariasi tes dan non-tes, serta rubrik penilaian.
Delapan komponen tersebut harus tercantum di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan, sehingga akan memunculkan pembelajaran
yang sistematis, runtut dan menuntut peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
c. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan format materi yang dikaitkan dengan media,
handouts
atau buku, serta permainan bagi pembelajaran Prawiladilaga, 2007. Bahan ajar yang dibuat harus sesuai dengan kurikulum yang sedang berjalan saat
ini yaitu tentang pembelajaran tematik. Prastowo 2014 dalam bukunya mengungkapkan bahwa Bahan ajar tematik adalah segala bahan ajar yang disusun
secara sistematis dan mengandung karakteristik pembelajaran tematik yang bertujuan
untuk mengoptimalkan
pelaksanaan pembelajaran
tematik. Pembelajaran tematik merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang
tercakup dalam ilmu alam, maka pembelajaran ini memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan pembelajaran monolitik.
Pendapat para ahli di atas, jika ditarik kesimpulan dapat meringkas pengertian tentang bahan ajar tematik. Bahan ajar tematik berdasarkan para ahli di
atas adalah semua bahan dan materi yang digunakan guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran tematik agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran.
d. Lembar Kerja Siswa LKS
Lembar Kerja Siswa LKS merupakan panduan saat melakukan suatu pemecahan masalah dalam pembelajaran Trianto, 2010. Panduan ini merupakan
salah satu komponen pendukung dalam melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada kompetensi dasar. LKS dapat bersifat teoritis maupun praktis, sifat
tersebut harus mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik dan penggunaannya tergantung pada bahan ajar lain Prastowo, 2014. Guru
harus memiliki keterampilan dalam menyusun dan menyiapkan LKS, karena dengan adanya LKS dapat berfungsi untuk mengukur sejauh mana pemahaman
peserta didik terhadap materi yang diterimanya. Fungsi LKS juga diungkapkan oleh Prastowo 2014 yang mengungkapkan bahwa fungsi LKS adalah 1 LKS
sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik melainkan mengaktifkan siswa; 2 LKS sebagai bahan ajar yang memudahkan siswa untuk
memahami materi yang diberikan; 3 LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan 4 LKS mempermudah pelaksanaan pengajaran
kepada siswa. Jika dihubungkan dengan pembelajaran tematik, manfaat LKS yaitu dapat digunakan untuk memancing peserta didik untuk aktif dalam mengikuti
pembelajaran dengan mengaitkan materi yang ada Prastowo, 2014. Materi yang dibahas tentu saja sudah dirancang secara tematik. Oleh karena itu, guru harus
lebih selektif dan kreatif dalam memilih dan menggunakan LKS agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Paparan para ahli di atas menyimpulkan bahwa pada dasarnya Lembar Kerja Siswa LKS adalah panduan untuk menyelidiki sejauh mana kemampuan peserta
didik dalam memahami materi yang diberikan. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi dapat diukur melalui LKS yang disusun berdasarkan
kompetensi yang telah ditentukan. Sehingga, dapat memantau guru dalam mengamati perkembangan peserta didik.
9. Bermain