Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

70

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III berisi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan metode pengembangan, meliputi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian RD Research and Development . Sugiyono 2012 mengungkapkan bahwa penelitian R D merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu, serta menguji keefektifan produk yang dibuat itu sendiri. Sanjaya 2013 mengemukakan bahwa R and D merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Penelitian ini mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan tradisional pada tema kegemaranku subtema gemar membaca. Penelitian ini dibatasi sampai dengan uji coba terbatas untuk mengetahui kualitas RPPH yang dikembangkan dan untuk membantu siswa kelas I SD dalam memahami tema kegemaranku subtema gemar membaca.

B. Setting Peneltian

Setting penelitian ini berisi subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian. Masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan tradisional pada tema 2 kegemaranku, subtema 4 gemar membaca yang termuat dalam 6 pertemuan. Permainan tradisional terdiri dari permainan engklek, lompat karung, dan ancak-ancak alis yang sudah dimodifikasi untuk menjelaskan materi dalam pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru-guru kelas I dilima SD di Yogyakarta yang berjumlah 10 guru. Khususnya untuk uji coba terbatas subjek penelitian ini adalah sekelompok peserta didik kelas I SD yang berjumlah delapan anak dari SDN SB sebagai tempat PPL peneliti. Peserta didik tersebut dipilih atas rekomendasi guru kelas IB SDN SB. Guru memilih peserta didik yang memiliki kemampuan pengetahuan yang rendah, menengah dan tinggi agar peserta didik bervareasi. Jumlah seluruh peserta didik kelas IB ada 23 anak, yang terdiri dari 12 peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki. Peserta didik SDN SB memiliki kemampuan yang beragam.

