IA dan IB SDN SB. Pemilihan kelas dan sekolah berdasarkan tempat peneliti melakukan penelitian uji coba terbatas.
5. Validitas dan Reliabilitas
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kevalidan soal secara konstruk. Uji coba validitas dan reliabilitas peneliti jabarkan sebagai
berikut:
a. Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu instrumen. Arikunto Taniredja dan Mustafidah, 2011 berpendapat bahwa,
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Maksud dari pengertian tersebut adalah validitas
akan menentukan kelayakan suatu instrumen penelitian. Jadi, suatu instrumen dikatakan valid atau sah apabila memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Taniredja Mustafidah, 2011.
Validitas dibagi menjadi beberapa jenis. Bayley Siregar, 2013 mengungkapkan bahwa ada 4 jenis validitas yang dapat digunakan pada
penelitian, yaitu: validitas permukaan, isi, empiris, kriteria, dan konstruk. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, permukaan
face
, dan konstruk. Validitas yang pertama adalah validitas isi. Saifudin Handrianto, 2013
mengungkapkan bahwa “Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
profesional
judgement
.” Jadi, pengujian validitas isi ini dilakukan oleh validator yang memang ahli dalam bidangnya.
Validitas ke dua yang digunakan oleh peneliti adalah validitas permukaan
face.
Arifin 2011 menyatakan bahwa, “Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat sisi muka atau tampang dari
instrumen itu sendiri.” Maksud dari pernyataan Arifin adalah, jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur,
maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya
judgement
yang mendalam
.
Validitas ke tiga adalah validitas konstruk. Sukardi 2008 mengungkapkan bahwa “Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukan suatu tes
mengukur sebuah konstruk sementara.” Jadi, suatu instrumen dikatakan memiliki derajat yang tinggi apabila tes tersebut sesuai dengan hal yang diukur serta
mampu mengukur sebuah konstruk tertentu. Validitas konstruk ini dilakukan dengan cara empiris, karena berdasarkan data yang diperoleh dari pengalaman.
Tabel 3.10
Jenis validasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis Validitas
Cara Pengujian Instrumen
Wawancara
Pedoman wawancara
analisis kebutuhan guru
Studi Pendahuluam
Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman
wawancara anlisis kebutuhan siswa
Studi Pendahuluan
Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman
Focus Group Discussion
FGD
Pengembangan Produk
Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman
wawancara untuk pendapat guru
sesudah hasil uji coba lapangan
terbatas Uji Coba
Lapangan Terbatas
Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis Validitas
Cara Pengujian Instrumen Observasi
Lembar observasi Validasi Produk
Tidak dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014 Uji Coba
Lapangan Terbatas
Tidak dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014
Kuesioner
Kuesioner Penilaian RPPH
Studi Pendahuluan
Tidak dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014 Validasi Produk
Tidak dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014 Kuesioner
Penilaian Silabus Studi
Pendahuluan Validasi isicontent
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
pembelajaran. Dosen Kuesioner
pendapat siswa sesudah uji coba
lapangan terbatas Instrumentasi
Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen
Validitas permukaan Face Validity
Dilakukan lewat pendapat komentar siswa terhadap
kuesioner.
Dokumentasi
Tes
Pretest Posttest
Instrumentasi Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pembelajaran dosen
dan Guru Kelas I SD
Validitas permukaan Face Validity
Dilakukan lewat pendapat komentar siswa terhadap soal
yang disusun Validitas konstruk
construct validity
Dilakukan melalui uji validitas di lapangan
Peneliti melakukan uji validitas konstruk soal tes dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk menguji validitas dari instrumen pembelajaran berupa
soal evaluasi. Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan secara empiris. Peneliti mengujikan 40 soal pilihan ganda yang telah dibuat oleh peneliti
berdasarkan indikator pembelajaran. Uji validitas tersebut dilakukan pada 42 peserta didik kelas IA dan IB SDN SB. Validitas soal dapat dihitung
menggunakan rumus korelasi
point biserial
Sudijono, 2009. Berikut ini adalah rumus korelasi
point biserial
yang dapat dilihat pada gambar 3.4
.
Gambar 3.4 Rumus
Point
Biserial
Keterangan: = koefisien korelasi point biserial yang dicari
= rata-rata hitung data interval dari subjek berkategori 1 = rata-rata hitung data interval dari subjek berkategori 0
s = simpangan baku dari keseluruhan data interval
p = proporsi kasus berkategori 1
q = proporsi kasus berkategori 0
Analisis validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20
.
Astuti 2014 mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui suatu soal dikatakan valid yaitu dengan melihat tanda
asterix
yang disebut sebagai
correlation is significant at the 0.01 level 2 tailed
atau tanda
asterix
yang disebut sebagai
correlation is significant at the 0.05 level 2 tailed.
Senada dengan Astuti, Taniredja Mustafidah Dambariana, 2014 menyatakan bahwa, cara mengetahui validnya suatu soal dari
output
SPSS dengan melihat tanda yang berarti koefisien validitas sangat signifikan dengan tingkat
kepercayaan 99, sedangkan tanda berarti tingkat kepercayaannya sebesar 95. Penghitungan validitas soal evaluasi dapat dicari dengan cara manual, yaitu
dengan membandingkan r
pbi
dalam hal ini
korelasi poin biserial
dengan r
pbi
tabel. Suatu soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r
pbi
tabel. Jumlah peserta didik pada kelas IA dan IC adalah 42 siswa, maka r
pbi
tabelnya sebesar
0,304 pada taraf signifikansi 5 dan 0,393 pada taraf signifikansi 1 Sugiyono, 2011.
b. Reliabilitas