3. Waktu dan Tempat

a Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Juli- November. b Penelitian ini dilaksanakan di lima SD yang berbeda di Yogyakarta khususnya untuk uji coba terbatas peneliti lakukan di SDN SB. Alasan peneliti menggunakan SDN SB sebagai tempat penelitian karena SD tersebut adalah tempat di mana peneliti melakukan kegiatan Program Pengakraban Lingkungan PPL.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan desain produk akhir berupa rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH berbasis permainan tradisional. Peneliti mengembangkan produk ini dengan melaksanakan prosedur penelitian yang telah ditentukan dalam mengembangkan hasil modifikasi antara model pengembangan menurut Sugiyono dan langkah penelitian pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan produk menurut Sugiyono 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian R D menurut Sugiyono Sumber: Sugiyono 2012 Bagan 3.1 menjelaskan model pengembangan menurut Sugiyono 2012. Langkah pengembangan ini berawal dari adanya potensi atau masalah yang terjadi di lapangan. Potensi atau masalah yang ada di lapangan dapat ditunjukkan secara Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal faktual dan krusial. Langkah selanjutnya perlu dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai informasi untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Informasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan mendesain produk yang akan dikembangkan. Desain produk yang dikembangkan dalam bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, serta relevan dengan kebutuhan Sugiyono: 2010. Tahapan selanjutnya adalah melakukan validasi desain. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Validasi desain dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli berpengalaman untuk menilai rancangan produk tersebut sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Desain produk yang telah divalidasi masih perlu adanya perbaikan desain untuk memperbaiki kekurangan desain produk yang dikembangkan. Langkah berikutnya adalah tahapan uji coba produk. Uji coba produk dapat dilakukan setelah dilakukan validasi dan revisi desain. Tahapan ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan jika masih ditemukan kelemahan atau kekurangan, maka tahap berikutnya adalah revisi produk untuk perbaikan. Produk yang telah direvisi, kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada kelas yang lebih besar. Apabila ditemukan kelemahan dan kekurangan maka produk yang dihasilkan direvisi kembali kemudian produk tersebut dapat diproduksi secara massal. Model yang kedua diambil dari BorgGall yang juga terdiri dari sepuluh langkah pengembangan Sukmadinata, 2011. Prosedur pengembangan produk menurut BorgGall dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Bagan Prosedur Research and Development RD menurut BorgGall Sumber: Sukmadinata 2011 Gambar 3.2 menunjukkan bahwa sepuluh langkah pengembangan menurut BorgGall meliputi 1 riset dan pengumpulan informasi; 2 perencanaan; 3 pengembangan produk awal preliminary form of product ; 4 uji lapangan produk awal; 5 revisi; 6 uji lapangan terhadap produk yang telah diperbaiki; 7 revisi produk; 8 uji lapangan pada skala yang lebih luas; 9 revisi akhir produk dan 10 desiminasi dan melaporkan produk akhir. Tahap riset dan pengumpulan informasi dilakukan melalui studi literature dan observasi kelas. Tahap ini peneliti dapat merumuskan tujuan, menetapkan skuen pelajaran, serta mengujikan desain dalam skala yang terbatas. Tahap selanjutnya peneliti kemudian dapat mengembangkan produk awal dengan mempersiapkan bahan- bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian, produk yang sudah Penelitian dan Pengumpulan data research and collecting Perencanaan planning Pengembangan draf produk develop preliminary form of product Uji coba lapangan awal preliminary field testing Merevisi hasil uji coba main porduct revision Uji coba lapangan main field testing Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan operational product revision Uji Pelaksanaan Lapangan operational field testing Penyempurnaan Produk Akhir final product revision Diseminasi dan Impelementasi Dissemination and Implementation dikembangkan selanjutnya dapat dilakukan uji coba di lapangan. Uji coba ini dapat melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket yang kemudian hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahannya. Tahapan ini masih memungkinkan adanya kelemahan produk, apabila ditemukan suatu kelemahan ketika tahap uji coba, maka peneliti harus melakukan revisi agar produk menjadi lebih baik. Produk yang sudah direvisi selanjutnya dapat diuji cobakan lagi di lapangan dalam skala yang luas. Sampai dengan tahap ini peneliti tidak hanya mengumpulkan data kualitatif untuk menilai proses, tetapi juga data kuantitatif dari hasil pretest dan posttest . Apabila masih ditemukan kelemahan dalam produk, maka peneliti harus melakukan revisi lagi agar produk menjadi semakin baik. Produk yang sudah direvisi kemudian diuji cobakan lagi dengan skala yang lebih luas. Pengumpulan data yang dilakukan pada tahap uji coba dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket, yang kemudian dianalisis hasilnya. Hasil analisis data dijadikan dasar pertimbangan revisi akhir dari produk yang dikembangkan. Setelah melalui kesembilan tahap pengembangan tersebut maka produk hasil penelitian dan pengembangan siap untuk dilaporkan melalui seminar dan jurnal. Kedua model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012 dan BorgGall dijadikan dasar yang akan digunakan dalam prosedur pengembangan penelitian ini. Tahapan dari dua model tersebut dimodifikasi sampai dengan tahap uji coba terbatas karena keterbatasan peneliti terkait waktu dan biaya. Uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang diakomodasikan menggunakan permainan dapat membantu siswa dalam memahami materi serta mengetahui kualitas RRPH yang dihasilkan. Tahap yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 3.3. Gambar 3.3 Bagan Pengembangan RPPH Berbasis Permainan Tradisional Gambar 3.3 memaparkan tahapan-tahapan dalam mengembangkan RPPH berbasis permainan tradisional, adapun tahap pengembangan tersebut peneliti paparkan sebagai berikut: 1 studi Pendahuluan, 2 pembuatan Produk, 3 validasi Produk, 4 instrumentasi uji coba, dan 5. Uji Coba Produk. Selanjutnya peneliti akan menguraikan tahapan –tahapan penelitian dan pengembangan Research and Development RPPH sebagai berikut: 1. Studi Pendahuluan Pada tahap studi pendahuluan, peneliti melakukan analisis potensi dan masalah. Selanjutnya peneliti menyusun dan memvalidasi instrumen pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan Dokumentasi di SDN SB, SDN J, SDN N, SDK G, dan SDK JB. Pada tahapan akhir studi pendahuluan, peneliti mendeskripsikan temuan data awal. 2. Pembuatan Produk Tahapan pembuatan produk diawali dengan menentukan kelas, mengidentifikasi tema, subtema, KD, Indikator, tujuan pembelajaran dan permainan tradisional yang digunakan dengan menyesuaikan karakteristik siswa kelas I Sekolah Dasar. Permainan yang digunakan oleh peneliti adalah engklek, ancak-ancak alis dan lari karung. Penelitian penyusunan RPPH berbasis permainan tradisional merupakan penelitian kolaboratif maka Subtema yang digunakan ditentukan oleh kelompok yaitu Subtema Gemar Membaca. Peneliti selanjutnya menyusun satu subtema RPPH ke dalam enam pembelajaran harian dengan merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tiga permainan tersebut. Setelah indikator dan tujuan pembelajaran dirumuskan, maka peneliti mengembangkan materi dan proses pembelajaran. Tahapan selanjutnya peneliti merumuskan bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pembelajaran yang sesuai untuk mengukur indikator. 3. Validasi Produk Produk RPPH yang telah dibuat divalidasi oleh 12 pakarahli yang kompeten di bidangnya. Peneliti memilih 12 pakarahli yaitu: 1 Pakar Pendidikan Bahasa Indonesia, 2 Pakar Pendidikan Matematika, 3 Pakar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam IPA, 4 Pakar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, 5 Pakar Pendidikan Kewarganegaraan PPKn, 6 Pakar Pendidikan Jasmani PJOK, 7 Pakar Pendidikan Seni dan Budaya SBDP, 8 Pakar Kurikulum, 9 Pakar Permainan Tradisional, 10 Pakar Pembelajaran, 11 Guru Kelas, 12 Kepala Sekolah yang mempunyai pengalaman dan keahlian di bidangnya masing-masing. Validasi produk dilakukan dengan menyerahkan satu subtema RPPH yang peneliti kembangkan kepada 12 pakarahli dan menyertakan instrumen telaah RPPH untuk setiap RPPH. Revisi produk berdasarkan pada telaah RPP, komentar dan masukan dari 12 ahlipakar tersebut. Pada tahapan ini peneliti merevisi produk untuk mempersiapkan produk sebelum dilakukan uji coba lapangan terbatas. 4. Instrumentasi Uji Coba Lapangan Terbatas Sebelum melakukan uji coba terbatas, peneliti terlebih dahulu melakukan instrumentasi. Instrumentasi dilakukan dari mengembangkan kuesioner siswa, membuat pedoman wawancara untuk guru, dan membuat soal untuk pretest dan posttest. Peneliti selanjutnya memvalidasikan kuesioner siswa dan pedoman wawancara untuk guru kepada para pakar. Soal untuk pretest dan posttes divalidasi melalui uji validitas di kelas 1 SD. 5. Uji Coba Terbatas Produk RPPH yang telah direvisi akan diuji cobakan kepada 8 delapan peserta didik kelas I SDN SB. Peneliti mengawali kegiatan uji coba dengan melakukan pre-test untuk mengukur kondisi awal siswa dan posttest untuk mengukur hasil belajar setelah dilakukan Uji Coba RPPH. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data guna mengetahui kualitas produk RPPH dan keefektifannya di lapangan.

D. Teknik Pengumpulan Data